Bangunan ini merupakan bangunan bekas pengepul nila.
Tinggalan-tinggalan yang masih ada sampai sekarang antara lain adalah:
- Bangunan berupa bangunan rumah limasan dengan kuncungan di bagian depan. Bangunan ini terdiri atas dua bagian yaitu bagian depan kemungkinan berupa ruangan tamu dan bagian kedua berupa kamar-kamar. Ruangan besar yang diduga sebagai ruangan tamu saat ini sering digunakan sebagai ruangan pertemuan bagi warga sekitar.
- Kolam berada di depan (sebelah timur) bangunan utama. Kolam berbentuk lingkaran dengan diameter 16,4 m dengan kedalaman 0,75 m.Bahan utama kolam berupa bata berspesi. Dibagian tengah kolamterdapat lubang air mancur.
- Sumur dengan ukuran diameter 1,5meter dengan kedalaman 7 meter. Kondisi air sangat bening dan konon tidak pernah surut (sudah direnovasi).
- Struktur yang diduga sebagai penyangga Tower (3buah) kemungkinan untuk menyangga penampung air (sudah direnovasi).
Dimensi Benda | : |
Panjang Lebar Tinggi Tebal Diameter Berat |
Komponen Pelengkap | : |
|
Tokoh | : | Sri Sultan Hamengkubuwono VII |
Peristiwa Sejarah | : | Bangunan didirikan oleh Sri Sultan Hamengkubuwono VII . Tahun pendirian secara pasti belum diketahui. Berdasarkan hasil kajian, bangunan ini bukan merupakan pesanggrahan seperti sebutan yang digunakan oleh masyarakat, tetapi bangunan yang digunakan sebagai basis pengumpul tom/nila, atau pewarna kain yang berwarna biru. Dalam perjanjian Giyanti disebutkanbahwa sultan sebagai penguasa wilayah harus menyediakan beberapa komoditas, salah satunya tom/nila yang digunakan untuk mewarnai pakaian. Pada masa lalu wilayah sekitar Bulurejo Kulon Progo terkenal sebagai penghasil Tom/Nila. Selain itu, pada tahun 1931 bangunan ini pernah digunakan sebagai Kantor Ibu Kota Kabupaten Pengasih pada saat Kantor Ibu Kota Kabupaten Pengasih diperbaiki. Bangunan ini juga pernah digunakan sebagai Kantor Kelurahan Pengasih. |
Nilai Sejarah | : | Memberikan bukti adanya aktivitas/kegiatan pada masa kolonial dalam bentuk pengusahaan nila. |
Nilai Ilmu Pengetahuan | : | Memberikan gambaran tentang kondisi ekonomi pada masa lampau, terutama berkait dengan komoditas nila. |
Nilai Pendidikan | : | Bagunan ini dapat menjadi media pembelajaran tentang aktivitas perekonomian pada masa lampau berkaitan dengan komoditas nila. |
Nilai Budaya | : | Memberikan identitas/jatidiri kepada masyarakat bahwa di sekitar Bulurejo merupakan daerah penghasil/budidaya Nila. |
Nama Pemilik Terakhir | : | Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat |
Nama Pengelola | : | masyarakat Magersari Bulurejo |