Loading

Rumah Kalang Kotagede-Rumah Tinggal DR. Nasir Tamara, M.A, M.Sc., APO

Status : Bangunan Cagar Budaya

Deskripsi Singkat

Bangunan Penanda Karakter Kawasan

Fungsi sekarang : Natan The Royal Heritage (Penginapan) dan Natan Art Space (Galeri Seni)

Bangunan Rumah Tinggal Nasir Tamara memiliki gaya arsitektur Kalang yakni, campuran Jawa dan Eropa. Bangunan ini memiliki komponen tata ruang rumah tradisional Jawa, namun juga memiliki nuansa Eropa dari komponen gaya bangunannya. Gaya bangunan rumah Kalang bernuansa art nouveau. Adapun komponen tata ruang rumah Kalang ini terdiri dari pendopo, dalem ageng, senthong, longkangan, gandok, gadri, dan pakiwan (Jogja Heritage Society, 2007).

Bangunan ini didirikan oleh Tuan Proyodranan, pada tahun 1857. Merupakan bangunan dengan arsitektur khas rumah kalang atau sudagaran. Rumah yang dihuni oleh orang kalang, pada umumnya adalah orang kaya yang tinggal terpisah dengan masyarakat pada umumnya di sekitar Kotagede. Rumah ini memadukan unsur arsitektur Eropa dengan lingkungan sekitar. Ciri khusus dari bangunan jenis ini antara lain dekorasi kaca patri, lantai dengan tegel bermotif dan jendela yang banyak dan berukuran besar. Pada tahun 1960-an bangunan ini digunakan untuk kegiatan seni budaya dan kegiataan keagamaan (pengajian). Ketika gempa tahun 2006, bangunan ini mengalami kerusakan yang cukup parah sehingga tidak lagi difungsikan seperti sedia kala. Tahun 2010, bangunan ini dijual kepada publik. Tahun 2012 bangunan mulai direstorasi dengan material asli dan kayu-kayu jati tua. Pada bagian kolom, untuk penguatan bangunan, telah ditanami kolom-kolom besi. Dekorasi ukir dan ulir flora yang bergelombang-gelombang pada bangunan, tidak banyak diubah saat direstorasi. Kini ndalem ini berubah nama menjadi Ndalem Natan Royal Heritage. Fungsi bangunan saat ini menjadi pusat kebudayaan, galeri seni dan kerajinan. Juga disewakan sebagai gedung perkawinan, pertemuan, kafe dan guest house.

Bangunan ini terletak di Jalan Mondorakan No. 5 Kotagede, DIY. Di wilayah tersebut banyak terdapat banyak bangunan tua bersejarah Kotagede. Mulai dari peninggalan mataram, hingga kolonial. Bangunan cantik yang dibangun tahun 1857 ini salah satunya.

Bangunan ini dulunya bernama Wisma Proyodranan. Warga setempat sering menyebutnya dengan Ndalem Proyodranan. Di Kotagede terdapat sejumlah pendapa ndalem. Ini merupakan ruang publik yang diperuntukkan bagi masyarakat. Biasanya, pendapa ndalem berupa bangunan rumah tinggal yang besar. Jika bukan pejabat kolonial, pemiliknya adalah saudagar (perak, batik) di jaman itu.

Di tahun 1960-an, pedapa dimanfaatkan sebagai tempat latihan dan pertunjukan seni, sarasehan kebudayaan, hingga pengajian. Salah satu yang populer adalah Ndalem Sopingen yang kini tak berbekas pasca dijual dan diganti dengan bangunan modern.

Nasir Tamara, orang kaya yang memiliki kepedulian terhadap peninggalan sejarah Ialah pemilik baru bangunan ini. Setelah dipugar, bangunan ini digunakan sebagai kultural centre untuk Kotagede.

