Loading

Rumah Tinggal Jl. Bintaran Wetan No. 7

Status : Bangunan Cagar Budaya

Deskripsi Singkat

Bangunan ini digunakan sebagai tempat tinggal. Fasad telah berubah yang berupa pendopo terbuka tanpa dinding, sekarang ditambah dinding yang terbuat dari bata lengkap dengan pintu dan jendela.

Status : Bangunan Cagar Budaya
Periodesasi : Kolonial (Belanda/Cina)
Nama Lainnya : Rumah Pakualam VIII RM Sujatmiko
Kawasan : Kawasan Cagar Budaya Pakualaman
Alamat : Bintaran Wetan NO 07 Bintaran Wetan NO 07 RT/RW32/08 , Gunungketur, Pakualaman, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Koordinat:
7.8027534190202° S, 110.37540374482° E

No. Registrasi Nasional RNCB.20111017.02.000236
SK Menteri : PM.89/PM.007/MKP/2011
SK Walikota/Bupati : SK Walikota No. 798/KEP/2009


Lokasi Rumah Tinggal Jl. Bintaran Wetan No. 7 di Peta

Dimensi Benda : Panjang
Lebar
Tinggi
Tebal
Diameter
Berat
Ciri Fisik Benda
Ciri Fisik Benda
Fungsi Benda
Jenis Struktur : Kolonial
Dimensi Struktur
Jenis Bangunan : Kolonial
Fungsi Bangunan : Rumah/Permukiman
Komponen Pelengkap :
  1. Pintu,Asli
  2. Ventilasi,Asli
  3. Jendela,Asli
  4. Kolom/Tiang,Asli
  5. Lantai,Asli
  6. Plafon,Asli
  7. Atap,Asli
Gambaran Umum Bentuk Bangunan
Deskripsi Fasad : Bagian fasad dulunya terbuka, sekarang ditutup tembok dan ditambah jendela kaca. Bagian gavel berbentuk segitiga dengan bahan dari kayu. Pada bagian kemuncak (gaveltoppen) terdapat hiasan dari kayu berbentuk kerucut.
Deskripsi Konsol : Konsol berupa besi berbentuk sulur dan lingkaran.
Deskripsi Jendela : Jendela berupa jendela kayu krepyak.. Pada bagian dalam krepyak dipasang kawat nyamuk (strimin). Jendela-jendela yang menghadap ke arah luar di bagian atasnya terdapat kanopi berkonsol dan jendela kecil yang kemungkinan berfungsi sebagai ventilasi.  
Deskripsi Pintu : Pintu kayu krepyak model kupu tarung ganda pada bagian luar sedangkan pada bagian dalam pintu berpanil kaca. Pintu krepyak digunakan sebagai pintu utama bagian depan dan belakang, Pintu ruang kamar berupa pintu kayu berpanil. Ukuran pintu dlam dan belakang adalah panjang 300 cm x lebar 75 cm.
Deskripsi Atap : Atap bangunan utara berbentuk pelana dan berbaris tiga ke belakang. Genteng masih asli, hanya terjadi penggantian pada bagian yang rusak. Beberapa bagian juga terdapat penambahan seng        
Deskripsi Lantai : Lantai teras bagian depan (bagian tambahan) berupa lantai keramik. Lantai ruang tamu berupa tegel motif bungan berwarna kuning dan tegel bermotif warna merah. Lantai ruang dalam berupa tegel bermotif warna abu-abu Sedangkan untuk lantai doorlop berupa tegel abu-abu polos.    
Deskripsi Kolom/Tiang : Tiang utama bagian depan terbuat dari bahan semen dengan tebal ± 50 cm (sekarang tiang ini berada di ruang tamu, dulu merupakan bagian teras).
Deskripsi Ventilasi : Pada bagian atas pintu menuju ruang tengah terdapat ventilasi berbahan kayu dengan motif panahan. Panah berjumlah enam dengan arah panah ke bagian tengah. Sedangkan di bagian dinding luar kamar terdapat ventilasi kayu model krepyak.  
Deskripsi Plafon : Plafon bangunan utama masih asli, terbuat dari bahan besi tebal bergaris-garis.  
Jenis Ragam Hias : Terdapat hiasan makelaar menyerupai anak panah dengan bagian runcing di atas.  
Arsitek : Tidak ditemukan data nama arsitek pembuat
Desain : Bangunan didesain bergaya indish dengan dinding, jendela, dan pintu yang tinggi. Jendela dan pintu bergaya krepyak.
Interior : Boven pada pintu di ruang tamu berhiaskan enam anak panah yang semuanya menghadap pada bagian tengah yang berbentuk hiasan segi empat.
Fungsi Situs : Rumah/Permukiman
Fungsi : Rumah/Permukiman
Tokoh : Tidak ditemukan data terkait tokoh yang bersangkutan dengan bangunan
Peristiwa Sejarah : Menurut Pak Sujatmiko, dulu rumah ini dan beberapa rumah di kawasan Bintaran pernah digunakan oleh para pejabat pemerintah pusat ketika masa mempertahankan kemerdekaan yaitu ketika ibukota negara pindah ke Yogyakarta.
Konteks : Bangunan rumah tinggal ini memiliki konteks dengan kawasan Bintaran. Pada awal abad ke-20, kawasan Bintaran dibangun sebagai kawasan perumahan bagi orang Belanda. Hal tersebut sebagai pengembangan dari adanya Kawasan Lodji Gede dan Lodji Kecil. Bangunan ini lalu dibeli oleh Paku Alam VII hingga selanjutnya diwariskan turun temurun sampai Pak Sujatmiko yang masih kerabat.
Pemilik
Nama Pemilik Terakhir : KPH. Nototaruna
Alamat Pemilik : Gunung Ketur, Pakualaman
Pengelolaan
Nama Pengelola : Bapak Sujatmiko
Alamat Pengelola : Jalan Bintaran Wetan No. 07
Nomer Kontak : 087738944378
Persepsi Masyarakat : Masyarakat sekitar mengenal bangunan rumah no. 07 sebagai bangunan kembar/couple dengan bangunan rumah no. 05
Catatan Khusus : Bangunan ini merupakan suatu kesatuan dengan bangunan di sebelah utaranya, yaitu rumah no. 5. Secara konteks, bangunan rumah no. 7 merupakan bangunan utama sedangkan bangunan rumah no. 5 merupakan bangunan pavilliun.Pengelola saat ini sangat antusias terhadap adanya inventarisasi yang dilakukan oleh Dinas Kebudayaan, Pak Sujatmiko mengaku merasa ragu-ragu atau merasa takut untuk melakukan pemeliharaan atau perbaikan karena takut akan merubah bentuk bangunan. Fasad bagian depan berubah, yang sebelumnya berupa pendopo terbuka kemudian ditambah dinding yang terbuat dari bata, lengkap dengan pintu dan jendela baru.