SMA Negeri 3 Yogyakarta ini terletak di Jl. Yos Sudarso no.7, kelurahan Kotabaru, kecamatan Gondokusuman, Yogyakarta dengan koordinat geografis X -7.78646 dan Y 110.37398. Sekolah ini berada di Kawasan Kotabaru yang merupakan pemukiman orang-orang Belanda pada masa kolonial dan dulu sekolah ini dikenal sebagai Algemene Middlebaar School (AMS). Sebagai fasilitas penunjang sebuah pemukiman, AMS menjadi perangkat penting dalam tata ruang kawasan Pemukiman Kotabaru. Lembaga pendidikan berdiri sebagai salah satu instansi untuk menghasilkan tenaga-tenaga kerja yang berkualitas untuk menggerakkan roda pemerintahan HindiaBelanda. Kini SMA Negeri 3 Yogyakarta merupakan salah satu institusi pendidikan yang paling berpengaruh dan telah lama berdiri Kota Yogyakarta.
Bangunan sekolah ini berdiri tahun 1919 seiring dengan pembangunan Kawasan Kotabaru. Dulunya, SMA 3 Yogyakarta merupakan Algemene Middlebaar School (AMS) yang merupakan institusi pendidikan lanjutan bagi siswa menengah pertama dengan sistem pendidikan Belanda. AMS terbagi dalam dua bagian, yakni AMS A dan B. AMS bagian A memiliki konsentrasi studi bidang budaya (Culturewetenschapen) dan bagian B memiliki konsentrasi studi ke Ilmu Pengetahuan Alam (Natuurwetenschappelijke Afdeeling). Pada masa Pendudukan Jepang, AMS masih menjalankan fungsinya sebagai institusi pendidikan, namun jalannya pendidikan diawasi oleh pemerintahan Dai Nippon (Great Japan). Pada tanggal 19 September 1942, berdiri organisasi pelajar sekolah ini yang diberi nama PADMANABA. Gedung ekolah ini sempat ditutup untuk sementara akibat dari Agresi Militer I Belanda tahun 1947. Namun, gedung sekolah ini juga kemudian digunakan sebagai markas tentara Belanda pada Agresi Militer II Belanda tahun 1949. Banyak siswa sekolah ini menjadi bagian Tentara Pelajar untuk melawan Belanda. Nama-nama pahlawan Tentara Pelajar dari SMA ini kemudian diabadikan sebagai nama jalan di kawasan Kotabaru seperti, Faridan, Suroto, Suryadi dan masih banyak lagi lainnya. Pasca kemerdekaan, gedung sekolah ini terus digunakan sebagai sarana pendidikan hingga pada tahun 1956, SMA ini berubah nama menjadi SMA IIIB, dan berubah lagi menjadi SMA Negeri 3 pada tahun 1964, di bawah pimpinan kepala Sekolah Ibu Mujono Probopranowo.
Sekolah ini Bangunan SMA 3 Yogyakarta memiliki gaya arsitektur Indis yang sangat khas. Ciri arsitektur indis ini dapat dilihat pada dinding-dinding yang tebal dan memiliki berbagai ornamen penghias pada lengkungan (arch) dan sekeliling, jendela dan pintu tinggi berbentuk louvre/krepyak berteralis, ventilasi (bouvenlicht), ruangan yang luas, dan kolom-kolom tinggi pada bagian muka. Komponen bangunan di sekolah ini dibangun untuk menunjang kegiatan belajar mengajar sepert ruang kelas, aula, hall, dan masih banyak lagi. Jendela-jendela besar membuat sirkulasi udara di bangunan ini mengalir dengan baik. Bentuk bangunan masih mempertahankan keaslian dengan penggantian pada bagian atap yang memang perlu dilakukan. Bangunan ini telah ditetapkan sebagai Cagar Budaya dan terawat dengan baik hingga hari ini.
Pemilik/pengelola bangunan ini menerima penghargaan Pelestari Warisan Budaya / Cagar Budaya dari Pemerintah Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta pada tahun 2010.
Referensi:
-Balai Pelestarian Cagar Budaya Yogyakarta. 2014. Lensa Budaya 2: Menguak Fakta Mengenali Keberlanjutan. Yogyakarta: Balai Pelestarian Cagar Budaya Yogyakarta.
-Handinoto. 1996. Perkembangan Kota Dan Arsitektur Kolonial Belanda Di Surabaya 1870-1940. Surabaya: Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Kristen PETRA Surabaya dan ANDI.
