Mushaf Bejen merupakan sebuah mushaf (bagian dari Alquran yang ditulis tangan) yang dimiliki oleh Muhammad Jalil. Mushaf tersebut ditulis pada tahun 1753. Tahun tersebut diduga merujuk pada tahun Jawa yang apabila dikonversi ke dalam tahun Masehi menjadi tahun 1825/1826.
Angka tahun tersebut ditemukan pada bagian penyebutan identitas penulis yang terdapat di halaman belakang mushaf. Identitas penulis ditulis dalam huruf dan bahasa Arab. Berikut terjemahannya:
Kitab ini ditulis oleh orang yang butuh yang hina/ putra desa orang-orang miskin/ yang butuh Rahmat Tuhan yang kuasa/ yaitu Sayid Mussthofa Rusdi yang terkenal sebagai muridnya Sayid Abdurahman Afandi semoga Allah menambahkan cahaya-Nya/ ia berkata semoga kita selalu mendapat yang diharapkan/ kabulkan wahai dzat yang maha menolong/ tahun 1753.
Mushaf Bejen merupakan kitab Alquran yang semula terdiri dari 30 juz, akan tetapi juz 1 telah hilang. Juz yang hilang tersebut ditulis kembali oleh generasi penerusnya yang bernama Fauzan Ali Mashudi pada bulan Februari tahun 2010.
Jenis tinta dan kertas mushaf belum diketahui. Mushaf disampul dengan kulit sintetis. Iluminasi, watermark dan countermark belum dilakukan penelitianKeterawatan | : | Utuh dan Terawat,Tidak Utuh / |
Dimensi Benda | : |
Panjang 17.6 Lebar 11.5 Tinggi - Tebal 4 Diameter - Berat - |
Tokoh | : | Sayid Mussthofa Rusdi |
Peristiwa Sejarah | : | Mushaf Bejen pada awalnya dimiliki oleh Muhammad Jalil kemudian diwariskan kepada Zarkasi. Oleh Zarkasi mushaf diberikan kepada Fauzan Ali Mashudi, pemilik mushaf yang sekarang. Muhammad Jalil adalah kakek buyut dari Fauzan Ali Mashudi. Zarkasi ialah kakek Fauzan Ali Mashudi. |
Konteks | : | Mushaf Bejen merupakan peninggalan Masa Islam di Indonesia yang digunakan sebagai sarana beribadah. |
Nilai Sejarah | : | Mushaf Bejen memberikan informasi bukti penyebaran Agama Islam pada masa lalu di Bantul.Menunjukkan bukti variasi penulisan Alquran baik dalam hal ukuran maupun bentuk dan seni penulisannya |
Nilai Ilmu Pengetahuan | : | Mushaf Bejen bermanfaat untuk dijadikan objek penelitian arkeologi, filologi, dan seni hias.Mushaf Bejen merupakan objek konservasi kertas naskah kuno. |
Nilai Agama | : | Mushaf Bejen merupakan bukti perkembangan agama Islam di Indonesia terutama di Bantul. |
Nilai Budaya | : | Mushaf Bejen menunjukkan kemahiran penulisan Alquran pada masa itu. Hal ini dapat dilihat dari penulisan Alquran yang indah, rapi, dan konsisten. Selain itu penulis mushaf telah mampu mengatur penulisan huruf-hurufnya sehingga ayatnya tidak terpotong atau bersambung di halaman berikutnya.Mushaf Bejen menunjukkan bukti telah dikenalnya tradisi baca tulis di luar keraton.Mushaf Bejen sebagai bukti telah dikenal dan dikuasainya seni kaligrafi dalam penulisan mushaf |
Nama Pemilik Terakhir | : | Fauzan Ali Mashudi |
Nama Pengelola | : | Fauzan Ali Mashudi |
Catatan Khusus | : | Berdasarkan observasi Mushaf Bejen mengalami kerusakan vang disebabkan oleh cuaca dan jamur. Kerusakan yang terjadi meliputi pelapukan kertas yang menyebabkan halamannya rapuh dan mudah sobek. Kertas mushaf telah menguning dan setiap halaman- nya diberi solasi bening untuk menjaga keutuhan halaman mushaf. Selain itu jilid mushaf telah rawan lepas. |