nDalem Kepatihan merupakan bangunan utama di kompleks Kepatihan yang pada awalnya berfungsi sebagai tempat tinggal Pepatih Dalem Kanjeng Raden Arya Adipati Danureja, sehingga tempat ini dikenal juga dengan nama Kepatihan Danurejan. Patih merupakan jabatan tertinggi dalam tata laksana pemerintahan, karena patih merupakan jabatan yang setingkat dengan perdana menteri.
Sebagai bangunan yang dipergunakan oleh orang penting, nDalem Kepatihan memiliki ukuran yang luas dan besar. Bangunan ini terdiri atas unit Gedhong Wilis, nDalem Ageng, dan Bangsal Kepatihan berupa pendopo. Bangunan tersebut bergaya arsitektur tradisional Jawa dengan tata ruang terdiri atas pendhapa, pringgitan, ndalem ageng, dan gadri.
a) Pendhapa bergaya arsitektur joglo lawakan yang dilengkapi dengan tratag keliling berbentuk limasan jebengan klabang nyander, dan kuncungan beratap pelana. Pendhapa memiliki 22 tiang keliling yang menopang pinggir tratag, 16 tiang pada pinggir lantai yang lebih tinggi di bagian tengah, dan 4 tiang sebagai saka guru. Dari total 42 tiang yang terdapat pada pendhapa, empat di antaranya tidak menggunakan umpak besar seperti tiang lainnya. Lantai menggunakan tegel berukuran 20x20 cm berwarna hijau dan kuning pada bagian lantai yang lebih tinggi. Atap menggunakan sirap.
b) Pringgitan bergaya arsitektur limasan jebengan klabang nyander yang terhubung dengan emper tengen dan kiwa serta tratag pendhapa. Lantai menggunakan tegel dengan ukuran 20x20 cm, berwarna hijau. Daun pintu berupa panel kayu dengan kaca mati, berjumlah empat susun dan dapat dilipat pada masing-masing pintu. Kusen berbahan kayu dengan tebeng pada bagian atas. Ornamen pada tebeng berupa teralis besi berbentuk sulur bunga dalam lingkaran dan bentuk geometris.
c) nDalem Ageng bergaya arsitektur joglo lawakan dilengkapi emper tengen dan kiwa, dengan atap limasan jebengan klabang nyander.
Tata ruang nDalem Ageng lengkap dengan keberadaan senthong tengen, senthong tengah, dan senthong kiwa. Keunikan dari senthong tengah nDalem Ageng Kepatihan terdapat dua buah krobongan (pasren). Antara dua buah krobobgan terdapat lemari tempat penyimpanan keris pusaka kepatihan.
d) Gadri berarsitektur limasan jebengan klabang nyander, (kondisi saat ini ditutup permanen).
Gedhong Wilis merupakan salah satu gugusan bangunan di nDalem Kepatihan. Sebagian dinding sisi timur Gedhong Wilis menjadi satu dengan dinding sisi barat nDalem Kepatihan. Bangunan ini disebut dengan nama Gedhong Wilis karena bangunan dicat warna hijau (wilis). Bangunan ini ruangnya merupakan sebuah rumah (ndalem) tradisional Jawa. Memiliki tata ruang berupa pendhapa dengan bentuk kuncungan di bagian depannya, serta memiliki 3 buah kamar senthong, bagian gadri, dan mempunyai gandok kulon.