Loading

Gereja Protestan Margamulya

Status : Bangunan Cagar Budaya

Deskripsi Singkat

Bangunan gereja menghadap ke arah timur dan terdiri dari 3 ruangan yang membujur dari timur ke barat. Ruang pertama yaitu ruang depan (porch), kedua yaitu ruang utama untuk ibadah, dan ketiga adalah ruang pastori. Pintu masuk utama gedung berbentuk kupu tarung dari bahan kayu, pada bagian atas pintu terdapat hiasan susunan batu dalam bentuk melengkung. Ruang bagian depan gedung ini berukuran 4x3 meter, terdapat tiga buah pintu kupu tarung yang menghubungkan dengan ruangan utama. Langit-langit ruang ini menggunakan lembaran papan- papan kayu.  

Ruang utama gereja ini berukuran 16,60 x 10 m dan disangga oleh enam pilaster di sisi utara bangunan, enam pilaster di selatan bangunan, di sisi barat dan timur masing-masing disangga dua pilaster. Di sisi timur bangunan terdapat tangga terbuat dari kayu untuk akses menuju mezzanine. Ruang mezzanine ini seluas 135 m2 dan dilengkapi oleh tempat duduk. Altar terletak di sisi barat ruangan, altar ini dibuat lebih tinggi dari lantai bangunan aslinya sekitar 20 cm, ukuran altar ini 20x4,7 meter. Pada altar gereja terdapat mimbar dari kayu. Pada dinding barat terdapat tulisan timbul dikanan mimbar bertuliskan IK BEN HET BROOD DES LEVENS  yang artinya “Aku adalah Roti Kehidupan”, di atas mimbar bertuliskan DIE IN MY GELOOFT HEEFT HET EEUWIGE LEVEN  yang artinya “Yang percaya Kepada ‘Ku memperoleh kehidupan yang kekal”, di kiri mimbar bertuliskan HOORT NAAR MYNE STEM  yang artinya “Dengarkanlah suara-Ku”. Ruang utama ini dilengkapi dengan jendela yang terletak di bagian atas dinding bangunan. Jendela di sisi utara dan selatan berukuran 180 x180 cm, berbentuk persegi empat dengan bagian atasnya berbentuk setengah lingkaran, sedangkan jendela di sisi barat dan timur berbentuk sama dengan ukuran lebih kecil 130 x 150 cm. Jendela terbuat dari kusen kayu dengan dua buah daun jendela panil kaca. Pada bagian bawah bangunan terdapat lubang-lubang untuk sirkulasi udara berbentuk persegi empat berukuran 1x0,5 m.  

Ruang pastori bertingkat terletak di sisi barat dibelakang mimbar. Ruang ini berukuran luas 444,03 cm. Ruang pastori bagian bawah terdiri atas tiga ruangan yang membujur dari utara-selatan. Pada bagian atas bangunan merupakan penambahan baru, selain itu juga terdapat ruang bertingkat tambahan baru di sisi utara. Terdapat pintu keluar di dinding sebelah barat dengan daun pintu berbentuk kupu tarung. 

Status : Bangunan Cagar Budaya
Periodesasi : Kolonial (Belanda/Cina)
Tahun : 1857
Bagian dari : Kraton Yogyakarta
Kawasan : Kawasan Cagar Budaya Kraton
Alamat : Jalan Margo Mulyo No 5 Belum Ada, Prawirodirjan, Gondomanan, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Koordinat:
7.799351° S, 110.364661° E

