Rumah Tradisional Sumiyati Purwanto di Tambakrejo, Semanu, Semanu terletak di tepi barat Jalan raya Semanu-Candirejo. Rumah ini berdiri di atas urugan tanah yang cukup dalam, karena kontur permukaan tanah yang menurun dari timur ke arah barat. Pada sisi barat bangunan rumah terdapat talud dengan ketinggian 180 cm.
Rumah Sumiyati Purwanto memiliki arah hadap ke selatan. Denah rumah tersebut dapat digambarkan secara berurutan dari utara ke selatan terdiri atas lintring, Joglo, pringgitan, dan omah bunder atau omah mburi. Di sebelah timur Joglo dan Omah Mburi terdapat bangunan yang digunakan sebagai dapur dan toko. Menurut Ibu Sumiyati, rumah ini sudah mengalami banyak perbaikan dan perubahan bentuk. Perbaikan paling banyak terdapat pada bangunan sisi timur.
1. Lintring
- Lantai
Menurut Ibu Sumiyati yang tinggal di rumah ini, semula permukaan tanah halaman depan dan lintringadalah tanah. Kemudian pada tahun 1985 permukaan tanah lintring ditutup ubin dari batu kapur berukuran 30 x 30 cm dengan nat semen 2 cm.
- Saka
Tiang atau saka pada lintring sisi selatan berjumlah 6 dengan ukuran 10 x 10 cm. Struktur penyangga ataplintring berbentuk kampung dengan 4 ander sebagai penyangga molo. Lintring sisi utara menyatu dengan Joglo.
- Atap
Atap lintring merupakan struktur atap kampungdengan usuk rigereh. Kayu atap lintring menggunakan bahan glugu. Genteng lintring menggunakan bahan keripik. Bubungan lintring di beri penutup wuwungseng dengan pola hias bongkak pada ujungnya, sementara pada bagian paling atas terdapat pola hias makutha.
2. Joglo
- Lantai
Lantai menggunakan floor yang di aci dengan motif tegel berbentuk belah ketupat dengan ukuran 20 x 20 cm.
- Dinding dan saka
Joglo Sumiyati Purwanto merupakan Joglo yang semi tertutup. Bagian sisi selatan atau depan Joglo ditutup dengan 5 buah dinding kayu atau gebyok. Dua buah gebyok sisi timur dan barat masing masing berjendela 1, sedangkan 3 gebyok ditengah masing-masing berpintu 1 dengan inep kupu tarung (2 inep). Pada sisi utara, timur, dan barat, dinding Joglo ditutup dengan menggunakan struktur tembok dengan tebal 30 cm.Joglo terdiri dari 4 saka guru, seluruh tiang saka guruberdiri di atas umpak berbentuk kerucut terpancung dengan ketinggian 28 cm. Umpak terbuat dari batu kapur putih tanpa motif tapi sudah di beri warna cat hitam. Keempat saka guru tersebut menopang struktur atap Joglo.
Pada tembok Joglo sisi barat dan timur masing masing terdapat 1 buah pintu dan jendela.Pada sepanjang dinding Joglo sisi utara, timur dan barat terdapat hiasan tebengan. Tebengan adalah bilahan kayu tipis yang diletakkan berderet pada ujung atas dinding yang berhias pola geometris. Tebenganpada sisi utara yang berbatasan dengan ruang pringgitan berbentuk gelombang. Cat dasar tebengan adalah biru laut dan warna garis biru tua. Tebengantersebut dipasang sebagai hiasan yang fungsinya menutupi kayu blandar emper.
