Gedung Kimia Farma I Cabang Yogyakarta terletak di Jl. Ahmad Yani No. 179 Yogyakarta. Apotik Kimia Farma ini dibangun pada masa pemerintahan Belanda yaitu pada tahun 1865 dengan nama Apotheek Juliana. Pada bagian depan apotik ini dahulu terdapat tulisan ANNO 1865 Chemis Druggies, Apotheek J. van Gorkom & Co.
Model bagunan Gedung Kimia Farma I berbentuk ruko dua tingkat. Pada bagian atas terdapat Gevel dan Dormer. Gevel merupakan bentuk bangunan segitiga pada bagian ujung atap bagian depan bangunan, sedangakan Dormer merupakan jendela atau semacamnya yang terdapat pada Gevel. Gevel pada bangunan Gedung Kimia Farma I berbentuk Curvilinier Gevel. Bentuk ini berbentuk ukiran melengkung simetris pada tiap sisinya. Dormer yang digunakan pada bangunan ini berbentuk persegi panjang vertikal ditutup dengan kaca. Pada lantai dua terdapat dua jendela berkanopi. Pada masing-masing jendela menggunakan dua pintu. Pada lantai bawah digunakan sebagai toko obat dengan pintu penutup Rolling Door. Warna keseluruhan bangunan dominan putih dengan dengan corak biru pada bagian jendela dan gevel.
Saat ini bangunan tersebut telah beralih fungsi menjadi minimarket Indomaret Point. Kondisi bangunan masih mempertahankan bentuk aslinya. Di sekitar Gedung Kimia Farma I berdiri juga bangunan-bangunan dengan bentuk serupa, yaitu ruko bertingkat di sebelah kanan dan kiri. Di depan teras gedung ini juga digunakan sebagai tempat berjualan pedagang kaki lima.
Referensi:
- Balai Pelestarian Cagar Budaya Yogyakarta. 2014. Lensa Budaya 2: Menguak Fakta Mengenali Keberlanjutan. Yogyakarta: Balai Pelestarian Cagar Budaya Yogyakarta.
- Handinoto. 1996. Perkembangan Kota Dan Arsitektur Kolonial Belanda Di Surabaya 1870-1940. Surabaya: Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Kristen PETRA Surabaya dan ANDI.
Gedung Bangunan cagar budaya bergaya kolonial yang terletak Jl. Jenderal Ahmad Yani No. 179, Kelurahan Sosromenduran, Kecamatan Gedongtengen, Kota Yogyakarta. Memiliki luas bangunan ±144 m2 dengan luas lahan ± 361 m2 dengan status pemilikan PT Kimia Farma. Latar Sejarah Pada masa pemerintahan Belanda masalah kesehatan mendapat perhatian khusus. Hal ini terlihat dari pendirian beberapa apotik sebagai sarana penunjang kesehatan, diantaranya Apotik Juliana yang dibangun tahun 1865. Pada bagian depan apotik ini dahulu terdapat tulisan ANNO 1865 Chemis Druggises, Apotheek J. Van Gorkom & Co. Tulisan tersebut diganti menjadi Apotik Kimia Farma Cabang Yogyakarta. Deskripsi bangunan ini berdenah huruf L terdiri dari dua lantai menghadap ke timur. Bangunan berarsitektur Indhis, dan gaya arsitektur seperti ini banyak bermunculan seiring dengan pertumbuhan pemukiman Belanda di Yogyakarta. Pada bagian depan lantai dua bangunannya tanpa pintu hanya terdapat dua jendela dengan empat daun. Di atas jendela terdapat mahkota bersusun empat. Tangga untuk naik ke lantai atas terbuat dari kayu jati yang di ujung atas tangga terdapat balkon terbuat dari papan kayu. Atap berbentuk limasan dengan kemiringan yang tajam dengan bahan genteng. Terdapat gable di atap yang dimodifikasi dengan bentuk lengkung dibagian atas dan tepi. Pada tahun 2007 berdasarkan Peraturan Menteri Kebudyaan dan Pariwisata No. PM 25/PW. 007/MKM/2007 ditetapkan sebagai bangunan cagar budaya yang dilindungi UU.
Bangunan ini dibangunan sekitar tahun 1865. Sebelum menjadi swalayan Indomaret seperti sekarang ini, dahulu bangunan ini merupakan tempat untuk menjual obat-obatan yang bernama apotheek Juliana. Pada bagian depan apotik ini dahulu terdapat tulisan ANNO 1865 Chemis Druggies, Apotheek J. Van Gorkom & Co. Bangunan tersebut merupakan bangunan tinggalan masa Belanda yang menjadi bukti kebutuhan medis di kalangan warga Yogyakarta.
Setelah Indonesia merdeka kepimilikan apotek ini berganti menjadi apotek nasional, yakni Apotek Kimia Farma. Sekarang bangunan ini dipergunakan sebagai swalayan waralaba. Arsitektur bangunan ini merupakan gaya Eropa yang dipengaruhi oleh corak Art Deco. Bagian atap pelandas dengan lonceng merupakan ciri dari bangunan ini.
Referensi:
Kurniawan, Jujun (ed). 2016. Pusparagam Warisan Budaya Kota Yogyakarta. Yogyakarta: Dinas Kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta.
Tim ahli. 2000. Laporan Pendokumentasian Bangunan-Bangunan Kuno yang Merupakan Struktur Kota Yogyakarta Lama. Yogyakarta: Departemen Pendidikan Nasional bekerjasama dengan Direktorat Jenderal Kebudayaan dan Suaka Peninggalan Sejarah dan Purbakala DIY.
Tim Ahli. 2014. Lensa Budaya 2 Menguak Fakta Mengenali Keberlanjutan. Yogyakarta: Balai Pelestarian Cagar Budaya.