Dimensi Benda | : |
Panjang Lebar Tinggi Tebal Diameter Berat |
Jenis Struktur | : | Tradisional |
Jenis Bangunan | : | Tradisional |
Fungsi Bangunan | : | Rumah/Permukiman |
Komponen Pelengkap | : |
|
Deskripsi Fasad | : | Fasad bangunan ini adalah pendopo joglo yang menghadap arah selatan. Kondisi pendopo masih bagus dan terawat. |
Deskripsi Konsol | : | Belum ada |
Deskripsi Jendela | : | Jendela berbahan kayu dan kaca tanpa tralis dengan jenis kupu tarung. Kondisi jendela terawat dan bagus. |
Deskripsi Pintu | : | Terdapat 3 jenis pintu yaitu pintu utama berjenis kupu tarung dengan 4 daun pintu, kemudian pintu dengan jenis kupu tarung berdaun pintu 2 dengan pintu koboi di depannya, serta dengan jenis kupu tarung berdaun pintu 2. Pintu – pintu tersebut berbahan kayu yang dicat berwarna hijau. Kondisi pintu terawat dan bagus. |
Deskripsi Atap | : | Atap bagian pendopo berupa joglo, Pringgitan dan Gadri atap limasan, Ndalem Ageng beratap joglo. Genteng masih menggunakan genteng kripik. Kondisi atap |
Deskripsi Lantai | : | Lantai pada semua bangunan berupa lantai tegel abu-abu polos ukuran 20 cm x 20 cm dengan kondisi masih bagus. |
Deskripsi Kolom/Tiang | : | Tiang pada pendopo termasuk saka berbahan kayu yang dicat berwarna hijau. Kolom yang digunakan pada bangunan merupakan kolom dengan bahan beton yang tebal. Kondisi tiang dan kolom dalam keadaan terawat. |
Deskripsi Ventilasi | : | Ventilasi (boven) diatas pintu yang ditambahkan teralis berbahan besi. Kondisi terawat dan bagus. |
Deskripsi Plafon | : | Plafon pada bagian pendopo berupa triplek kayu yang disangga dengan usuk (usuk ekspos). Sedangkan pada bagian pringgitan berupa anyaman bambu yang di plitur. Kondisi plafon secara keseluruhan masih bagus dan terawat. |
Jenis Ragam Hias | : | Ragam hias terdapat pada plafond pamidhangan dan dhadha peksi yang dihias ukiran dan disungging. |
Desain | : | Seperti pada umumnya ndalem pangeran, terdapat joglo di bagian depan, peringgitan, ndalem ageng, sentong, gadri. |
Fungsi Situs | : | Rumah/Permukiman |
Fungsi | : | Rumah/Permukiman |
Tokoh | : | Pada awalnya ditinggali oleh BPH Suryomataram. Selanjutnya ditempati oleh BRAy. Condrodiningrat. Sekarang ditempati oleh GKR Pembayun yang menikah dengan KPH Wironegoro |
Konteks | : | Ndalem Wironegaran menjadi salah satu bukti arsitektur Tradisional Jawa yang masih terawat dengan baik hingga kini dan memiliki korelasi dengan kebudayaan Jawa di Yogyakarta. |
Riwayat Rehabilitasi | : | Tahun 2006 bagian joglo rusak parah karena gempa, kemudian diperbaiki dan beberapa komponen bangunan diganti secara bertahap dengan biaya pribadi. |
Nama Pemilik Terakhir | : | KPH Wironegoro / GKR Pembayun |
Alamat Pemilik | : | Jl. Suryo Mentaraman, no 29-30, RT55/RW14, Panembahan, Kraton |
Nama Pengelola | : | KPH Wironegoro / GKR Pembayun |
Alamat Pengelola | : | Jl. Suryo Mentaraman, no 29-30, RT55/RW14, Panembahan, Kraton |
Persepsi Masyarakat | : | Masyarakat sekitar hanya mengetahui bangunan tersebut merupakan tempat tinggal KPH Wironegoro dan GKR Pembayun. |
Catatan Khusus | : | Pada awalnya bangunan ini digunakan oleh Bendoro Pangeran Haryo (BPH) Suryomataram, yaitu putra ke-55 Sri Sultan Hamengku Buwono VII dari ibu Retno Mandoyo. Selanjutnya Dalem ini ditempati oleh Bendoto Raden Ayu (BRAy.) Condrodiningrat, yaitu putri ke-15 Hamengku Buwono VIII dari ibu Gusti Bendoto Raden Ayu (GBRAy.) Srengkarahadiningdiah. Sejak awal bangunan ini digunakan sebagai tempat tinggal. Sekarang Dalem ditempati oleh Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Pembayun, putri pertama Sri Sultan Hamengku Buwono X, yang menikah dengan Kanjeng Pangeran Haryo (KPH) Wironegoro sehingga Dalem ini juga disebut Dalem Wiranegaran.Bangunan ini dipakai oleh KPH Wironegoro pada tahun 2002 dengan kondisi sudah tidak ada pengindung seperti ndalem lainnya. |