Dimensi Benda | : |
Panjang Lebar Tinggi Tebal Diameter Berat |
Jenis Struktur | : | Kolonial |
Jenis Bangunan | : | Kolonial |
Fungsi Bangunan | : | Sekolah |
Komponen Pelengkap | : |
|
Deskripsi Fasad | : | Gedung 1 -Gedung 2 Bentuk bangunan didominasi oleh komposisi atap bertingkat yang mampu memberikan kesan monumental pada bentuk bangunan. |
Deskripsi Konsol | : | Gedung 1 Konsol dari bangunan Unit 1 SMA N 3 Yogyakarta terbuat dari balok kayu yang menempel pada ornament tambahan di tembok digunakan yang difungsikan sebagai penopang konsol. Kondisi konsol sendiri masih terlihat kokoh dan asli Gedung 2 Terdapat dua jenis kolom pada bangunan ini, kedua konsol ini sebenarnya sama-sama terbuat balok kayu namun penempelannya menggunakan teknik yang berbeda. Pertama diapit dengan kayu penyangga yang menempel pada tembok dan yang kedua disangga pada kolom; Terdapat ornamen pada dinding yang berfungsi sebagai penyangga konsol.Kondisi dari konsol masih asli dan masih dalam keadaan terawat. |
Deskripsi Jendela | : | Gedung 1 Jendela kusen kayu mati berbentuk persegi panjang dengan kaca dan teralis besi. Kondisi jendela masih terawat dengan baik. Gedung 2 Bangunan ini memiliki dua jenis jendela, diantaranya adalah (Jendela 1) Jendela kusen kayu 2 daun dengan kisi-kisi horizontal model krepyak, cat biru, kondisi baik. (Jendela 2) Jendela kusen kayu mati berbentuk segi 6 dengan kaca dan kisi-kisi besi. |
Deskripsi Pintu | : | Gedung 1 Bangunan ini memiliki beberapa jenis pintu (pintu masuk bangunan) Pintu masuk bangunan berupa daun pintu ganda, gaya dari pintunya sendiri merupakan kombinasi kayu dan kaca yang memiliki pola dasar geometris (langgam Art Deco); (pintu menuju halaman sekolah) Pintu dengan rangka kayu berpanil kaca mati; (pintu masuk ruang kelas) Pintu kusen kayu 2 daun kayu dengan kisi-kisi horizontal (model krepyak), cat biru; (pintu menuju ruang guru) Pintu dengan rangka kayu dan panil yang terbuat dari kayu; Konidisi dari pintu bangunan semuanya masih dalam keadaan baik dan terawat. Gedung 2 Pintu kusen kayu 2 daun kayu dengan kisi-kisi horizontal, cat biru. Tinggi ± 210 cm. Catatan: Pada beberapa ruang ber-AC, pintu dibuat 2 lapis yaitu pintu tersebut dan ditambah pintu kaca frame alumunium. |
Deskripsi Atap | : | Gedung 1 Bentuk atap bangunan berupa atap limasan bertingkat. Penutup atap menggunakan genting dari tanah liat. Gedung 2 Bentuk atap bangunan berupa atap limasan bertingkat. Terdapat jarak antar tingkatan atap yang difungsikan sebagai area penempatan roster sebagai sirkulasi udara. Penutup atap menggunakan genteng tanah liat berwarna merah tua. Kondisi atap bangunan cukup baik. |
Deskripsi Lantai | : | Gedung 1 Lantai dari bangunan unit 1 SMA N 3 Yogyakarta menggunakan bahan tegel polos berwana abu-abu dan tegel warna merah sebagai aksen penegas. Kondisi dari lantai bangunan ini masih asli dan terawat. Gedung 2 Tegel abu-abu berbentuk persegi dengan tegel merah berbentuk persegi. Pola lantai: tegel abu-abu sebagai pegisi utama dan tegel merah sebagai aksen penegas arah sirkulasi. |
Deskripsi Kolom/Tiang | : | Gedung 1 Bangunan ini mempunyai beberapa jenis kolom, diantaranya adalah: (Kolom bagian fasad) Kolom bagian fasad berjumlah empat buah yang terletak di samping kanan-kiri pintu masuk. Kolom ini terbuat dari beton dengan balok vertical; (Kolom didalam) Kolom yang terdapat pada bangunan unit 1 SMA N 3 terbuat dari beton dengan bentuk balok vertical yang menyatu dengan dinding bangunan. Kolom bangunan menonjol dan terdapat plesiran; (Tiang di bagian selasar) Bangunan ini juga terdapat tiang yang terbuat dari kayu untuk menyangga atap pada selasar; Kondisi dari kolom bangunan semuanya masih dalam keadaan baik dan terawa. Gedung 2 Kolom menggunakan kayu, berfungsi sebagai penyangga konsol atap. Pada bagian atas kolom terdapat ornamen kayu berundak yang juga berfungsi membantu menyangga balok pada selasar. Pada bagian bawah kolom terdapat penebalan sebagai penguat struktur kolom. Kondisi kolom masih asli dan relatif terawat dengan baik. |
