Loading

Masuk Jogjacagar


Deskripsi Singkat

Bangunan

Pasar Srowolan merupakan bangunan los terbuka terdiri dari lima deretan yang berjajar utara-selatan. Denah los berbentuk persegi panjang. Atap bangunan berbentuk pelana dengan penutup terbuat dari genteng. Atap bangunan memiliki tutup gable dari seng gelombang pada kedua sisinya.

Atap los Pasar Srowolan disangga oleh enam tiang yang terbuat dari besi. Setiap rangka besi disambung dengan mur dan baut. Berdasarkan inskripsi yang tertera pada salah satu rangka besi, besi-besi ini merupakan buatan pabrik baja Guttehofnungshotte di Jerman. Lantai los terbuat dari batu-bata yang dilapisi plesteran semen dengan ketinggian 35 cm dari permukaan tanah. Pada salah satu los, terdapat lempengan dari besi yang bertuliskan “BRAAT SOERABAIA DJOCJA TEGAL SOEKABOEMI “.

Bangunan Pasar Srowolan memakai gaya arsitektur tradisional dengan bahan bangunan modern.

Di sebelah barat pasar, terdapat bekas kemantren dan gudang garam yang saat ini dimanfaatkan sebagai TK.

Informasi Cagar Budaya

Lokasi Bangunan : Jalan Palagan Tentara Pelajar No.116 Padukuhan : Karanggeneng Kel. Purwobinangun Kec. Pakem Kab. Sleman Prov. Daerah Istimewa Yogyakarta
Koordinat -7.665833 ; 110.3848611

Lokasi Pasar Srowolan


Koordinat Penemuan : ;
Dimensi Benda : Panjang
Lebar
Tinggi
Tebal
Diameter
Berat
Ciri Fisik Benda
Ciri Fisik Benda
Fungsi Benda
Jenis Struktur : Tradisional
Dimensi Struktur
Jenis Bangunan : Tradisional
Fungsi Bangunan : Multipurpose
Komponen Pelengkap :
Gambaran Umum Bentuk Bangunan
Arsitek : N.V Construtie Atelier Der Vorstenlanden Djokjakarta (1921)
Fungsi Situs : Multipurpose
Fungsi : Multipurpose
Peristiwa Sejarah : Pasar Srowolan didirikan pada tahun 1896 oleh Kasultanan Yogyakarta. Pendirian pasar bersamaan dengan didirikannya kemantren Srowolan dan hari pasarannya jatuh pada hari Wage. Pasar Srowolan di masa lalu ramai dikunjungi karena adanya midhang, yakni upacara tradisional sebagai wujud syukur atas terkabulnya permohonan. Bangunan pasar yang ada sekarang merupakan hasil pemugaran yang dilakukan oleh Sultan Hamengkubuwono VIII pada 1921. Pemugaran pasar dikerjakan oleh N.V Construtie Atelier Der Vorstenlanden Djokjakarta dengan material bangunan dibuat oleh N.V. Braat.Dahulu terdapat pedagang Tionghoa yang berdagang di sebelah barat pasar namun para pedagang Tionghoa tidak lagi berjualan sejak masa Agresi Militer Belanda Kedua. Pada saat masa Agresi Militer Belanda Kedua, wilayah Sleman dikuasai oleh militer Belanda dan akibatnya banyak pasar yang sepi. Sementara itu Pasar Srowolan justru masih ramai karena masih dimanfaatkan oleh para pejuang untuk mengumpulkan logistik. Selain sebagai tempat mencari persediaan logistik, mereka juga menjadikan pasar ini sebagai tempat pertukaran informasi antar pejuang.
Nilai Sejarah : Bangunan pasar Srowolan memiliki nilai penting dari sisi sejarah karena pernah menjadi sarana perjuangan di masa Agresi Militer Belanda Kedua, yakni sebagai tempat mengumpulkan logistik dan pertukaran informasi antar pejuang.
Nilai Ilmu Pengetahuan : Bangunan pasar Srowolan juga memiliki nilai penting dari sisi kebudayaan dan ilmu pengetahuan karena dapat menjadi sarana untuk memahami kegiatan perdagangan di masa lalu dan arsitektur pasar tradisional yang dibuat dengan konstruksi besi.
Nilai Budaya : Bangunan pasar Srowolan juga memiliki nilai penting dari sisi kebudayaan dan ilmu pengetahuan karena dapat menjadi sarana untuk memahami kegiatan perdagangan di masa lalu dan arsitektur pasar tradisional yang dibuat dengan konstruksi besi.
Nama Pemilik Terakhir : Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Sleman
Riwayat Pengelolaan
Nama Pengelola : Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Sleman
Catatan Khusus : Ukuran Los : 15 m x 3 m.Bangunan pasar yang ada sekarang merupakan hasil pemugaran yang dilakukan oleh Sultan Hamengkubuwono VIII pada 1921. Pemugaran pasar dikerjakan oleh N.V Construtie Atelier Der Vorstenlanden Djokjakarta dengan material bangunan dibuat oleh N.V. Braat.