- Atap
Struktur atap Joglo merupakan struktur penyangga atap berbentuk brunjung. Struktur tersebut terdiri dari sunduk, sunduk kili, blandar, dhadha peksi, tumpangsari, uleng, jurai dan nok atau molo. Sebagai pengikat dan pengaku keempat soko guru tersebut yaitu sunduk dan sunduk kili. Tumpangsari memiliki jumlah 3 sementara uleng 5. Pada bagian ujung balok tumpangsari paling atas terdapat 4 pola hias buah keben atau kebenan yang berfungsi sebagai pengunci. Pada bagian uleng, midhangan dan dhadha peksidiberi cat dengan warna dasar putih krem. Midhanganditutup oleh kayu dengan pola floral. Pada balok dhadha peksi terdapat ukiran berpola hias daun atau patra, bunga, dan lung lungan atau tumbuhan menjalar. Usuk Joglo berbentuk rigereh. Atap penutup Joglo menggunakan genteng keripik. Bubungan genteng pada bagian dudur dan molo ditutup dengan wuwung seng berpola bongkak pada ujung ujungnya. Wuwungpaling atas yang menutup molo, diberi hiasan gunungan wayang.
3. Pringgitan
Pringgitan pada rumah Sumiyati Purwanto merupakan ruangan yang berada diantara Joglo dan Omah Mburi. Pada pringgitan tersebut terdapat dua ruangan di sisi barat dan timur. Ruang timur digunakan sebagai ruang penghubung dan menyimpan gabah, sementara ruang barat digunakan untuk mushola.
- Lantai
Lantai menggunakan floor yang di aci dengan motif tegel berbentuk belah ketupat dengan ukuran 20 x 20 cm. Pada bagian ruang mushola, permukaan lantai ditinggikan dan diberi keramik berwarna putih.
- Dinding
Tiang penyangga atap pringgitan ada 2 buah tiang kayu yang diberi warna cat biru laut. Dinding pringgitan terbuat dari tembok dengan ketebalan 30 cm. Pada sekeliling dinding pringgitan terdapat hiasan tebengan. Bahan, bentuk dan warna tebenganpringgitan sama dengan tebengan di Joglo, tetapi memiliki ukuran yang lebih pendek.
- Atap
Atap pringgitan merupakan atap dengan bentuk limasan. Langit langit pringgitan ditutup plafon dari bahan asbes. Genteng atap pringgitan menggunakan genteng berjenis keripik. Wuwung terbuat dari seng dengan pola hias bongkak pada ujung ujungnya.
4. Omah Mburi
Omah Mburi memiliki atap berbentuk limasan. Dinding sisi utara, barat dan timur omah mburi terbuat dari tembok, sementara pada sisi selatan yang berbatasan dengan pringgitan dari bahan gebyok. Keseharian omah mburi berfungsi sebagai ruang keluarga dan ruang tidur.
- Lantai
Permukaan lantai omah mburi terbuat dari semen acianyang bermotif menyerupai ubin berukuran 20 x 20 cm. Motif ubin tersebut berbentuk belah ketupat. Pada sisi utara, yaitu pada sisi ruang utama bangunan limasan hingga dinding utara, permukaan lantai ditinggikan 13 cm lebih tinggi dibandingkan lantai pringgitan dan Joglo
- Saka
Soko limasan terdiri dari 8 tiang. Pada bagian atas soko limasan terdapat pengikat atau pengaku berupa blandar dan sunduk. Jumlah blandar limasan ada 10 dan jumlah sunduk ada 8. Pada bagian ini juga terdapat 2 buah ruangan pada sisi timur dan barat. Kedua ruangan terpisah dari ruang tengah dengan menggunakan pembatas dari dinding gebyok pada ruang sisi barat dan dinding triplek pada ruang sisi timur.
Ruang senthong terdapat pada bagian paling utara dari omah mburi. Ruangan tersebut dipisahkan dari ruang utama limasan dengan menggunakan penyekat berupa dinding gebyok. Di dalam ruang senthong, sudah tidak terdapat pembatas antara ruang senthong tengah, senthong kiwa, dan senthong tengen.Penyangga atap emper omah mburi pada sisi utara, timur dan barat berupa dinding tembok dengan ketebalan 30 cm.