SK Menteri : PM.25/PW.007/MKP/2007
SK Walikota/Bupati : PM.25/PW.007/MKP/2007


Lokasi Gereja Protestan Margamulya di Peta

Dimensi Benda : Panjang
Lebar
Tinggi
Tebal
Diameter
Berat
Ciri Fisik Benda
Ciri Fisik Benda
Fungsi Benda
Jenis Struktur : Kolonial
Dimensi Struktur
Jenis Bangunan : Kolonial
Fungsi Bangunan : Religi/Keagamaan
Komponen Pelengkap :
Gambaran Umum Bentuk Bangunan
Deskripsi Fasad : Bangunan ini menggunakan gaya arsitektur indis, terlihat dari bentuk pintu 6. Fasad depan (porch) memiliki ornament salib di atas dan ornament setengah lingkaran yang berada di atas ornamen salib. Pintu berjenis kupu tarung yang terbuat dari kayu dan di apit oleh jendela di kanan kirinya.
Deskripsi Konsol : Konsol pada bangunan terbuat dari kayu berbentik segitida dengan cat berwarna putih tulang
Deskripsi Jendela : Ambang jendela berbentuk setengah lingkaran. Jendela ini terbuat kayu dan panil-panil kaca. Jendela berjenis kupu tarung dan berada di semua sisi bangunan Terdapat jendela yang terbuat dari kayu bagian dengan panel kaca. Di cat dengan warna putih tulang yang bisa dibuka keluar
Deskripsi Pintu : Pintu terbuat dari kayu dan memiliki dua jenis tipe, kupu tarung dan pintu biasa. Ambang pintu berbentuk setengah lingkaran. Pada bangunan terdapat beberapa pintu. Pintu utama bangunan, terbuat dari kayu dengan model konvensional yang hanya bisa dibuka keluar dengan cat berwarna putih tulang Pada bagian dalam bangunan terdapat tiga pintu. dengan model lipat. Pintu lainnya terbuat dari kayu dilengkapi dengan ragam hias bermotif dicat berwarna kuning keemasan
Deskripsi Atap : Atap terbuat dari seng. Atap berbentuk limasan dan memiliki lucarne di atap bagian selatan.
Deskripsi Lantai : Lantai sudah diganti berupa keramik berwarna putih, berukuran 30x30 cm
Deskripsi Kolom/Tiang : Tiang bangunan ini terbuat dari kayu yang kemudian dilapisi dengan plester. Pada bagian dalam bangunan, terdapat lorong dengan tiang yang terbuat dari beton berbentuk cylinder segi delapan dengan motif segi delapan berwarna putih
Deskripsi Ventilasi : Ventilasi bangunan terletak di bawah samping bangunan. Sekarang sudah ditutup dengan semen dan bata. Hal ini terjadi karena alasan fungsional dan urgensitas. Dahulunya ventilasi berjenis kerapyak. Ventilasi berupa panel kaca dengan rangka kayu dicat warna abu dan putih, berbentuk setengah lingkaran, terletak di bagian atas setiap jendela.
Deskripsi Plafon : Plafon bangunan terbuat dari eternit Plafon pada bangunan terbuat dari campuran kayu dan beton. Plafon bermotif persegi.Cat plafon putih tulang
Jenis Ragam Hias : Ragam hias pada bangunan ini adalah adanya ornament salib di depan dan belakang pada dinding bangunan. Ragam hias vousoir, yaitu hiasan berbentuk blok-blok batu yang disusun dalam bentuk melengkung di atas pintu atau jendela Gangang pintu pada pintu di bagian dalam bangunan bermotif melengkung dengan warna emas. Ukiran kayu pada tangga bangunan dengan motif lingkaran dan persegi panjang yang terbuat dari kayu dan berwarna coklat tua Ukiran kayu pada tempat duduk jemaat dengan motif floral yang terbuat dari kayu dan berwarna coklat tua
Arsitek : Ir. P.A van Holm
Desain : Bangunan berdenah persegi panjang menghadap ke timur dan mempunyai corak Indis. Pada bagian atap terdapat bentuk lucarne. Secara keseluruhan, bangunan
Interior : Interior bangunan di tata sedemikian rupa untuk kegiatan keagamaan. Pada ruang utama terdapat kursi-kursi jemaat dan mimbar pendeta. Selain itu juga d
Fungsi Situs : Religi/Keagamaan
Fungsi : Religi/Keagamaan
Peristiwa Sejarah : Pembangunan gedung ini dimulai pada tanggal 15 Oktober 1853. Desain bangunan gereja ini merupakan hasil rancangan Ir. P.A. Van Holm, dan pengerjaannya dipimpin oleh Opster G.R. Lavalette dari Semarang. Dalam pembangunan ini pihak kraton Yogyakarta (HB V) membantu secara finansial maupun material. Setelah pembangunan selesai Gereja ini diresmikan penggunaannya pada tanggal 11 Oktober 1857. Namun 10 tahun berselang, tepatnya tanggal 10 Juni 1867, gedung gereja mengalami kerusakan karena dilanda gempa bumi namun bangunan yang berdiri sekarang ini bentuknya tidak banyak berubah dibanding bangunan aslinya. Gereja GPIB Margamulya yang pada mulanya bernama ‘De Protestantse Kerk in Westelijk Indonesie’ hingga saat ini masih aktif digunakan untuk kebaktian. 
Riwayat Pemugaran : Tahun 1867 bangunan rusak karena gempa, 1882 pemasangan atap baru, genteng seng, tembok di cat, lantai disemen. Foto tahun 1895 telah menunjukan kondisi bangunan seperti saat ini. Tahun 1900 dibangun dua jamban di pojok utara barat 1982 pembuatan balkon (mezzanine), tahun 2002 pemasangan kanopi di sisi timur bangunan. Tahun 2005 kebakaran di bangunan Hamzah Batik yang mengakibatkan sebagian kusen jendela di sisi utara sedikit terbakar. Pascakebakaran ini dibangun ruangan baru bertingkat di sisi utara. Tahun 2006 Pascagempa lantai bangunan diubah. 
Nilai Sejarah : Salah satu peninggalan bangunan bergaya Kolonial yang  menjadi bagian dari perkembangan kawasan kota dan merupakan salah satu fasilitas peribadatan yang memiliki arti khusus bagi sejarah perkembangan Kota Yogyakarta. 
Nilai Ilmu Pengetahuan : Bangunan keagamaan yang bergaya arsitektur Kolonial. Bangunan ini juga dapat menjadi objek pembelajaran ilmu teknik sipil yang terkait dengan sistem struktur fondasi, dinding, dan atap bangunan di sepanjang kawasan komersial.
Nilai Budaya : Merupakan bukti nyata hasil karya manusia, menggambarkan nilai budaya yang tinggi terkait semangat kebangsaan, kreatif, kerja keras, kerja sama, terkait dengan bangunan keagamaan di Kota Yogyakarta. Bangunan ini dapat menumbuhkan kesadaran akan kebangsaan Indonesia. 
Pemilik
Nama Pemilik Terakhir : Gereja Protestan di Indonesia Bagian Barat (GPIB)
Pengelolaan
Nama Pengelola : Gereja Protestan di Indonesia Bagian Barat (GPIB)