Loading

Bangunan Jalan Sabirin Nomor 10

Status : Bangunan Cagar Budaya

Deskripsi Singkat

Bahan penyusun utama bangunan: Batu kali sebagai pondasi bangunan; Bata penyusun konstruksi dinding; kayu sebagai kolom, balok, konsol, rangka atap dan kusen pintu-jendela, genteng sebagai penutup atap.

Bahan pelengkap: Kaca bening dan kaca patri sebagai elemen pengisi pintu, jendela dan ventilasi; Logam sebagai pagar; Atap polycarbonat sebagai atap garasi.

Bangunan Jalan Sabirin Nomor 10 bergaya arsitektur Indis, berusia lebih dari 50 tahun, dengan detail bangunan: Atap berbentuk tajug kombinasi limasan yang menampilkan tipe atap jerkinhead dengan penutup atap dan teritis menggunakan genting keramik glasir merah.
Bentuk jendela berukuran besar serta menggunakan rangka kayu dan panil kaca mati, banyak ventilasi pada bangunan berupa jendela atas (bovenlicht) berbahan kayu panil kaca mati, ventilasi berupa rooster pada dinding di atas teritis. Selain itu, lisplang menggunakan bahan kayu. Ornamen pada dinding luar berupa pelisir/lekukan penebalan plesteran. Pintu menggunakan panil kayu, kombinasi kaca dan rangka kayu. Halaman depan serta samping ditanami bunga dan pohon buah-buahan.

Status : Bangunan Cagar Budaya
Periodesasi : Kolonial (Belanda/Cina)
Tahun : 1920
Nama Lainnya : Rumah Tinggal Dr Harso
Kawasan : Kawasan Kotabaru
Alamat : Jl. Sabirin no. 10 Belum Ada, Kotabaru, Gondokusuman, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Koordinat:
7.784370319188° S, 110.37309112669° E

