Loading

Masuk Jogjacagar


Deskripsi Singkat

Bangunan Kolonial 1800 M 1900 M (1920)

SMA Bopkri 1 Yogyakarta ini terletak di Jl. Wardani No.2, kelurahan Kotabaru, kecamatan Gondokusuman, Yogyakarta dengan koordinat geografis X -7.78699 dan Y 110.37656. Sekolah ini berada di Kawasan Kotabaru yang merupakan pemukiman orang-orang Belanda pada masa kolonial dan dulu sekolah ini dikenal sebagai Christelijke Meer Uitgebreid Lagere Onderwijs (MULO) School.
Bangunan sekolah ini diperkirakan dibangun pada masa perkembangan Kawasan Kotabaru tahun 1920-an. Christelijke Meer Uitgebreid Lagere Onderwijs (MULO) School, merupakan institusi pendidikan swasta tingkat menengah yang menerapkan kurikulum pendidikan ala barat. Pada masa pendudukan Jepang, gedung ini digunakan sebagai barak militer untuk tentara Jepang. Setelah kemerdekaan, tempat ini kemudian berubah menjadi Akademi Militer (AKMIL) Nasional sebelum akhirnya AKMIL pindah ke Magelang. Setelah kemerdekaan, pada 2 Agustus 1946 sekolah ini dimiliki dan dinaungi oleh Yayasan BOPKRI (Badan Oesaha Pendidikan Kristen Indonesia) dan dinamakan SMA Bopkri 1 Yogyakarta.
Kawasan bangunan sekolah terdiri dari beberapa bangunan yang keseluruhannya membentuk Tapal Kuda dan gaya bangunan sekolah ini menerapkan gaya arsitektur Indis. Ciri arsitektur Indis ini dapat dilihat pada bentukan gavel berornamen yang dapat dilihat pada fasad depan bangunan utama, tembok yang tebal, ruangan yg luas, pintu dan jendela berbentuk krepyak/louvre dengan ventilasi (bouvenlicht), dan adanya ornamen-ornamen yang terpengaruh arsitektur vernacular pada beberapa bangunan. Komponen bangunan yang ada di kompleks ini semua memiliki fungsi sebagai penunjang kegiatan belajar seperti ruang kelas, ruang guru, aula, tempat olahraga, dan lain sebagainya. Kondisi bangunan saat ini masih mempertahankan bentuk asli, hanya ada sedikit penggantian pada plafon, atap, dan ubin pada bagian ruang hall sekolah ditumpuk dengan lantai sekarang. Selain itu juga ada penambahan gedung yang menempel pada bangunan cagar budaya yang asli.

Referensi:
-Balai Pelestarian Cagar Budaya Yogyakarta. 2014. Lensa Budaya 2: Menguak Fakta Mengenali Keberlanjutan. Yogyakarta: Balai Pelestarian Cagar Budaya Yogyakarta.
-Handinoto. 1996. Perkembangan Kota Dan Arsitektur Kolonial Belanda Di Surabaya 1870-1940. Surabaya: Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Kristen PETRA Surabaya dan ANDI.

Informasi Cagar Budaya

Dari Kawasan : Kawasan Kotabaru
Lokasi Bangunan : Jalan Wardani No.2 Kel. Kotabaru Kec. Gondokusuman Kab. Kota Yogyakarta Prov. Daerah Istimewa Yogyakarta
Koordinat -7.78699 ; 110.37656
No. Registrasi Nasional : RNCB.20070326.02.000112
SK Menteri : SK Menteri NoPM.25/PW.007/MKP/
SK Gubernur : KepGub DIY Nomor 239/KEP/2017