- Atap
Langit-langit omah mburi ditutup dengan plafon dari bahan asbes. Usuk omah mburi memiliki bentuk rigereh dan genteng menggunakan bahan keripik. Bubungan atau wuwung pada atap omah mburi terbuat dari bahan seng. Wuwung seng tersebut berpola hias bongkak pada ujung ujungnya. Pada bagian tengah atas wuwung terdapat hiasan dua naga yang saling membelakangi tetapi ekornya bertautan.
Rumah Tradisional Sumiyati Purwanto sebenarnya memiliki dua bangunan lagi pada sisi timur dan utara omah mburi. Kedua bangunan tersebut adalah dapur dan gudang. Tetapi karena memiliki banyak perubahan dan renovasi, maka bangunan tersebut tidak dibahas dalam kajian ini.
| Dimensi Benda | : |
Panjang Lebar Tinggi Tebal Diameter Berat |
| Komponen Pelengkap | : |
|
| Deskripsi Fasad | : | Fasad bangunan berupa teras (pendapa) dengan jenis atap limasan. terdapat gebyok kayu dengan 3 buah pintu dengan jenis kuputarung dan 2 buah jendela jeruji di samping kanan kiri pintu. pernah dilakukan renovasi pada atapnya. |
| Deskripsi Konsol | : | Konsol berupa kayu sederhana, dengan jumlah 8 buah terletak pada bagian depan |
| Deskripsi Jendela | : | Terdapat 5 buah Jendela berjeruji kayu dengan ukuran lebar 60cm dan tinggi 87cm |
| Deskripsi Atap | : | Struktur atap Jolgo merupakan struktur penyangga atap berbentuk brunjung. Struktur tersebut terdiri dari Sunduk, sunduk kili, Blandar, dhadha peksi, Tumpangsari, Uleng, jurai dan nok atau molo. Sebagai pengikat dan pengaku keempat soko guru tersebut yaitu sunduk dan sunduk kili. Tumpangsari memiliki jumlah 3 sementara uleng 5. Pada bagian ujung balok tumpang sari paling atas terdapat 4 pola hias buah keben atau kebenan yang berfungsi sebagai pengunci. Pada bagian uleng, midhangan dan dhadha peksi diberi cat dengan warna dasar putih krem. Midhangan ditutup oleh kayu dengan pola floral. Pada balok dhadha peksi terdapat ukiran berpola hias daun atau patra, bunga, dan lung lungan atau tumbuhan menjalar. Usuk Joglo berbentuk rigereh. Atap penutup Joglo menggunakan genteng keripik. Bubungan genteng pada bagian dudur dan molo ditutup dengan wuwung seng berpola bongkak pada ujung ujungnya. Wuwung paling atas yang menutup molo, di beri hiasan Gunungan wayangAtap masih terawat dan sudah pernah dilakukan renovasi |
| Deskripsi Lantai | : | Lantai menggunakan floor yang di aci dengan motif tegel berbentuk belah ketupat dengan ukuran 20 x 20 cm. |
| Deskripsi Kolom/Tiang | : | Seluruh tiang Saka Guru berdiri di atas umpak berbentuk kerucut terpancung dengan ketinggian 28 cm. Umpak terbuat dari batu kapur putih tanpa motif tapi sudah di beri warna cat hitam. Keempat Saka Guru tersebut menopang struktur atap Joglo. |
| Deskripsi Ventilasi | : | Rata rata ukuran ventilasi memiliki lebar 43cm dan tinggi 18cm |
| Deskripsi Plafon | : | Tidak memiliki plafon |
| Jenis Ragam Hias | : | Terdapat ragam hias pada atap bagian ndalem rumah. Pada bagian dalam terdapat rete-rete kayu berwarna biru. Pada bagian lubang ventilasi juga terdapat ragam hias berupa 3 buah lubang Panjang dengan kedua ujung berbentuk wajik. Pada atap juga terdapat mahkuta berbentuk tanduk |
