Rumah Tinggal Muljowiardjo Muljowiardjo terdiri atas beberapa komponen, yaitu: pagar, pendopo, ndalem, gedhogan, kamar mandi, dan bekas rumah gamelan.
Struktur pagar terbuat dari bata merah tanpa plester setinggi kurang lebih 2 m. Pagar ini mengelilingi area pekarangan dengan pintu gerbang di sisi selatan beratap limas.
Bagian paling depan bangunan ini berupa pendopo dengan atap berbentuk joglo yang dihiasi ornamen banyu tumaritis pada bagian lisplang. Bangunan pendopo terpisah bangunan ndalem. Lantai bangunan ini berbahan semen merah. Saka guru berjumlah 4 batang, dicat dengan warna coklat. Umpak polos terbuat dari batu. Uleng berjumlah 2 buah dan pada bagian dada peksi diukir. Blandar tumpangsari berjumlah 5 tingkat. Usuk terbuat dari kayu jati ditambah dengan plafon bambu yang disusun dengan teknik raguman.
Bangunan induk beratap limas dengan teras pringgitan di ruang bagian depan. Bagian dalam terdiri atas senthong kiwo, senthong tengah, dan senthong tengen yang disekat dengan kayu. Di atas pintu senthong terdapat ornamen ukiran dari kayu yang diwarna coklat dan keemasan. Saka guru berjumlah 4 batang. Umpak polos terbuat dari batu. Uleng berjumlah 2 buah dan pada bagian dada peksi diukir. Blandar tumpangsari berjumlah 4 tingkat. Usuk terbuat dari kayu jati ditambah dengan plafon bambu yang disusun dengan teknik raguman. Bagian pringgitan merupakan teras terbuka dari ndalem terletak di sisi selatan tetapi telah ditambah dua ruang di sisi kanan dan kiri.
Sebelah kiri dan kanan ndalem terdapat bangunan tertutup yang disebut gandhok, yaitu gandhok kiwa dan gandhok tengen. Gandhok tengen dulunya difungsikan sebagai tempat penyimpanan gamelan, sekarang tidak digunakan lagi karena konstruksi bangunannnya yang tidak memungkinkan lagi. Saat ini gandhok kiwa digunakan sebagai tempat tinggal. Di belakang gandhok ini terdapat bangunan yang digunakan sebagai pawon dan ada tambahan kamar mandi barudi sebelah pawon tersebut.
Di samping gandhok kiwa terdapat gedhogan, yang dulunya merupakan kandang kuda. Gedhogan tersebut Terbuat dari kayu dengan umpak dari batu.
Di bagian belakang (utara) rumah induk terdapat kamar mandi yang memiliki tetenger berupa tahun pembuatan bertuliskan 19-4-1914. Di sebelah kanan (barat) pendopo terdapat sumur dan bangunan kamar mandi.
Dimensi Benda | : |
Panjang Lebar Tinggi Tebal Diameter Berat |
Jenis Struktur | : | Tradisional |
Jenis Bangunan | : | Tradisional |
Fungsi Bangunan | : | Rumah/Permukiman |
Komponen Pelengkap | : |
|
Deskripsi Fasad | : | Bagian paling depan bangunan ini berupa pendopo dengan atap berbentuk joglo yang dihiasi ornamen banyu tumaritis pada bagian lisplang. |
Deskripsi Atap | : | - Bagian paling depan bangunan ini berupa pendopo dengan atap berbentuk joglo yang dihiasi ornamen banyu tumaritis pada bagian lisplang. - Bangunan induk beratap limas dengan teras pringgitan di ruang bagian depan. |
Deskripsi Lantai | : | Lantai pada bangunan pendopo berbahan semen merah |
Deskripsi Kolom/Tiang | : | Pada bangunan pendopo dan ndalem masing-masing terdapat saka guru berjumlah 4 batang, dicat dengan warna coklat. |
Deskripsi Plafon | : | Plafon bambu yang disusun dengan teknik raguman. |
Jenis Ragam Hias | : | - Terdapat ornamen banyu tumaritis pada bagian lisplang bangunan pendopo.- Dada peksi bangunan pendopo dan ndalem diukir. - Di atas pintu senthong terdapat ornamen ukiran dari kayu yang diwarna coklat dan keemasan. |
Fungsi Situs | : | Rumah/Permukiman |
Fungsi | : | Rumah/Permukiman |
Tokoh | : | Lurah Lendah bernama Wonodoryo |
Peristiwa Sejarah | : | Bangunan ini dahulunya merupakan milik Lurah Lendah bernama Wonodoryo. Sepeninggal Lurah Wonodoryo, kepemilikan joglo diturunkan kepada putranya, yaitu Bapak Muljowiardjo yang merupakan salah satu perangkat desa bidang kemakmuran. Setelah Bapak Muljowiardjo wafat, bangunan tersebut diwariskan kepada kedua putranya yaitu Bapak Sudaryono dan Ibu Susmiyati. Bangunan ini didirikan sekitar tahun 1910an. Hal ini dapat dilihat dari angka tahun yang tertera pada kamar mandi bagian dalam rumah, tercantum tanggal 19-4-1914. Sejak awal pendiriannya bangunan ini hanya difungsikan sebagai tempat tinggal. |
Riwayat Pemanfaatan | : | Sebagai tempat tinggal sampai sekarang |
Nilai Budaya | : | Bangunan tersebut dapat mewakili jati diri (cultural identity) dari masyarakat Kulon Progo. Dari segi etnik, bangunan tersebut merupakan ciri khas dari tempat tinggal orang berada di Kulon Progo masa lalu.Dari segi estetik, bangunan tersebut dibangun dengan mempertimbangkan keindahan dan keserasian dengan lingkungan di sekitarnya.Dari segi publik, bangunan tersebut sangat berpotensi untuk menjadi fasilitas yang dapat dimanfaatkan untuk kepentingan umum yang berkaitan dengan kebudayaan. |
Nama Pemilik Terakhir | : | Bapak Sudaryono dan Ibu Susmiyati |
Alamat Pemilik | : | Desa Gulurejo, Kec. Lendah, Kulonprogo, DIY |
Riwayat Kepemilikan | : | Bangunan ini merupakan bangunan yang diwariskan secara turun temurun. Bangunan ini awalnya dibangun oleh Bapak Wonodoryo, Lurah Lendah pada waktu itu, kemudian diturunkan kepada putranya, yaitu Bapak Muljowiardjo. Setelah Bapak Muljowiardjo wafat, bangunan tersebut diwariskan kepada kedua putranya yaitu Bapak Sudaryono dan Ibu Susmiyati. |
Nama Pengelola | : | Bapak Sudaryono |
Alamat Pengelola | : | Desa Gulurejo, Kec. Lendah, Kulonprogo, DIY |