STIENUS YOGYAKARTA ini terletak di Jl. A.M. Sangaji no.49-51, kecamatan Jetis, Yogyakarta dengan koordinat geografis X -7.77627 dan Y 110.36747. Sekolah ini berada di kawasan Kecamatan Jetis yang dahulu merupakan kawasan perkantoran kolonial Belanda. Tempat ini diduga digunakan sebagai kantor di lingkungan pemerintahan kolonial Belanda.
Bangunan ini diperkirakan didirikan sekitar 1920an sebagai kantor bagi suatu departemen yang bekerja bagi kepentingan pemerintahan kolonial Belanda. Setelah masa Kemerdekaan Indonesia, lembaga negara mulai berbenah untuk menjalankan roda pemerintahan dan banyak lembaga-lembaga bentukan Belanda maupun Jepang kemudian dinasionalisasi untuk menjadi milik negara, termasuk kantor ini. Gedung ini kemudian dikelola oleh STIE Nusa Megar Kencana dan digunakan sebaga kampus STIENUS Yogyakarta.ng dipakai sebagai kantor. Masih dapat dilihat bahwa bangunan ini memiliki corak khas arsitektur Indis yang merupakan perpaduan antara gaya Eropa dan tradisional Jawa. Ciri arsitektur Indis ini dapat dilihat pada langit-langit yang tinggi, jendela-jendela dan pintu besar dengan ventilasi (bouvenlicht) dan kanopi berornamen di luar, tritisan atap berornamen kayu hias, tembok tebal, lantai beton (concrete tiles) atau yang biasa dikenal dengan tegel (berasal dari nama perusahaan pembuat concrete tiles), serta bentukan gavel (segitiga di bawah atap) berornamen kayu.
Seluruh komponen bangunan masih mempertahankan keasliannya kecuali plafon dan
atapnya yang telah diganti karena usia, serta penambahan lantai baru di
beberapa tempat.
Referensi:
Dimensi Benda | : |
Panjang Lebar Tinggi Tebal Diameter Berat |
Fungsi Bangunan | : | Sekolah |
Komponen Pelengkap | : |
|
Deskripsi Fasad | : | Pada bagian fasad, ada empat tiang kayu penyangga kanopi.Kanopi ini juga ditopang oleh konsol besi berbentuk segitiga yang berhiaskan suluran di dalamnya.Bagian gavel terbuat dari kayu berbentuk segitiga. Pada bagian gavel ini terdapat hiasan rete-rete berbentuk seperti gunungan terbalik. Pada bagian kemuncak (geveltoppen) terdapat hiasan dari besi berbentuk seperti “kelelawar†|
Deskripsi Konsol | : | Konsol terbuat dari besi berbentuk hiasan suluran dan lingkaran. |
Deskripsi Jendela | : | Jenis jendela yang terdapat di bangunan ini yaitu:1) Jendela krepyak kayu2) Jendela berpanil kaca dan berkanopi (jendela bagian samping bangunan3) Jendela berdaun kayu dengan ventilasi berbentuk lingkaran4) Jendela berpanil kaca dengan teralis besi |
Deskripsi Pintu | : | Jenis pintu yang terdapt pada STIENUS yaitu:1) Pintu depan bangunan utama yang berbahan kayu dengan model kupu tarung.2) Pintu dengan bahan kayu polos3) Pintu dengan bahan kayu dan panil kaca. |
Deskripsi Atap | : | Atap bangunan utama berbentuk limasan bebaris tiga ke belakang. Pada kemuncak setiap limasan terdapat dua hiasan kubus berundak. Genting bangunan utama diganti baru. |
Deskripsi Lantai | : | Lantai bangunan utama STIENUS masih menggunakan tegel. Pada ruangan terbuka di bagian depan, tegel berwarna abu-abu bermotif dan warna kuning pudar bermotif segi delapan. Sedangkan di bagian belakang bangunan utama tegel berupa tegel abu-abu polos. Beberapa bangunan pendukung yang sudah mengalami perubahan berlantai keramik |
Deskripsi Kolom/Tiang | : | Mayoritas tiang di gedung STIENUS berbahan kayu dan berpenampang persegi dengan cat warna biru untuk menyesuaikan dengan cat kayu gedung utama |
Deskripsi Ventilasi | : | Ventilasi terletak di bagian atas pintu dan berbahan kayu. Ventilasi berbentuk hiasan wajik dan kayu yang menyilang. |
Deskripsi Plafon | : | Plafon bangunan utama masih asli, terbuat dari bahan besi tebal bergaris- garis. |
Jenis Ragam Hias | : | 1) Ragam hias pada bagian voorschot, berbentuk seperti kapak2) Ragam hias pada bagian ventilasi di atas pintu berupa hiasan wajik3) Ragam hias berupa cerobong semu4) Hiasan berupa wuwungan berbentuk mahkota |
Arsitek | : | Tidak diketahui |
Desain | : | Didesain dengan gaya indish dengan jendela, pintu, dan dinding tinggi. Hiasan hanya terdapat pada konsol,rete-rete dan maakelar |
Interior | : | Pada bagian dalam bangunan terdapat penambahan berupa sekat. Penambahan sekat terkait dengan kebutuhan ruang sarana pendidikan |
Fungsi Situs | : | Sekolah |
Fungsi | : | Sekolah |
Konteks | : | Bangunan STIENUS yang berdasarkan data dikenal sebagai bangunan hunian kolonial, tentunya tidak lepas dari sejarah munculnya Kawasan Jetis sebagai kawasan pemukiman Belanda. Diketahui bahwa kawasan kolonial Jetis mulai berkembang pesat sejak masa pemerintahan HB VII (BPCB Yogyakarta, 2010: 1). Hal tersebut berkaitan dengan mulai berkembangnya lembaga-lembaga swasta Belanda sehingga orang-orang Belanda mulai membangun wilayah pemukiman di luar pusat kota (Loji). Kawasan pemukiman tersebut juga dilengkapi dengan beberapa fasilitas umum seperti kantor militer dan sekolah (BPCB Yogyakarta, 2010:4). |
Riwayat Rehabilitasi | : | Berdasarkan hasil wawancara, rehabilitasi bangunan yang dilakukan oleh pihak pemilik seperti perbaikan plafon, pengecatan ulang, dan perbaikan talang air. Rehabilitasi tersebut dilakukan dengan biaya dari yayasan Nusa Megarkencana |
Nama Pemilik Terakhir | : | STIE Nusa Megarkencana Yogyakarta (Prof. Dr. Eko Sri Margiant, S.E.,M. |
Alamat Pemilik | : | Jalan A. M Sangaji NO. 49-51, Cokrodiningratan, Jetis |
Riwayat Kepemilikan | : | 0274) 518987 |
Nama Pengelola | : | STIE Nusa Megar Kencana |
Alamat Pengelola | : | Jl. A.M Sangaji No. 49-51 |
Nomer Kontak | : | 0274) 518987 |
Persepsi Masyarakat | : | Dikenal sebagai bangunan “kampusâ€. |
Catatan Khusus | : | Bangunan di sebelah selatan Gedung STIENUS yang dapat diidentifikasi sebagai bangunan warisan budaya saat ini tidak difungsikan Pada tahun 2000, sebenarnya bangunan tersebut merupakan bagian dari bangunan STIE Nusa Megarkencana, namun saat ini digunakan untuk bangunan Bank BPD DIY.Mendapat Penghargaan Kota Yogyakarta Tahun 2008 |