Dalem Yudhanegaran bertempat di Jl. Bu Ruswo No. 35, Yudhanegaran, Prawirodirjan, Gondomanan, Kota Yogyakarta. Bangunan warisan budaya ini merupakan tempat tinggal GPH. Yudhadiningrat, adik dari Sultan Hamengku Buwono X.
Dalem Yudhanegaran dibangun pada sekitar tahun 1811 dan dipergunakan sebagai tempat tinggal putri Hamengku Buwono VII beserta suaminya. Adalah GKR. Dewi dan KRT. Wiji yang menempati bangunan tempat tinggal tersebut. Ketika dipergunakan oleh KRT. Wiji inilah daerah di sekitarnya mulai dikenal dengan sebutan kampung Wijilan. Setelah GKR. Dewi Wafat, dalem diberikan kepada GPH. Yudhadiningrat. Nama dalem ini pun akhirnya berubah sesuai dengan nama pangeran yang menempati dan sekarang disebut sebagai Dalem Yudhanegaran.
Bangunan bernuansa tradisional Jawa ini memiliki arah orientasi menghadap ke selatan. Hal tersebut sesuai dengan kosmologis kraton yang biasanya membuat bangunan menghadap ke arah utara atau selatan. Hingga saat komponen dalem masih cukup lengkap. Komponen tersebut antara lain pintu masuk atau regol yang berbentuk plengkung, langgar, kuncungan/kanopi, pendapa, pringgitan, gandok, dan dalem ageng. Dalem ageng di dalem ini masih mempertahankan struktur ruang aslinya, di dalam bangunan tersebut masih dapat dijumpai senthong yang lengkap, yakni kiwo, tengah, dan tengen.
Selain sebagai rumah tinggal GPH. Yudhaningrat, pada bagian gandok disewakan untuk Sekolah Menengah Farmasi (SMF). Pemakaian komponen dalem tersebut sudah berlangsung sejak tahun 1970 hingga sekarang.
Pemilik/pengelola bangunan ini
menerima penghargaan Pelestari Warisan Budaya / Cagar Budaya dari Pemerintah
Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta pada tahun 1999.
Referensi:
Dinas Pariwisata Seni dan Budaya Kota Yogyakarta. 2007. Toponim Kota Yogyakarta. Yogyakarta: Dinas Pariwisata Seni dan Budaya Kota Yogyakarta.
Dimensi Benda | : |
Panjang Lebar Tinggi Tebal Diameter Berat |
Jenis Struktur | : | Tradisional |
Jenis Bangunan | : | Tradisional |
Fungsi Bangunan | : | Rumah/Permukiman |
Komponen Pelengkap | : |
|
Deskripsi Fasad | : | Fasad bangunan ini berada disebelah selatan, berupakuncungan pada bagian depan |
Deskripsi Konsol | : | Konsol atau Sasangga SindangLangit (bahasa Jawa: Bahudanyang/sangga uwang) adalahkonstruksi balok kuda-kudapenyangga atap emper rumahsebagai pengganti pilar rumah.konsol bangunan ndalemYudhonegaran berupa kayu. |
Deskripsi Jendela | : | Jendela Kupu tarung double, luarkayu dalam kayu dan kaca |
Deskripsi Pintu | : | Pintu Kupu tarung double, luarkayu dalam kayu dan kaca |
Deskripsi Atap | : | Atap ndalem Yudokusuman bertipelimasan dengan Penutup atap dariyang awalnya sirap kemudiandiganti genteng |
Deskripsi Lantai | : | lantai dalem telah diganti denganlantai keramik putih berukuran 40 x40. Diganti sebelum terjadi gempa2006 |
Deskripsi Kolom/Tiang | : | Konsol atau Sasangga SindangLangit (bahasa Jawa: Bahudanyang/sangga uwang) adalahkonstruksi balok kuda-kudapenyangga atap emper rumahsebagai pengganti pilar rumah.konsol berupa besi |
Deskripsi Ventilasi | : | Hiasan pada bagaian rosterberupa panah memusat ke tengah |
Deskripsi Plafon | : | Plafon pada ndalem yudonegaranberupa kayu yang masih asli . |
Jenis Ragam Hias | : | Ragam hias ada pada bagianumpak pendopo, pada bagiantumpang sari terdapat ukir-ukir. |
Fungsi Situs | : | Rumah/Permukiman |
Fungsi | : | Rumah/Permukiman |
Tokoh | : | Sri Sultan Hamengku Buwana VII |
Konteks | : | Bangunan ini dapat dikatakan sebagai salah satutinggalan dari Sri Sultan Hamengku Buwana VIIRaja Yogyakarta |
Nama Pemilik Terakhir | : | GBPH. H. Yudaningrat |
Alamat Pemilik | : | Jl Ibu Ruswo no 35, Kelurahan Prawirodirjan, Kecamatan Gondomanan |
Nama Pengelola | : | Gusti Yudhanegara |
Catatan Khusus | : | Renovasi pada bagian: Emper; Pringgitan; Gadri; Ndalem Ageng Paretan; Senthong (tengen-tengah-kiwo) dan penggantian lantai menjadi keramik pada seluruh banguanan pada tahun 1990an kecuali bangunan induk oleh Gusti Yudhanegara. |