Pada bangunan Dalem Proyodranan memiliki kriteria, seperti: tiang bergaya Corinthia-Romawi, ada hiasan bentuk kaca patri yang berwarna-warni, banyak menggunakan tegel bernotif baik untuk lantai maupun penutup dinding bagian bawah, pintu dan jendela banyak serta berukuran besar. Adapun unsur tradisional yang digunakan ialah: susunan bilik masih menggunakan prinsip tiga senthong, gandhok, gadri, dapur, kamar mandi dan sumur. Terjadi modifikasi di sisi-sisi pendapa. Perubahan tida merubah bentuk hanya disesuaikan denga fungsi bangunan pada saat ini yang digunakan sebagai tempat niaga.

Pemilik/pengelola bangunan ini menerima penghargaan Pelestari Warisan Budaya / Cagar Budaya dari Pemerintah Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta pada tahun 2000.

Referensi :

  • Tim Penyusun, 2003. Mosaik Pusaka Budaya Yogyakarta. BP3 Yogyakarta.


Status : Bangunan Cagar Budaya
Periodesasi : Kolonial (Belanda/Cina)
Tahun : 1857
Nama Lainnya : nDalem NATAN - Ndalem Proyodranan
Alamat : Jl. Mondorakan no. 5 RT 07 RW 34, Prenggan, Kotagede, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Koordinat:
7.82727° S, 110.37825° E

SK Walikota/Bupati : Kepwal Nomor 205 tahun 2019


Lokasi Rumah Kalang Kotagede-Rumah Tinggal DR. Nasir Tamara, M.A, M.Sc., APO di Peta