| Desain | : | Bangunan tradisional Jawa memiliki desain arsitektur vernacular, yaitu sebuah gaya atau desain arsitektur yang disesuaikan dengan kondisi setempat bai |
| Peristiwa Sejarah | : | A. Sejarah KepemilikanMenurut penjelasan Ibu Sumiyati – Istri dari almarhum Purwanto , rumah Joglo ini semula di miliki oleh So Sentono yang diwariskan kepada anaknya yang bernama Harjosuwito. Harjosuwito kemudian mewariskan lagi kepada Sumiyati. Harjosuwito semula tinggal di rumah yang terletak di sebelah barat dari Joglo ini. Pada tahun 1959 Joglo berdiri dan dihuni oleh keluarga Harjosuwito, dan dilanjutkan lagi oleh warisnya yaitu keluarga Sumiyati Purwanto hingga sekarang. Pada masa sekitar tahun 1960an, rumah ini sempat digunakan sebagai tempat singgah pasukan TNI disaat melakukan pembersihan anggota PKI.B. Sejarah PemeliharaanPada tahun 2016/2017 Rumah Joglo Sumiyati Purwanto mendapatkan penghargaan dan dana bantuan dari BPWBCB DIY. Dana yang diberikan kemudian dipergunakan untuk memperbaiki :1. Wuwung pada bagian lintring dan Joglo2. Reng dan usuk bangunan lintring3. Permukaan lintring ditutup dengan batu putih4. Lantai ruang mushola pringgitan diganti keramik5. Perbaikan uleng berupa penutupan dengan papan kayu dan penambahan cat |
| Nilai Sejarah | : | Bangunan rumah ini sempat digunakan sebagai tempat menjamu para tentara Indonesia disaat melawan pemberontakan di era setelah kemerdekaan,Gaya bangunan rumah ini mempresentasikan kesejarahan gaya bangunan rumah tinggal pada masa itu. |
| Nilai Ilmu Pengetahuan | : | Arsitektur dan Arkeologi : bangunan ini mempunyai bentuk yang khas sebagai bangunan dengan ciri arsitektur tradisional Jawa bergaya Mataram Islam Kerakyatan.Sosial : menjadi bahan edukasi dan informasi tentang gaya arsitektur rumah tinggal, materi bangunan, filosofi bangunan dan ruang, peruntukan dan pembagian masing-masing ruang, adaptasi dengan iklim, serta fungsinya di dalam interaksi sosial budaya masyarakat pada masa itu. |
| Nilai Pendidikan | : | Bangunan rumah ini sebagai objek pembelajaran pendidikan dan kebudayaan yang berkembang pada masa abad awal 20 |
| Nilai Budaya | : | Keluarga dan sosial masyarakat, maupun memperlihatkan pengetahuan pemilik akan materi bangunan serta filosofinya |
| Nama Pemilik Terakhir | : | Sumiyati Purwanto |
| Alamat Pemilik | : | Tambakrejo, RT 06 RW 45 |
| Riwayat Kepemilikan | : | Menurut penjelasan Ibu Sumiyati – Istri dari almarhum Purwanto , rumah Joglo ini semula di miliki oleh So Sentono yang diwariskan kepada anaknya yang bernama Harjosuwito. Harjosuwito kemudian mewariskan lagi kepada Sumiyati. Harjosuwito semula tinggal di rumah yang terletak di sebelah barat dari Joglo ini. Pada tahun 1959 Joglo berdiri dan dihuni oleh keluarga Harjosuwito, dan dilanjutkan lagi oleh warisnya yaitu keluarga Sumiyati Purwanto singga sekarang. |
| Nama Pengelola | : | Sumiyati Purwanto |
| Alamat Pengelola | : | Tambakrejo, RT 06 RW 45 |
| Persepsi Masyarakat | : | Rumah Joglo |
| Catatan Khusus | : | Terawat dan digunakan sebagai rumah tinggal.Koordinat SK : DMS : 8° 1' 10'' LS ; 110° 38' 43'' BT UTM 49M 460923 X ; 9113527Y |