Bangunan menghadap ke barat, pintu masuk menuju halaman melalui pintu gerbang bagian alas berbentuk lengkung kurawa terbuat dari besi, pada lengkungan pintu ini dipergunakan sebagai tumpuan lampu penerangan. Untuk masuk ke dalam kelenteng melewati tangga yang di kanan kiri tangga terdapat pipi tangga. Berdasarkan susunan atap klenteng dapat dikelompokkan menjadi delapan kelompok. Bangunan teras depan berukuran 10 x 8 m mempunyai pagar dan pintu dengan dua tiang penyangga atap berbentuk segi enam terdapat padma dari batu andesit, di bagian badan dihiasi seperti lilitan naga dengan ekor di atas dengan berwama hijau dan putih, pada badan tiang terdapat empat tokoh dewa. Pada dinding teras sisi selatan dan utara terdapat dua panel bergambar seekor naga yang muncul dari dalam air. Pada tiang semu terdapat lukisan ayam merak. Pintu utama dengan dua daun pintu berbentuk kupu-kupu dihiasi lukisan dewa penjaga pintu. Di kanan kiri pintu utama terdapat lukisan hewan tentang kehidupan manusia. Bubungan atap berbentuk pelana terdapat hiasan dua ekor naga saling berhadapan dengan ekor tegak lurus ke atas, mulut terbuka dan pandangan tertuju pada bola apilmutiara yang berada d tengahnya.
| Dimensi Benda | : |
Panjang Lebar Tinggi Tebal Diameter Berat |
| Jenis Struktur | : | Kolonial |
| Jenis Bangunan | : | Kolonial |
| Fungsi Bangunan | : | Religi/Keagamaan |
| Komponen Pelengkap | : |
|
| Deskripsi Fasad | : | Klenteng ini menggunakan gaya arsitektur tiongkok, terlihat dari ornament - ornamen hiasan yang ada pada bangunan tersebut |
| Deskripsi Konsol | : | Konsol terbuat dari kayu, dicat warna merah dengan lis kuning. Kondisi baik |
| Deskripsi Jendela | : | Jendela terbuat dari kayu, model kupu tarung, dicat warna merah dengan lis kuning, dilapisi teralis berupa besi berwarna kuning. |
| Deskripsi Pintu | : | Pintu masuk depan terbuat dari kayu, berwarna putih dengan ornamen gambar hewanPintu bagian dalam klenteng utama terbuat dari kayu dengan panel kaca di bagian atas, berwarna merah, dengan lis kuning dan bentuk pintu persegi panjang, melengkung di bagian atas.Pintu bagian dalam bangunan samping klenteng terbuat dari kayu, berwarna merah dengan lis kuning, terdiri dari 2 daun pintu dengan model kupu tarung. |
| Deskripsi Atap | : | Bentuk atap model tiongkok |
| Deskripsi Lantai | : | Lantai berupa keramik berwarna krem berukuran 30x30cm |
| Deskripsi Kolom/Tiang | : | Kolom/tiang bagian depan terbuat dari kayu, berbentuk bulat, dicat merah dengan tambahan ukiran naga.Kolom/tiang bagian dalam terbuat dari kayu, berbentuk bulat, dicat warna hitam dengan ornamen gambar nagaDi beberapa bagian klenteng lainnya, terdapat kolom/tiang terbuat dari kayu berbentuk kotak, dicat warna merah dengan lis kuning |
| Deskripsi Plafon | : | Plafon berupa kayu berwarna merah, kondisi terawat |
| Jenis Ragam Hias | : | Hampir di semua bagian klenteng terdapat ornamen dengan pola floral, fauna, dan bentuk naga |
| Desain | : | Di hampir semua bagian klenteng terdapat ornament, ukiran, dan gambar yang mencerminkan gaya arsitektur tiongkok |
| Fungsi Situs | : | Religi/Keagamaan |
| Fungsi | : | Religi/Keagamaan |
| Konteks | : | Berdasarkan surat keterangan hak milik tanah Nomor 121 tanggal28 Juli 1846 tanah klenteng ini milik De Chinese Bevolhing, diperkirakan bangunan Vihara Buddha Prabha {Kienteng) didirikan tahun 1846 oleh masyarakat Gina di Yogyakarta, hal ini diperkuat dengan keterangan pemberian hadiah bangunan suci kepada istri Sultan Hamengku Buwono II yang keturunan Gina. Semula nama asli Klenteng adalah Hok Tik Bio. Sekarang eli depan Klef1teng terdapat papan nama bertuliskan Vihara Buddha Prabha. Berdasarkan papan nama dan elemen-elemen patung yang terdapat pada bangunan, kelenteng Gondomanan mempunyai dua fungsi sebagai Klenteng Konghucu dan Vihara Buddha. |
| Nama Pemilik Terakhir | : | Yayasan Bhakti Loka |
| Alamat Pemilik | : | = |
| Riwayat Kepemilikan | : | = |
| Nomer Kontak | : | = |
| Nama Pengelola | : | Yayasan Bhakti Loka |