Dimensi Benda : Panjang
Lebar
Tinggi
Tebal
Diameter
Berat
Ciri Fisik Benda
Ciri Fisik Benda
Fungsi Benda
Jenis Struktur : Kolonial ,Tradisional
Dimensi Struktur
Jenis Bangunan : Kolonial ,Tradisional
Fungsi Bangunan : Niaga,Rumah/Permukiman,Penginapan
Komponen Pelengkap :
  1. Pintu,Asli
  2. Ventilasi,Asli
  3. Jendela,Asli
  4. Kolom/Tiang,Ditambahkan
  5. Lantai,Asli
  6. Plafon,Asli
  7. Atap,Diganti
Gambaran Umum Bentuk Bangunan
Deskripsi Jendela : Tipe pintu dan jendela yang banyak digunakan di rumah Kalang ini adalah tipe Kupu Tarung. Perbedaan jenis pintu hanya di gadri. Bahan pintu dan jendela yang digunakan berupa panel kayu dengan hiasan kaligrafi pada tiap panelnya. Penggunaan bahan kaca pada pintu dan jendela hanya terdapat pada bagian gandok. Setiap jendela mempunyai teralis besi dengan motif berupa garis-garis lengkung yang serasi sehingga sekaligus sebagai elemen dekoratif.
Deskripsi Pintu : Tipe pintu dan jendela yang banyak digunakan di rumah Kalang ini adalah tipe Kupu Tarung. Perbedaan jenis pintu hanya di gadri. Bahan pintu dan jendela yang digunakan berupa panel kayu dengan hiasan kaligrafi pada tiap panelnya. Penggunaan bahan kaca pada pintu dan jendela hanya terdapat pada bagian gandok.
Deskripsi Atap : Seluruh bagian atap rumah Kalang ini tertutup oleh genteng dari tanah liat, sementara bagian tritisan menggunakan material seng. Bentuk atap secara umum adalah limasan.
Deskripsi Lantai : Bagian lantai bangunan menggunakan bahan tegel. Bagian lantai pendapa menggunakan tegel warna dengan corak geometris yang khas, sementara warna dan corak tegel yang digunakan di lantai bagian lainnya berbeda dengan tegel yang digunakan di pendopo.
Deskripsi Kolom/Tiang : Jenis tiang yang digunakan pada pendopo adalah tiang kayu dengan ornamen flora berupa nanasan.
Fungsi Situs : Niaga,Rumah/Permukiman,Penginapan
Fungsi : Niaga,Rumah/Permukiman,Penginapan
Tokoh : Proyodrana
Peristiwa Sejarah : Rumah Tinggal ini pada awalnya dimiliki oleh Proyodrana. Beliau merupakan keturunan orang Kalang yang bermukim di Kotagede. Beliau berprofesi sebagai pengusaha emas dan berlian (pengusaha perhiasan). Ketika peristiwa Agresi Militer II (19 Desember 1948) terjadi, rumah ini sempat dijarah, namun tidak mengalami . Proyodrono masih memiliki hubungan keterkaitan dengan Prawiro Suwarno atau Tembong. Salah satu perintis usaha gadai di antara orang-orang Kalang (Wibowo dkk, 2011). Pada tahun 1960-an rumah tinggal ini pernah menjadi Kantor Kemantren atau Kantor Kecamatan Kotagede, kemudian juga pernah menjadi markas Komando Rayon Militer Kotagede (Wibowo, Nuri, Hartadi, 2011).
Riwayat Rehabilitasi : 2016
Nilai Sejarah : Rumah Tinggal Nasir Tamara pada awalnya dimiliki oleh Proyodrana yang merupakan keturunan orang-orang Kalang di Kotagede. Orang-orang Kalang di Kotagede memberikan kontribusi besar terutama berupa uang kepada republik indonesia melalui perantara Sultan HB XI, ketika ibukota Indonesia berada di Yogyakarta. Saat itu kas negara kosong, dan tidak bisa menjalankan pemerintahan. Atas perintah Sultan HB IX, orang-orang Kalang menyumbangkan uang dan perhiasan kepada kraton agar pemerintahan Indonesia terus berjalan (Tim Penyusun, 2005).
Nilai Ilmu Pengetahuan : Rumah Tinggal Nasir Tamara merupakan salah satu rumah Kalang yang berhasil direnovasi dengan baik setelah bencana gempa di Yogyakarta tahun 2006. Keaslian unsur dan komponen bangunan bisa dikatakan 99% masih dipertahankan. Oleh sebab itu, rumah tinggal ini memiliki potensi sebagai sumber pengetahuan dan pengembangan ilmu dalam berbagai bidang ilmu seperti sejarah, arsitektur, arkeologi, dan antropologi budaya terkait arsitektur tradisional Kalang.  
Nilai Budaya : Keberadaan rumah-rumah Kalang di Kotagede termasuk Rumah Tinggal Nasir Tamara adalah bukti keberadaan suatu komunitas budaya yang mempunyai posisi penting dalam dinamika budaya Jawa sejak masa Sultan Agung hingga masa kemerdekaan Indonesia. Orang-orang Kalang yang mempunyai cita rasa yang tinggi dalam hal seni bangunan, ornamen, ukiran kayu, secara umum terwujud dalam bentuk arsitektur rumah Kalang. Keunikan dan kekhasan rumah Kalang sejak awal keberadaannya hingga saat ini mampu menjadi penanda kemajuan, kemakmuran, dan keberagaman budaya. Lebih penting lagi, nampaknya dari dulu hingga saat ini bangunan rumah Kalang memberikan manfaat bagi masyarakat di sekitarnya karena tidak hanya sebagai tempat tinggal namun sebagai tempat usaha yang menyerap banyak tenaga kerja.
Pemilik
Nama Pemilik Terakhir : Bapak Nasir Tamara dan Ibu Ita
Alamat Pemilik : Jalan Mondorakan No 5, RT 07 RW 34, Prenggan, Kotagede, Yogyakarta
Pengelolaan
Nama Pengelola : Natan The Royal Heritage (Penginapan) dan Natan Art Space (Galeri Seni
Alamat Pengelola : Jalan Mondorakan No 5, RT 07 RW 34, Prenggan, Kotagede, Yogyakarta
Catatan Khusus : Bangunan Rumah Tinggal Nasir Tamara di Jl. Mondorakan No.5 mewakili masa gaya yang berusia lebih dari 50 tahun; memiliki arti khusus bagi sejarah, ilmu pengetahuan, pendidikan, agama, dan/atau kebudayaan; memiliki nilai budaya bagi penguatan kepribadian bangsa; memiliki tingkat keterancaman tinggi, dan jumlahnya sedikit atau terbatas. Penerima Penghargaan Walikota Tahun 2017Penerima Anugerah Kebudayaan Gubernur DIY Tahun 2021