Lokasi SMA Bopkri 1 Yogyakarta


Koordinat Penemuan : ;
Dimensi Benda : Panjang
Lebar
Tinggi
Tebal
Diameter
Berat
Ciri Fisik Benda
Ciri Fisik Benda
Fungsi Benda
Dimensi Struktur
Fungsi Bangunan : Rumah/Permukiman
Komponen Pelengkap :
  1. Pintu,Asli
  2. Ventilasi,Asli
  3. Jendela,Asli
  4. Kolom/Tiang,Asli
  5. Lantai,Asli
  6. Plafon,Diganti
  7. Atap,Diganti
Gambaran Umum Bentuk Bangunan
Tata Letak Dalam Ruang Kawasan : satu kawasan bangunan tersebut berbentuk Tapak Kuda.
Deskripsi Fasad : Tangga pada bagian pintu masuk sudah mengalami perubahan pada bagian lantai yang sudah diganti dengan lantai keramik yang menyesuaikan dengan kondisi pada saat ini. Pada bagian sisi kananya terdapat penambahan pada atap / tritisan tepat diatas jendela
Deskripsi Konsol : Konsol terbuat dari kayu, konsol bangunan ini menempel dengan kolom kayu di bagian selasar untuk menopang atap teritisan
Deskripsi Jendela : Jendela pada bagian fasad masih menggunakan jendela asli. Pada bagian dalamnya terdapat penambahan kaca pada bagian ventilasi. Karena untuk menjaga suhu ruangan tetap teratur menyesuaikan dengan kondisi lingkungan sekarang ini
Deskripsi Pintu : Pintu masuk masih menggunakan pintu kayu yang asli sampai saat ini hanya saja pada bagin kaca diganti karena kaca yang asli sudah pecah dan rusak. Pintu pintu pada bangunan ini juga masih menggunakan pintu ganda dan tinggi serta terdapat lubang angin pada pintunya. Untuk cat sudah diganti dengan yang baru
Deskripsi Atap : Atap berbentuk atap pelana.. Material penutup atap menggunakan genteng tanah liat
Deskripsi Lantai : lantai pada bagian selasar gedung masih menggunakan tegel. Tetapi pada bagian tangga di pintu masuk dan lobby sudah diganti menggunakan keramik
Deskripsi Kolom/Tiang : Kolom-kolom penyangga atap bagian selasar masih menggunakan kayu asli dari pertama kali bangunan ini berdiri. Tetapi di lapisi / dicover agar kolom terlihat lebih menarik dengan kata lain kolom tidak polos.
Deskripsi Ventilasi : Ventilasi menggunakan ventilasi alami dengan jaring jaring. Dengan kondisi lingkungan yang seperti sekarang ini. Ventilasi tadi ditambahkan kaca tanpa merubah atau mengilangkan ventilasi aslinya. Dan terdapat juga boven
Deskripsi Plafon : Plafon masih asli untuk bagian selasar dan bagian kelas. Untuk bagian lobby tidak menghilangkan plafon asli hanya saja plafon yang asli ditumpuk dengan plafon yang baru dengan plafon yang bermotif
Jenis Ragam Hias : Detil bangunan berupa ukiran pada dinding dibagian fasad
Desain : Desain bangunan memiliki desain arsitektur indis yang masih asli dan terawat hingga kini. Perubahan perubahan dan penambahan pada bangunan ini tida
Interior : Saat memasuki pintu utama konsep interior memberikan kesan yang megah dan ramah, dengan permainan pola pada plafondnya dan ruangan ini juga menjadi
Fungsi Situs : Rumah/Permukiman
Fungsi : Rumah/Permukiman
Tokoh : Daan Mogot sebagai pemrakarsa pendirian militer pada saat itu. Letnan Jenderal Urip Sumoharjo yang kala itu menjabat Kepala Staf Umum TKR
Peristiwa Sejarah : Bangunan SMA BOPKRI 1 Yogyakarta semula bernama Christelijke MUW (Meer Uitgebreid Lager Onderwijs) setingkat sekolah menengah tingkat pertama saat ini dikelola oleh Badan Oesaha Pendidikan Kristen Indonesia. Bangunan ini pernah digunakan pula sebagai tempat Militery Academy sebagai cikal bakal AKademi Militer Nasional yang saat ini berlokasi di Magelang. Terbentuknya akademi militer ini terkait dengan peristiwa pembubaran akademi militer di Jakarta oleh pihak Jepang. Dalam insiden tersebut banyak kadet yang gugur termasuk Daan Mogot sebagai tokoh pemrakarsa pendirian akademi tersebut. Selanjutnya Letnan Jenderal Urip Sumoharjo yang kala itu menjabat sebagai Kepala Staf Umum TKR memerintahkan untuk membentuk akademi militer di Yogyakarta pada 31 oktober 1945. Pada 1966 akademi militer nasional diintergrasikan ke dalam AKademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (AKABRI) dan selanjutnya berubah nama menjadi Akademi Militer (AKMIL) sejak 1986. Peringatan mengenai penanda lokasi awal akademi militer ini terdapat pada sebuah monument prasati yang terletak di depan bangunan SMA BOPKRI 1 saat ini
Konteks : Konteks perkembangan bangunan ini dapat di bagi menjadi 2 yaitu: 1. Pendidikan 2. Militer (kemerdekaan)
Nilai Sejarah : Dibangun pada tahun 1904 pada masa Hindia Belanda. Awalnya digunakan sebagai rumah dinas Administratur pegawai perkebunan di Jawa Tengah dan Yogyakarta. Kemudian pada masa jepang digunakan sebagai rumah dinas residen militer Jepang. Setelah RI merdeka, bangunan ini digunkan sebagai markas TKR dan bangunan ini juga dilaksanakan konggres TKR untuk memilih panglima TKR. dari sidang tersebut, terpilihnya Kolonel Sudirman sebagai Panglima tertinggi TKR dengan jabatan Letnan Jenderal. setelah markas besar TNI pindah ke Jakarta, gedung ini digunakan sebagai markas korem 072/PMK. pada saat digunakan sebagai markas korem 072/PMK, terjadi peristiwa penculikan Kasrem pada waktu itu Letkol Sugiyono oleh oknum dari Yonif L yang terlibat PKI pada tahun 1965.
Nilai Pendidikan : pada tanggal 1 Agustus 1946 bangunan bekas MA tersebut digunakan untuk sekolah Bopkri 1 Yogyakarta. Jauh sebelum itu, pada masa Hindia Belanda digunakan sebagai sekolah Mulo (Meer Uitgebreid Lager Onderwijs) sekarang setingkat SMP.
Nama Pemilik Terakhir : Yayasan BOPKRI Yogyakarta
Riwayat Pengelolaan
Nama Pengelola : SMA BOPKRI 1 Yogyakarta
Alamat Pengelola : Jl. Wardhani no 2
Nomer Kontak : (0274) 515359
Persepsi Masyarakat : Masyarakat sekitar menilai bangunan sangat patut untuk dipertahankan karena gaya arsitektur indisnya. Ditambah mereka tinggal di Kawasan Kotabaru yang notabenenya banyak sekali bangunan-bangunan dengan arsitektur yang sama. Pelestarian sangat di dukung agar Kotabaru memiliki identitas tersendiri dibandingkan dengan kota-kota lainnya
Catatan Khusus : Ada penambahan gedung yang menempel pada bangunan cagar budaya, ubin pada bagian ruang hall sekolah ditumpuk dengan lantai sekarang. Rekomendasi: Bangunan ini akan terlihat lebih asli jika bagian lobby bangunan plafonnya dikembalikan ke aslinya. Selain itu penggantian pada tiang kayu selasar perlu dilakukan sebagai tindakan peremajaan bangunan.