Loading

Masuk Jogjacagar


Deskripsi Singkat

Bangunan Kolonial 1800 M 1900 M

Langgar Dhuwur adalah tempat ibadah milik keluarga Ibu Syafaatun. Berdasarkan tata ruangnya, bangunan Langgar Dhuwur merupakan bagian dari struktur tata ruang rumah kediaman Ibu Syafaatun yang memiliki bentuk arsitektur tradisional Jawa. Tata ruang bangunan rumah Ibu Syafaatun ini terdiri dari bangunan pendapa, longkangan, pringgitan, dan rumah induk.

Berdasarkan data, bangunan langgar pada awalnya terpisah dari pendapa. Dalam perkembangan selanjutnya bangunan langgar dan pendapa disatukan dengan penambahan dinding menjadi satu kesatuan bangunan.

Posisi langgar terletak di sebelah barat pendapa dan dibangun dalam bentuk bangunan panggung. Oleh karena keterbatasan ruang maka bagian pengimaman dibuat menjorok 64 cm di atas jalan kampung. Bagian bawah panggung di manfaatkan sebagai gudang. Ruang sisi timur dari gudang diperuntukkan sumur, kamar mandi, dan tempat wudhu.

Denah Langgar Dhuwur berbentuk persegi panjang dengan ukuran 7,33 m x 2,86 m. Antara langgar dan kediaman terdapat longkangan berukuran 15,6 m x 2,4 m. Di kedua ujung longkangan terdapat pintu kayu berdaun dua. Pintu barat berukuran 1,88 m x 1 m, sedangkan pintu timur berukuran 1,87 m x 1,04 m.

Kamar mandi dan tempat wudhu berukuran 7,37 m x 2,01 m. Lantai bawah telah dipasang keramik berwarna merah tua berukuran 20 cm x 20 cm. Terdapat undakan dan kelir yang menghubungkan antara lantai satu dan lantai dua. Undakan berjumlah tiga buah, terbuat dari semen dan dibatasi dengan kelir yang difungsikan sebagai pegangan. Lebar undakan 49 cm dan ketinggiannya 20-27 cm. Kelir berukuran 1,17 cm x 1,27 cm x 15 cm.

Ambang pintu langgar berjarak 28 cm dari undakan tangga teratas. Ambang pintu berukuran 189 cm x 69 cm dengan ketebalan 23 cm. Pada ambang pintu terdapat tangga kayu menghadap selatan dengan undakan berjumlah empat buah. Di atas tangga terdapat kelir dari cor semen berukuran 72 cm x 72 cm x 29 cm.

Lantai langgar terbuat dari cor semen dan ditutup dengan karpet merah. Dinding langgar dhuwur terbuat dari semen berplaster. Dinding sisi utara langgar menggunakan bahan kayu berornamen. Terdapat empat buah jendela di dinding barat langgar. Ambang jendela berukuran 53 cm x 73 cm. Mihrab langgar terbuat dari kayu dan menjorok ke luar. Mihrab berukuran 111 cm x 64 cm. Dinding langgar tingginya 112 cm.

Informasi Cagar Budaya

Dari Kawasan : Kawasan Cagar Budaya Kotagede
Lokasi Bangunan : Gang Soka No. B2 171 Celenan RT 08/RW 02 Kel. Jagalan Kec. Banguntapan Kab. Bantul Prov. Daerah Istimewa Yogyakarta
Koordinat -7.0138094 ; 110.0066

