Loading

Rumah Pujiwati Sukendro

Status : Bangunan Cagar Budaya

Deskripsi Singkat

Bangunan rumah Pujiwati Sukendro terdiri atas bangunan utama untuk tempat tinggal dan bangunan service yang dihubungkan oleh selasar. Selain itu terdapat bangunan tambahan berupa gilingan padi, kios bahan bangunan, dan gudang.

Bangunan utama terdiri dari ruang tengah dan empat kamar tidur yang salah satunya kini difungsikan sebagai dapur. Bangunan utama memiliki beranda depan, beranda samping kiri, beranda samping kanan yang kini difungsikan sebagai kamar dengan tambahan dinding.

Bangunan utama atapnya berbentuk limasan ganda dengan rangka kuda-kuda dari kayu jati dan penutup dari genteng. Konstruksi dinding terbuat dari bata dengan spesi bligon ( campuran gamping, pasir dan bata yang ditumbuk ). Bahan plafon yang asli terbuat dari anyaman bambu, namun sudah diganti kecuali pada dapur yang masih asli. Bagian lantai terbuat dari plesteran semen dengan pola belah ketupat dan bujur sangkar.

Di sebelah timur bangunan utama, terdapat bangunan service yang dihubungkan dengan bangunan utama melalui sebuah selasar. Bangunan tersebut terdiri dari beberapa ruang seperti kamar mandi, dapur lama, kamar, sumur, dan garasi lama.

Secara arsitektural, bangunan rumah Pujiwati Sukendro memiliki gaya kolonial yang ditandai dengan adanya beranda depan dan samping rumah, langit-langit yang tinggi, dan memiliki jendela krepyak. Orientasi bangunan menghadap ke arah barat daya.

Status : Bangunan Cagar Budaya
Alamat : Padukuhan : Padukuhan Kregan, RT 06 / RW 16, Sendangagung, Minggir, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Koordinat:
7.7264166° S, 110.235805° E

SK Walikota/Bupati : SK Bupati Sleman No 6.13/Kep.KDH/A/2019


Lokasi Rumah Pujiwati Sukendro di Peta

Dimensi Benda : Panjang
Lebar
Tinggi
Tebal
Diameter
Berat
Ciri Fisik Benda
Ciri Fisik Benda
Fungsi Benda
Jenis Struktur : Kolonial
Dimensi Struktur
Jenis Bangunan : Kolonial
Fungsi Bangunan : Rumah/Permukiman
Komponen Pelengkap :
Gambaran Umum Bentuk Bangunan
Fungsi Situs : Rumah/Permukiman
Fungsi : Rumah/Permukiman
Peristiwa Sejarah : Wilayah Minggir dahulu pernah terdapat perkebunan tembakau milik Klattensche Cultuur Maatschappij te s’Gravenhage. Guna mendukung kegiatan perkebunan, maka dibangunlah rumah-rumah para controleur atau pengawas perkebunan sesuai dengan area kerjanya. Rumah-rumah tersebut tersebar di wilayah Minggir, salah satunya adalah rumah Ibu Pujiwati Sukendro. Kebijakan pemulihan agraria selama tahun 1918 membuat usaha perkebunan tembakau menjadi merosot dan biaya produksi meningkat. Sehingga tahun 1920, perkebunan tersebut dijual oleh Koloniaale Bank untuk dijadikan perkebunan tebu dan didirikan sebuah pabrik gula yang dikenal sebagai PG Sendangpitu. Karena krisis malaise, pada tahun 1931 perkebunan tersebut ditutup dan sebagian asetnya dijual. Salah satu aset yang dijual adalah rumah controleur yang kemudian dibeli oleh Sarmowihardjo, seorang mantri kesehatan yang bekerja di Petronella Hospitaal (kini RS Bethesda Yogyakarta). Dari Petronella Hospitaal, ia ditugaskan untuk memberi pelayanan kesehatan di Minggir serta menyebarkan agama Kristen dengan membuka kapel di depan rumah. Setelah meninggal, rumah tersebut diwariskan kepada putranya dan rumah tersebut kini dihuni oleh cucunya, yakni Pujiwati Sukendro.
Pemilik
Nama Pemilik Terakhir : Sukendro Sarmowihardjo
Pengelolaan
Nama Pengelola : Pujiwati Sukendro