SK Gubernur : Keputusan Gubernur DIY Nomor 1


Lokasi Bangunan Jalan Sabirin Nomor 10 di Peta

Dimensi Benda : Panjang
Lebar
Tinggi
Tebal
Diameter
Berat
Ciri Fisik Benda
Ciri Fisik Benda
Fungsi Benda
Jenis Struktur : Kolonial
Dimensi Struktur
Jenis Bangunan : Kolonial
Fungsi Bangunan : Rumah/Permukiman
Komponen Pelengkap :
Gambaran Umum Bentuk Bangunan
Deskripsi Fasad : Penerapan arsitektur tradisional pada fasad ditunjukkan dengan bentuk atap pelana, ventilasi dan tritisan sebagai elemen shading pada bangunan. Penerapan arsitektur Eropa diterapkan melalui ragam hias pada dinding fasad, kolom, konsol dan pemilihan cat warna putih yang kaku.
Deskripsi Konsol : Terdapat 1 jenis konsol pada bangunan cagar budaya ini, yaitu konsol kayu bercat warna putih yang menyangga balok pada tritisan.
Deskripsi Jendela : Terdapat 1 jenis jendela dengan jenis berlapis, yaitu: Dari tampak luar terlihat jendela kusen kayu dengan kisi-kisi yang keseluruhannya dicat warna putih, dengan bukaan mengarah ke luar bangunan; dengan lapisan dalam berupa jendela kusen kayu dengan kaca bening dengan bukaan mengarah ke dalam bangunan.
Deskripsi Pintu : Terdapat beberapa jenis pintu pada bangunan rumah tinggal di Jl. Sabirin No. 10, yaitu: Pada pintu masuk utama, pintu dibuat berlapis dengan detail sebagai berikut: Dari tampak luar terlihat pintu kusen kayu dengan kisi-kisi yang keseluruhannya dicat warna putih, dengan bukaan mengarah ke luar bangunan; Lapisan dalam berupa pintu kusen kayu dengan kaca film dengan bukaan mengarah ke dalam bangunan. Catatan: Terdapat beberapa jenis pintu pada bagian dalam bangunan yang tidak sempat didokumentasikan.
Deskripsi Atap : Atap massa utama berbentuk pelana yang memanjang mengikuti denah bangunan. Di bagian bawah sekeliling atap terdapat tritisan yang disangga dengan konsul.
Deskripsi Lantai : Pola lantai pada setiap ruang memiliki pola seperti karpet: bagian tepi, bagian list/tepi dan bagian pengisi. Ketiga bagian tersebut memiliki pola tegel tersendiri: 1.   Bagian tepi berpola sisik, 2.   Bagian list/tepi berpola motif-polos-motif, 3.   Bagian pengisi berpola mozaik bunga.
Deskripsi Kolom/Tiang : Desain kolom fungsional yang tersusun dari bata yang sama dengan dinding. Kolom sekaligus menjadi penopang konsol.
Deskripsi Ventilasi : Terdapat beberapa jenis ventilasi pada bangunan rumah tinggal di Jl. Sabirin No. 10, yaitu: Ventilasi kayu dengan kaca mati berpola persegi-persegi panjang; Roster dengan kisi-kisi berpola persegi-persegi panjang; Ventilasi kaca mati dengan kisi-kisi besi; Ventilasi kaca mati dengan kusen kayu.
Deskripsi Plafon : Plafon menggunakan material GRC board
Jenis Ragam Hias : Ragam hias pada bangunan yang kentara pada fasad berupa susunan beberapa jenis ventilasi yang simetris pada dinding bagunan dengan desain tepian substraktif dan aditif. Terdapat balustrade yang terbuat dari bata di bagian teras depan dan kaki bangunan menuju teras.
Desain : Bentuk massa bangunan berbentuk memanjang kebelakang layaknya bangunan pavilion. Ornamen-ornamen bangunan banyak memiliki keunikan dengan menggunakan
Interior : Lantai tegel abu-abu bermotif yang masih asli mampu memberikan pengalaman bangunan Indis. Keunikan lain yang muncul dari balustrade yang terdapa pada
Fungsi Situs : Rumah/Permukiman
Fungsi : Rumah/Permukiman
Peristiwa Sejarah : Bangunan di Kelurahan Kotabaru merupakan salah satu bagian dari permukiman Kotabaru dengan konsep Garden City setelah wilayah Loji Kecil dan Bintaran sudah tidak mencukupi lagi. Bangunan pada umumnya menampilkan gaya Indis yang memadukan gaya arsitektur Eropa dengan Tradisional Jawa
Pemilik
Nama Pemilik Terakhir : Dr. Harso
Alamat Pemilik : Jl. Sabirin No.10
Nomer Kontak : 0811266809
Pengelolaan
Nama Pengelola : Dr. Harso
Alamat Pengelola : Jl. Sabirin No.10
Nomer Kontak : 0811266809
Catatan Khusus : Bangunan bergaya Indis ini jika di bandingkan dengan bangunan lain di sekitarnya tidak berbeda jauh (secara periodisasi) dalam pembangunannya karena terletak di satu daerah yang sama. Apabila mengacu pada peta Kota Yogyakarta 1925 bangunan ini sudah ada sebeluh tahun tersebut. Arsitektur rumah tinggal di Jl. Sabirin No. 10 menerapkan gaya indische, yaitu gabungan antara gaya arsitektur Eropa dan arsitektur tradisional Indonesia. Narasumber : Sudah seharusnya pemerintah dan dinas terkait memperhatikan pembangunan yang terjadi di Kotabaru. Para pemilik bangunan indis yang tetap mempertahankan bangunan asli harus berbenturan dengan para pemilik bangunan yang membangun tanpa mempertahankan keadaan bangunan. Hal ini dianggap sebagai kebijakan pilih kasih karena beberapa bangunan bisa mengalami perubahan yang benar-benar massif dan mendapatkan keleluasaan sementara bangunan lain tidak dapat melakukan hal yang sama.