Loading

Masuk Jogjacagar


Deskripsi Singkat

Struktur

Makam Syekh Maulana Maghribi terletak di atas Bukit Sentono. Gapura makam berupa candi bentar dari pasangan bata berplester dengan hiasan ornamen kuncup melati pada bagian kepala gapura, motif wajikan di bagian leher gapura, serta motif lotus di bagian kaki gapura. Bagian atas gapura dihubungkan dengan penanda lokasi Makam Syekh Maulana Maghribi. Akses naik ke atas bukit melalui anak tangga yang telah diperbarui dengan pasangan bata berplester dan talud di samping kanan dan kirinya. Lebar anak tangga naik ± 3 m, dilengkapi dengan pagar pembatas yang menjadi pegangan tangan.

Bangunan utama cungkup makam berukuran panjang 565 cm, lebar 662 cm, tinggi hingga langit-langit 253 cm. Dinding cungkup dari pasangan bata berplester, berukuran tebal 15 cm, dicat warna putih, pada bagian bawah dilapisi keramik warna biru muda. Di sisi barat dan timur terdapat jendela dengan jeruji kayu berukuran panjang 130 cm, lebar 116 cm. Langit-langit berupa asbes dicat warna putih. Atap cungkup menggunakan kerangka kayu dengan penutup atap genteng vlaam.

Nisan makam Syekh Maulana Maghribi sudah dilapisi dengan plesteran semen, ditutup kain mori. Nisan berukuran panjang 333 cm, lebar 178 cm, dan tinggi hingga ke bagian jirat 120 cm. Nisan dilingkupi tudung kain warna putih dan hijau dengan kerangka kayu berukuran panjang 404 cm, lebar 202 cm, tinggi 200 cm.  

Di depan cungkup makam (sebelah selatan) terdapat bangunan baru beratap joglo. Di sebelah timur cungkup juga terdapat sebuah bangunan beratap kampung. Kedua bangunan tersebut digunakan sebagai tempat istirahat para peziarah. Bangunan di sebelah timur cungkup memiliki tiga ruangan, yakni ruangan untuk wanita, ruangan untuk pria, dan ruangan lain yang diberi daun pintu serta diperuntukkan bagi abdi dalem. Di dalam ruangan abdi dalem ini terdapat dua batu andesit berbentuk persegi yang menyerupai bentuk yoni namun sudah tidak utuh. Batu pertama berukuran panjang 80 cm, lebar 80 cm, tebal 23 cm. Batu kedua berukuran panjang 72 cm, lebar 72 cm, tebal 51 cm.

Informasi Cagar Budaya

Lokasi Struktur : Bukit Sentono, Dusun Mancingan Kel. Parangtritis Kec. Kretek Kab. Bantul Prov. Daerah Istimewa Yogyakarta
Koordinat -8.019140773099341 ; 110.32748540709281

Lokasi Makam Syeh Maulana Maghribi


Koordinat Penemuan : ;
Dimensi Benda : Panjang
Lebar
Tinggi
Tebal
Diameter
Berat
Ciri Fisik Benda
Ciri Fisik Benda
Fungsi Benda
Dimensi Struktur
Gambaran Umum Bentuk Bangunan
Tokoh : Syekh Maulana Maghribi
Peristiwa Sejarah : Syekh Maulana Maghribi adalah tokoh penyebar Islam yang berasal dari Maroko. Beliau dipercaya sebagai salah satu penyebar Islam sebelum para Wali Sanga, dan diperkirakan wafat pada tahun 1419. Syekh Maulana Maghribi menyebarkan Agama Islam dalam rentang tahun 1404 – 1435 M dan termasuk dalam generasi penyebaran Islam yang sama dengan Maulana Malik Ibrahim (wafat 1419), Maulana Ishaq, Maulana Ahmad Jumadil Kubro, Maulana Muhammad Al-Maghrabi, Maulana Malik Isra’il (wafat 1435), Maulana Muhammad Ali Akbar (wafat 1435), Maulana Hasanuddin, Maulana ‘Aliyuddin, dan Syekh Subakir atau juga disebut Syaikh Muhammad Al-Baqir. Syekh Maulana Maghribi menjadi juru dakwah yang disegani di kalangan Wali Sanga dan mempunyai jasa besar dalam perkembangan Islam di Jawa. Beliau tidak menetap di suatu tempat, tetapi beliau berdakwah keliling sampai ke pelosok-pelosok daerah. Oleh karena itu informasi tentang kapan wafat dan lokasi makamnya tidak diketahui dengan jelas. Dalam cerita disebutkan ketika Syekh Maulana Maghribi sampai di Parangtritis, bertemu dengan Joko Dandung dan Joko Jantrung. Keduanya adalah putra dari Raja Majapahit terakhir, Brawijaya V. Dikemudian hari, Joko Dandung dan Joko Jantrung ini diketahui adalah nama lain dari Syekh Bela-Belu dan Syekh Damiaking. Beberapa cerita juga mengaitkan Syekh Maulana Maghribi dengan tokoh Begawan Selahening yang diyakini merupakan pendeta Hindu. Dugaan ini dikaitkan dengan adanya temuan berupa sisa batu candi dan yoni yang mengindikasikan agama Hindu sudah berkembang lebih dahulu di Mancingan, Parangtriris.
Nilai Sejarah : Makam Syekh Maulana Maghribi memberikan informasi mengenai penyebaran Agama Islam pada masa itu di wilayah Bantul dan DIY.
Nilai Ilmu Pengetahuan : Memberikan gambaran mengenai teknologi pembangunan makam di tempat yang tinggi.Memberikan gambaran mengenai tradisi berziarah masyarakat Jawa.Bermanfaat untuk dijadikan objek penelitian arkeologi, antropologi, geologi, dan sejarah.
Nilai Agama : Syekh Maulana Maghribi merupakan tokoh penting bagi masyarakat karena peranannya dalam penyebaran Agama Islam di wilayah Bantul dan DIY. Hingga saat ini makam Syekh Maulana Maghribi masih terus dikunjungi oleh peziarah lokal maupun dari luar daerah.
Nilai Pendidikan : Makam Syekh Maulana Maghribi memberikan informasi kepada peserta didik tentang sejarah penyebaran Agama Islam, teknologi pembangunan makam, dan perilaku berziarah masyarakat Jawa di wilayah Bantul dan DIY.
Nilai Budaya : Makam Syekh Maulana Maghribi termasuk tipologi makam Islam.Memberikan informasi tentang berlanjutnya tradisi Jawa mengenai konsepsi kesakralan tempat yang tinggi. Konsep tersebut diadaptasi dan dimanfaatkan untuk membangun makam bagi tokoh-tokoh penting.Berlanjutnya tradisi membangun makam di tempat yang tinggi diikuti oleh munculnya tradisi berziarah yang dilakukan oleh masyarakat lokal maupun luar daerah.Makam Syekh Maulana Maghribi saat ini dimanfaatkan masyarakat untuk wisata religi dan ritual.Makam Syekh Maulana Maghribi dapat menguatkan kepribadian bangsa dan masyarakat Bantul.
Nama Pemilik Terakhir : Kraton Yogyakarta
Riwayat Pengelolaan
Nama Pengelola : Kraton Yogyakarta
Catatan Khusus : Makam Syekh Maulana Maghribi merupakan makam tokoh penting yang berperan dalam penyebaran Agama Islam di Parangtritis dan diyakini oleh masyarakat sebagai guru dari Syekh Bela-belu dan Syekh Damiaking.