Lokasi Langgar Dhuwur


Koordinat Penemuan : ;
Dimensi Benda : Panjang
Lebar
Tinggi
Tebal
Diameter
Berat
Ciri Fisik Benda
Ciri Fisik Benda
Fungsi Benda
Jenis Struktur : Tradisional
Dimensi Struktur
Jenis Bangunan : Tradisional
Fungsi Bangunan : Rumah/Permukiman
Komponen Pelengkap :
  1. Pintu,Asli
  2. Ventilasi,Asli
  3. Jendela,Asli
  4. Kolom/Tiang,Asli
  5. Lantai,Diganti
  6. Plafon,Asli
  7. Atap,Asli
Gambaran Umum Bentuk Bangunan
Deskripsi Fasad : Langgar dhuwurmerupakan bangunanyang menyatu denganrumah tinggal. Fasadberupa bangunanberlantai 2 dengandinding bata pada lantai1 dan dinding kayu padalantai ke-2.
Deskripsi Konsol : Konsol bangunan berupa :1.Konsol besi berbentuksegitiga siku-sikudengan ragam hiassulur-suluran. Konsoldilapisi cat berwarnaputih. Kondisi konsolmasih cukup baik.2.Konsol berbentuksegitiga siku-sikuberbahan kayu. Kondisikonsol cukup baik.
Deskripsi Jendela : Jendela yang digunakanpada bangunan adalah:1. Jendela kupu tarungberbahan kayuberbentuk persegipanjang dan dilengkapidengan teralis kayu ataubesi.2. Jendela model kuputarung berbentuk persegipanjang denganlengkungan pada bagianatas. Jendela ini jugadilengkapi teralis besi.
Deskripsi Pintu : Jenis pintu padabangunan adalah pintupanel kayu, model kuputarung berbentuk persegipanjang dan pintu lipatberbahan kayu.
Deskripsi Atap : Tipe atap padabangunan adalah ataplimasan, baik padadalem maupun langgar.Keseluruhan bangunanmenggunakan penutupatap berupa gentingkripik.
Deskripsi Lantai : Lantai bangunan dalemberupa keramik,sementara langgar dilantai 2 menggunakanlantai dari papan kayu.Kondisi lantai di lantai 2sudah agak rapuh.
Deskripsi Kolom/Tiang : Tiang/saka berbentukbalok kayu dilengkapidengan umpak batupada bagian bawahnya.
Deskripsi Ventilasi : Ventilasi bangunanberupa ventilasi di atasjendela dan pintu,berbahan kayu dengandengan berbagai ragamhias, di antaranya adalahpanahan, lung-lungan,dan geometri.
Deskripsi Plafon : Plafon dalem berupaplafon berbahan papankayu dengan penataandiagonal. Sementara pada senthong di bawah langgar plafon yang digunakan berupa plafon berbahan asbes dengan struktur plafon berbahan kayu jati.
Jenis Ragam Hias : Ragam hias bangunan berupa panahan, lung-lungan, fauna,geometri,dan profil/takikan pada tepian dinding.
Desain : Desain bangunan merupakan tipe bangunan tradisonal jawa. Secara umum komponen bangunan terdiri dari dalem dan langgar. Denah dalem dibagi menjadi bebe
Interior : Merupakan bangunan rumah tinggal yang didominasi dengan ornamen dekoratif bergaya tradisional jawa. Namun demikian perabot dalam ruangan lebih didomin
Fungsi Situs : Rumah/Permukiman
Fungsi : Rumah/Permukiman
Peristiwa Sejarah : Langgar Dhuwur dibangun oleh Haji Ibrahim. Haji Ibrahim merupakan tokoh masyarakat Dukuh Celenan yang berprofesi sebagai pengrajin emas (kemasan). Haji Ibrahim mewariskan Langgar Dhuwur kepada anaknya yang bernama Haji Adnan. Kepemilikan kemudian beralih pada anak perempuan Haji Adnan yang bernama Maslikhah. Oleh Maslikhah Langgar Dhuwur diwariskan kepada anaknya, yakni Ibu Syafaatun. Ketika gempa tahun 2006 terjadi, Langgar Dhuwur mengalami kerusakan. Langgar Dhuwur masih difungsikan hingga saat ini.
Konteks : Langgar Dhuwur merupakan langgarkeluarga yang berada di loteng atas,beberapa rumah tradisional jawa diKotagede. Langgar terletak di sisidepan barat rumah (bagian rumah yangdianggap paling sakral). Awalnyaterdapat beberapa langgar dhuwuryang letaknya mengelilingi KratonMataram Kotagede. Oleh sebab itu, keberadaan langgar sering dianalogikan dengan masjid pathoknegara Kraton Yogyakarta. Namun saatini, hanya tersisa tiga langgar dhuwur,yang terletak di kelurahan Jagalan,Singosaren, dan Purbayan.
Riwayat Rehabilitasi : -Rehab langgar dhuwur tahun 2011 oleh JRF
Nama Pemilik Terakhir : Ibu Syafa Atun (Keluarga Dalhar Anwar Alm)
Alamat Pemilik : Gang Soka No.B2 171, RT 08/ RW 02, Celenan, Jagalan, Banguntapan, Bant
Nomer Kontak : 08174123105
Riwayat Pengelolaan
Nama Pengelola : Ibu Syafa Atun
Alamat Pengelola : Gang Soka No.B2 171, RT 08/ RW 02, Celenan, Jagalan, Banguntapan, Bant
Nomer Kontak : 08174123105
Persepsi Masyarakat : Bangunan langgar dhuwur sudah jarang ditemui di Kotagede. Langgardhuwur Jagalan merupakan salah satu yang tersisa dan masih asli.
Catatan Khusus : Berdasarkan hasil wawancara terhadap pemilik, tidak ada rencanakedepan untuk merubah bangunan rumah maupun langgar.-Rekomendasi:1.Bangunan harus dilestarikan dan dipertahankan keasliannya, karenatermasuk salah satu bangunan rumah tinggal tradisional jawa yangmemiliki langgar dhuwur yang masih utuh.2.Perlu dilakukan perawatan secara rutin minimal menjaga kebersihanbangunan, terutama bagian langgar dan senthong.