Loading

Deskripsi Singkat

Dalem Pujokusurnan ini dibangun pada masa Hamengku sebagai Markas Buwono II, dan Laskar Hantu pada rnasa peljuangan pemah digunakan Maut. Pada masa penjajahan Belanda , GBPH Pujokusumo dikenal sebagai pejuang yang ulet dan tidak pemah mau kornpromi dengan Belanda. 

Bangunan ini menghadap ke selatan dengan denah bangunan persegi empat. Bangunan terdiri atas pendopo, balai rata, pringgitan, dalem (seniDng tengen, sentong tengah, sentong kiwo), gandok. tengen, gandok kiwo, dan gadri. Dalem ini juga digunakan untuk pentas wayang orang pada hart-hari tertentu. Pada halarnan sekitar Dalem (di dalam cepuri) banyak digunakan untuk rumah-rumah penduduk. yang ngindung (magersan). Dalem ini dikelilingi pagar tembok (cepuri) yang di kanan-kiri bangunan terdapat pagar penyekat dengan sebuah pintu (seketeng). Di bagian depan sebelah barat terdapat rumah abdi dalem yang sekarang juga sudah digunakan untuk rumah penduduk. 

Status : Bangunan Cagar Budaya
Periodesasi : Tradisional Jawa
Kawasan : Kawasan Cagar Budaya Kraton
Alamat : Pujokusuman, Keparakan, Mergangsan, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Koordinat:
7.813201° S, 110.369484° E

SK Menteri : PM.89/PW.007/MKP/2011


Lokasi Dalem Pujokusuman di Peta

Dimensi Benda : Panjang
Lebar
Tinggi
Tebal
Diameter
Berat
Ciri Fisik Benda
Ciri Fisik Benda
Fungsi Benda
Jenis Struktur : Tradisional
Dimensi Struktur
Jenis Bangunan : Tradisional
Fungsi Bangunan : Rumah/Permukiman
Komponen Pelengkap :
Gambaran Umum Bentuk Bangunan
Deskripsi Fasad : Fasad bangunan ini merupakan pendopo joglo yang sekarang ditutupi dengan gebyok, arah hadap fasad bagian depan menghadap ke selatan.
Deskripsi Konsol : Konsol berbahan besi berbentuk segitiga dengan motif sulur yang dicat berwarna hijau.
Deskripsi Pintu : Terdapat 3 jenis pintu di bangunan Ndalem Pujokusuman. Jenis pertama yatu pintu masuk utama ke ndalem yaitu pintu besar yang tidak berengsel dan bisa dibongkar pasang di bagian tengah, jenis kedua yaitu pintu biasa bedaun 1 yang terdapat di kanan kiri pintu utama. Jenis ketiga yaitu pintu berjenis kupu tarung yang berada digunakan disemua bangunan selain pintu utama. Semua pintu berbahan kayu, terdapat hiasan di bagian tengah dengan warna kuning gradasi putih.
Deskripsi Atap : Bagian pendopo dan dalem ageng beratap joglo, bagian pringgitan, gandhok dan gadri beratap limasan. Genteng pada atap masih menggunakan genteng kripik namun beberapa bagian sudah diganti karena rusak dan bocor.
Deskripsi Lantai : Lantai terdiri atas dua jenis, tegel polos berwarna kuning ukuran 20 cm x 20 cm, serta tegel dengan hiasan geometris berwarna kuning-biru ukuran 20 cm x 20 cm. Kondisi lantai kusam.
Deskripsi Kolom/Tiang : Saka guru, saka penanggap, dan saka emper pada pendopo berbahan kayu dengan warna krem yang senada dengan warna langit-langit pendopo. Dasar tiang berupa umpak batu andesit bermotif stiliran dengan warna hitam.
Deskripsi Plafon : Pada bagian pringgitan, plafon menggunakan kayu yang berada diatas usuk (usuk eskpos). Pada bagian ndalem tidak terdapat plafon. Kondisiplafon bagus dan terawat.
Jenis Ragam Hias : Pada bagian pamidhangan pendopo terdapat dhadha peksi dengan hiasan ukiran dan sunggingan, serta pada bagian plafond terdapat hiasan mahkota serta inkripsi angka 1900 dan aksara jawa.
Desain : Hal yang menonjolkan bangunan tradisional jawa ini adalah dari pola pembagian ruang antara ruang profan dan sakral serta bentuk bangunan yaitu pendopo
Interior : Interior bagian pringgitan ditata untuk tempat duduk café, sedangkan bagian ndalem ageng lebih menunjukkan ciri tradisional dan gaya Indische, ditunj
Fungsi Situs : Rumah/Permukiman
Fungsi : Rumah/Permukiman
Tokoh :
Peristiwa Sejarah :
Pemilik
Nama Pemilik Terakhir : Kraton Yogyakarta
Pengelolaan
Nama Pengelola : GBPH. Pujoku
Persepsi Masyarakat :
Catatan Khusus :