Masjid Sulthonain Nitikan merupakan masjid kagungan dalem (kepunyaan) kerajaan. Letaknya di Dusun Nitikan, Kelurahan Sorosutan, Kecamatan Umbulharjo, Kota Yogyakarta. Masjid ini berada di samping kompleks makam keluarga Mataram, seperti Ratu Paku Buwono I yang menurunkan raja-raja Kasultanan Yogyakarta dan Kasunanan Surakarta.
Tahun pembangunan masjid ini belum diketahui secara pasti. Ada dugaan masjid ini dibangun pada masa Kerajaan Mataram masih berada di Plered. Setelah perjanjian Giyanti tahun 1755 M, pengelolaan masjid dipegang oleh kedua pihak Keraton, yaitu Kasultanan Yogyakarta dan Kasunanan Surakarta. Pada tahun 1885 M, masjid ini di renovasi oleh pihak Kraton Kasunanan Surakarta pada masa pemerintahan Sunan Paku Buwono IX (1861-1893 M). Renovasi dilakukan kembali oleh pihak Kasunanan Surakarta pada tahun 1927 M. Renovasi selanjutnya terjadi pada tahun 1932 M, 1954 M, dan 1984 M. Pada tahun 1984 M, renovasi masjid dilakukan oleh masyarakat sekitar. Adapun renovasi tersebut antara lain memperbarui bagian serambi dengan mengubah ukuran luas dan pemberian pondasi dan tiang cor, penambahan pintu depan ruang utama menjadi tiga buah, penggantian jendela model lama dengan jendela kaca, lantai plesteran diganti dengan tegel, dan bagian pawestren dibongkar kemudian dibuat beberapa ruang untuk keperluan operasional masjid.
Masjid ini dibangun dengan gaya arsitektur tradisional Jawa. Bagian atap masjid memakai model tajug pada ruang utama dan limasan pada serambi. Bagian kemuncak atap model tajug dilengkapi mustoko. Penutup atap berupa genteng. Dinding masjid terbuat dari susunan bata yang diplester. Lantai masjid saat ini sudah dipasangi keramik.
Pada awalnya masjid ini masih memiliki beberapa komponen ruang seperti masjid-masjid kuno di Jawa, namun saat ini hanya tersisa ruang utama dan serambi. Ruang utama masjid berdenah bujur sangkar. Di dalam ruang utama terdapat mihrab (tempat pengimaman), mimbar (tempat khotib berkutbah), dan empat tiang sokoguru yang menopang atap model tajug. Selain itu, ruang utama juga dilengkapi dengan beberapa jendela kaca dan pintu dengan kusen yang terbuat dari kayu.
Serambi berada di sisi timur ruang utama dan berdenah persegi panjang. Kondisi
serambi saat ini sudah banyak mengalami perubahan seperti pelebaran serambi,
penambahan dinding tembok, penambahan eternit pada langit-langit atap, serta
penambahan keramik pada lantai.
Referensi
Dimensi Benda | : |
Panjang Lebar Tinggi Tebal Diameter Berat |
Jenis Struktur | : | Tradisional |
Jenis Bangunan | : | Tradisional |
Fungsi Bangunan | : | Religi/Keagamaan |
Komponen Pelengkap | : |
|
Fungsi Situs | : | Religi/Keagamaan |
Fungsi | : | Religi/Keagamaan |
Nilai Sejarah | : | Masjid Sulthonain merupakan masjid Kagungan Dalem (kepunyaan) Kraton Yogyakarta dan Surakarta |
Nilai Agama | : | Tempat beribadah umat muslim |
Nama Pengelola | : | Takmir Masjid Sulthonain Nitikan ( Nitikan UH 6/ 529 Sorosutan, Umbulh |