Deskripsi Ventilasi | : | Gedung 1 Bangunan ini mempunyai bentuk ventilasi, diantaranya adalah: (Ventilasi 1) Ventilasi berbentuk segi 6 horizontal, frame kayu, kisi-kisi besi. (Ventilasi 2) Ventilasi berupa roster yang berada pada celah-celah kolom pada fasad (Ventilasi 3) Ventilasi berupa roster yang berada di atas pintu keluar menuju halaman tengah sekolah Konidisi dari ventilasi bangunan semuanya masih dalam keadaan baik dan terawat Gedung 2 Terdapat tiga jenis ventilasi pada bangunan ini, diantaranya adalah; (Vetilasi 1) Ventilasi berbentuk segi 6 horizontal, frame kayu, kisi-kisi besi. (Ventilasi 2) Ventilasi berupa roster berbentuk persegi, frame beton, kisi-kisi beton (Ventilasi 3) Ventilasi berbentuk segi 6 vertikal, frame kayu, kisi-kisi besi. Kondisi ventilasi masih asli dan relatif terawat dengan baik. |
Deskripsi Plafon | : | Gedung 1 Bangunan ini mempunyai beberapa jenis plafon, diantaranya adalah: (Plafon satu) Plafon terbuat dari gypsum dan plafon yang terbuat dari tripleks. Kombinasi plafon ini terdapat pada aula bangunan. (Plafon dua) Plafon terbuat dari kayu berbentuk memanjang. Kondisi dari plafon dalam keadaan yang masih baik dan terawat.Gedung 2 Terdapat dua jenis plafon pada bangunan ini, plafon selasar dan plafon di dalam ruangan berbeda.(Pada selasar) Bermotif persegi dengan rangka terlihat, bahan triplek dicat putih, kondisi sudah berjamur dan berlubang. (Di dalam ruangan) Bermotif persegi dengan frame persegi panjang yang saling naik-turun. Pada beberapa bagian yang naik diisi dengan lampu atau kipas angin. Kondisi plafon sudah tidak asli namun relatif cukup baik. |
Jenis Ragam Hias | : | Gedung 1 Terdapat pilaster ganda pada bagian muka pada akses masuk dengan hiasan lampu di bagian atasnya Gedung 2 - |
Desain | : | Bentuk massa bangunan yang berbentuk huruf U diimbangi dengan ketinggian ruang dan bentuk atap yang bertingkat |
Interior | : | Interior bangunan relatif lapang dan terbuka yang dapat diamati dari ketinggian ruang yang cukup tinggi dan banyak bukaan pada berbagai sisi ruang. |
Fungsi Situs | : | Sekolah |
Fungsi | : | Sekolah |
Peristiwa Sejarah | : | Bangunan SMA N 3 Yogyakarta awalnya merupakan gedung Algemene Middlebar School (AMS) pernah digunakan sebagai tempat tinggal Tentara Pelajar. Tahun 1946 bangunan menjadi Sekolah Menengah Tinggi (SMT) Kotabaru. Pada masa itu bangunan sekolah diunakan sebagai tempat pertemuan dalam rangka usaha pendirian suatu perguruan tinggi swasta dengan nama Balai Perguruan Tinggi Gadjah Mada yang sekaligus direncanakan sebagai tempat perkuiahan. Perguruan tinggi berstatus swasta tersebut menjadi cikal bakal universitas negeri pertama yang didirikan oleh Repubik Indonesia. |
Riwayat Penemuan | : | Dibangun pada tahun 1918 dan mulai digunakan padam tahun 1919 oleh AMS. |
Nilai Sejarah | : | Sebagai tempat sekolah A.H. Nasution. |
Nilai Pendidikan | : | Dimanfaatkan sebagai tempat belajar mengajar |
Nama Pemilik Terakhir | : | Keraton Yogyakarta/ Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta |
Nama Pengelola | : | SMA N 3 Yogyakarta |
Alamat Pengelola | : | Jl. Yos Sudarso no. 7 |
Nomer Kontak | : | (0274) 512856, 52051 |
Persepsi Masyarakat | : | Masyarakat terutama yang pernah bersekolah di SMA 3 ini, tentunya akan merasa senang jika bangunan-bangunan lama ini tetap dipertahankan. Begitupun dengan siswa sekarang yang akan belajar tentang arsitektur kolonial terutama indische |
Catatan Khusus | : | Bangunan 1 Pintu,AsliVentilasi,AsliJendela,AsliKolom/Tiang,AsliLantai,AsliPlafon,DigantiAtap,AsliBangunan 2 Pintu,AsliVentilasi,AsliJendela,DitambahkanKolom/Tiang,AsliLantai,AsliPlafon,DigantiAtap,AsliBahan utama penyusun bangunan utama: Bata penyusun, Kayu sebagai kerangka atap dan kusen pintu dan jendela, genteng sebagai penutup atap, dan kaca sebagai jendela dan pintu, lantai yang terbuat dari tegel. Bahan pelengkap: Besi sebagai kisi-kisi pada jendela maupun ventilasi. Rekomendasi: Bangunan dalam keadaan yang baik, namun tetap perlu dilakukan peremajaan terutama pada atap (genteng) dan kayu-kayu penunjang bangunan. Selain itu papan informasi tentang bangunan ini juga harus diadakan agar dapat mengedukasi minimal siswa dan guru yang beraktivitas di sana. |