Loading

Kolese Santo Ignatius

Status : Bangunan Cagar Budaya

Deskripsi Singkat

Belum Ada

Status : Bangunan Cagar Budaya
Periodesasi : Kolonial (Belanda/Cina)
Tahun : 1922
Nama Lainnya : Kolese St. Ignatius
Kawasan : Kawasan Kotabaru
Alamat : Jalan Abu Bakar Ali No. 1 , Kotabaru, Gondokusuman, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Koordinat:
7.7882197283668° S, 110.37051878478° E

SK Menteri : PM.89/PW.007/MKP/2011
SK Gubernur : KepGub DIY Nomor 210/KEP/2010
SK Walikota/Bupati : KepGub DIY Nomor 237/KEP/2017


Lokasi Kolese Santo Ignatius di Peta

Dimensi Benda : Panjang
Lebar
Tinggi
Tebal
Diameter
Berat
Ciri Fisik Benda
Ciri Fisik Benda
Fungsi Benda
Jenis Struktur : Kolonial
Dimensi Struktur
Jenis Bangunan : Kolonial
Fungsi Bangunan : Religi/Keagamaan
Komponen Pelengkap :
  1. Pintu,Asli
  2. Ventilasi,Asli
  3. Jendela,Asli
  4. Kolom/Tiang,Asli
  5. Lantai,Asli
  6. Plafon,Asli
  7. Atap,Asli
Gambaran Umum Bentuk Bangunan
Deskripsi Fasad : Bentuk fasad masih terlihat masih seperti tampak aslinya. Bentuk simetris fasad dan ketinggian ruang yang relatif tinggi sangat mencerminkan ciri khas arsitektur indische. Susunan jendela, ventilasi dan bentuk jendela itu sendiri mencerminkan gaya arsitektur indische.
Deskripsi Konsol : Konsol berupa balok kayu penopang atap di bagian atas selasar. Berbentuk seperti kuda-kuda yang menopang gording rangka atap. Kondisi konsol masih asli dan terawat dengan baik.
Deskripsi Jendela : (pertama) Jendela menggunakan frame kayu dan memiliki empat daun jendela yang terdiri dari frame kayu dan kaca bening. Daun jendela dibuka kearah dalam. (kedua) Pada bagian luar jendela terdapat dua daun jendela krepyak yang membuka kearah luar. Kombinasi dua jenis jendela ini merupakan salah satu ciri khas bukaan pada arsitektur indische. (ketiga) Jendela dengan kusen kayu terdiri atas dua bagian, bagian bawah dua daun jendela kaca membuka kearah samping, sedangkan bagian atas dua daun jendela kaca membuka kearah atas. Pada kedua bagian terdapat jeruji besi berpola. Kondisi masih asli dan terawat.
Deskripsi Pintu : Bangunan ini mempunyai dua jenis pintu (pertama) Pintu dengan kusen kayu dengan dua daun pintu, daun pintu berbentuk frame kayu dengan kaca. Pada bagian atas terdapat daun ventilasi kaca dengan bukaan ke arah atas. Kondisi masih asli dan terawat. (kedua) Pintu dengan kusen kayu dengan dua daun pintu, daun pintu berbentuk frame kayu dengan kaca. Pada bagian atas terdapat daun ventilasi kaca dengan bukaan ke arah bawah. Kondisi masih asli dan terawat.
Deskripsi Atap : Bentuk atap berupa limasan pada sepanjang massa bangunan dan berbentuk kerucut segi delapan pada titik pertemuan antar massa bangunan. Genteng menggunakan genteng tanah liat berwarna coklat tua.
Deskripsi Lantai : Bangunan ini mempunyai dua jenis lantai (pertama) Lantai marmer abu-abu pada bagian lobby. Kondisi tidak asli. (kedua) Lantai menggunakan tegel abu-abu sebagai penutup utama dan tegel merah sebagai aksen dan pembatas ruang maupun area sirkulasi. Terdapat lis satu tegel lantai pada dinding bagian bawah. Kondisi lantai masih asli dan terawat.
Deskripsi Kolom/Tiang : Kolom kayu pada selasar sebagai penopang balok rangka atap. Kondisi kolom masih asli dan terawat.
Deskripsi Ventilasi : Banguanan ini mempunyai dua jenis ventilasi (pertama) Ventilasi berupa celah di dinding untuk sirkulasi udara. Letaknya tinggi di bagian atas ruangan dan biasanya berada di atas jendela. (kedua) Ventilasi berupa kusen kayu dengan daun jendela kaca yang dibuka kearah bawah.
Deskripsi Plafon : Bangunan ini mempunyai dua jenis plafon (pertama Plafon pada ruang-ruang kamar, plafon dengan rangka kayu. Kondisi masih asli dan terawat dengan baik. (kedua) Plafon pada ruang sudut, bentuk plafon mengikuti bentuk ruang dan atap yaitu bentuk segi delapan. Terdapan tingkatan yang berbeda pada plafon bagan tengah. Plafon masih asli dan terawat.
Jenis Ragam Hias : Ragam hias terdapat pada jendela ruang kapel dalam bentuk ornamen hiasan kaca jendela. Bentuk ornamen bersifat organik dengan bentuk yang mirip dengan bunga dan tanaman. Kondisi masih asli dan terawat.
Arsitek : Perintis bangunan ini sama dengan perintis bangunan Gereja Katolik Santo Antonius yaitu Rama F. Strater
Desain : Desain bangunan menekankan pada bentuk massa yang ramping untuk mengakomodasi kebutuhan ruang kamar yang banyak. Bentuk massa ini juga menyebabkan ban
Interior : Belum AdaDesain interior bangunan memiliki jarak lantai ke plafon yang cukup jauh dan setiap ruang dilengkapi dengan jendela dua sisi dan ventilasi ya
Fungsi Situs : Religi/Keagamaan
Fungsi : Religi/Keagamaan
Peristiwa Sejarah : Sebelum merintis gereja Gereja Katolik Santo Antonius Rama F. Strater merintis berdirinya kolese yang dimulai sekitar tahun 1922. Pada masa pendudukan jepang sekitar tahun 1942 kolese menjadi tempat penamlungan suster-suster dan wanita-wanita belanda interniran. Setelah Rama F. Strater meninggal di tangan jepang kolese tidak dimanfaatkan dan dikosongkan. Baru setelah masa kemerdekaan bangunan ini difungkikan menjadi bangunan keagamaan. Pada sekitar tahun 1946 saat yogyakarta menjadi ibukota negara Bangunan ini juga pernah digunakan sebagai Departemen Pertahanan RI dimana sebelumnya adalah sebagai pusat misi penyebaran katolik untuk wilayah Jawatengah yang sebelumnya di Muntilan.
Pemilik
Nama Pemilik Terakhir : Serikat Yesus Indonesia
Alamat Pemilik : Jl. Argopuro No. 24 Semarang
Nomer Kontak : 024-8515004
Pengelolaan
Nama Pengelola : Seminari Kolese Santo Ignatius
Alamat Pengelola : Jl. Abubakar Ali No. 1 Kotabaru Gondokusuman Yogyakarta
Nomer Kontak : 0274- 562253
Catatan Khusus : Rekomendasi: Bangunan yang sekarang digunakan sebagai bangunan keagamaan keadannya sangat terawat dengan baik terlebih lingkungan sekitar bangunan juga dirawat dengan baik. bangunan ini layak untuk direkomendasikan sebagai bangunan cagar budaya dikarenakan mempunyai nilai penting bidang kesejarahan, ilmu pengetahuan dan nilai ekonomis.