Loading

Masuk Jogjacagar


Deskripsi Singkat

Bangunan


Pesanggrahan Pakualaman Glagah adalah kompleks bangunan yang didirikan Kadipaten Pakulaman di dekat Pantai Glagah. Kompleks ini terdiri atas dua bangunan, yaitu bangunan utama di sisi utara dan bangunan penunjang yang terletak di sisi selatan. Selain bangunan tersebut, terdapat prasasti dari batu yang terletak di sebelah timur bangunan utama.

1.     Bangunan Utama

Bangunan utama bergaya arsitektur Indis, dengan atap limasan pacul gowang, berpenutup atap genteng flaam, dan tembok berbahan bata dengan finishing cat. Bangunan utama berdenah segi empat dengan ukuran 835 x 1.235 cm, terdiri atas teras depan, ruang tengah dua kamar sisi barat dan timur, dan teras belakang. Lantai bangunan lebih tinggi 50 cm dari permukaan tanah di sekelilingnya, berbahan ubin abu-abu, kecuali lantai pada teras yang menggunakan pentutup baru berbahan keramik warna merah.

a.       Teras Depan

Teras depan berdenah segi empat berukuran 370 x 355 cm dengan bagian barat teras berbentuk membulat setengah lingkaran, dengan atap dag beton (merupakan tambahan/baru). Dinding teras merupakan pagar tembok setinggi 80 cm.

b.     Ruang Tengah

Ruang tengah berdenah segi empat dengan ukuran 370 x 685 cm. Pintu utama yang menghubungkan antara teras depan dengan ruang tengah bermodel pintu gendhong berukuran 122 x 225 cm. Daun pintu berbentuk kupu tarung, dengan panil kayu pada bagian bawah dan panil kaca pada bagian atas. Jendela berupa panil kaca terdapat pada sisi kanan dan kiri pintu dengan ukuran 75 x 150 cm.

Pada sisi selatan ruang tengah terdapat jendela berukuran 270 x 150 cm, dengan empat daun jendela panil kaca. Di atas jendela terdapat empat ventilasi.

c.       Kamar Sisi Timur

Kamar sisi timur terletak di sebelah utara ruang tengah dengan denah segi empat berukuran 366 x 386 cm. Pintu masuk berukuran 92 x 205 cm, terbuat dari kayu. Pintu tersebut menghubungkan ruang tengah dengan kamar sisi timur. Pada dinding utara kamar terdapat jendela berukuran 132 x 145 cm, dengan dua daun jendela bermodel kupu tarung. Masing-masing daun jendela berupa panil kayu pada bagian bawah dan krepyak bagian atasnya. Pada dinding timur kamar terdapat jendela dengan ukuran 208 x 145 cm, dengan tiga daun jendela. Masing-masing daun jendela berupa panil kayu pada bagian bawah dan krepyak bagian atasnya.

d.     Kamar Sisi Barat

Kamar sisi timur terletak di sebelah utara ruang tengah dengan denah segi empat berukuran 366 x 386 cm. Pintu masuk berukuran 92 x 205 cm, dengan satu daun pintu kayu. Pintu tersebut menghubungkan ruang tengah dengan kamar sisi timur. Pada dinding utara terdapat jendela berukuran 132 x 145 cm, dengan dua daun jendela bermodel kupu tarung. Masing-masing daun jendela berupa panil kayu pada bagian bawah dan krepyak bagian atasnya.

Kamar sisi barat dengan kamar sisi timur dihubungkan dengan satu pintu kayu berukuran 92 x 205 cm. Pintu tersebut terletak dekat dengan dua pintu masuk menuju masing-masing kamar.

e.       Teras Belakang

Teras belakang terletak di sebelah barat ruang tengah. Teras tersebut berdenah segi empat dengan ukuran 835 x 385 cm. Pintu yang menghubungkan ruang tengah dengan teras belakang berukuran 122 x 225 cm, dengan dua daun pintu bermodel kupu tarung. Masing-masing daun pintu berupa panil kayu pada bagian bawah dan panil kaca bagian atas. Dahulu teras ini meruakan ruang terbuka dengan dinding keliling setinggi 80 cm. Saat ini bagian atas yang terbuka tersebut ditutup dengan panil kaca penuh hingga bagian atap (tambahan baru). Bukaan terletak pada sisi barat dengan lebar 165 cm. Bukaan tersebut saat ini diberi daun pintu yang terbuat dari panil kaca. Pada sisi utara teras juga terdapat bukaan selebar 165 cm menuju ruang kamar mandi.

Bangunan penunjang beratap panggang pe, dengan genteng flaam, terdiri atas kamar mandi dan selasar sebagai penghubung ke bangunan induk. Kamar mandi berdenah segi empat berukuran 350 x 665 cm dan selasar berukuran 485 x 200.

2.     Dapur (bangunan baru)

Bangunan yang difungsikan sebagai dapur terletak di selatan selasar yang menghubungkan antara teras belakang dengan kamar mandi. Pintu dapur terletak berdekatan dengan pintu keluar dari teras belakang menuju kamar mandi.

Sumur terletak di sudut barat laut bangunan pesanggrahan. Sumur berdiameter 140 cm.

3.     Gandhok Tengen

Di selatan bangunan utama terdapat bangunan bergaya Indis dengan atap limasan berpenutup genteng flaam, berdinding tembok bata merah bercat. Bangunan ini berdenah segi empat dengan ukuran 750 x 2.000 cm. Lantai tritisan berbahan ubin warna kuning berukuran 20 x 20 cm. Lantai bagian dalam berupa ubin warna abu-abu.

Pada sisi timur gandhok terdapat teras dengan ukuran 750 x 600 cm. Teras dikelilingi pagar dinding setinggi 80 cm. Bukaan teras terdapat sisi timur berukuran 123 cm dan di sisi utara berukuran 100 cm.

Pintu utama gandhok terdapat pada sisi timur, dengan ukuran 120 x 257 cm, dengan dua daun pintu bermodel kupu tarung. Masing-masing daun pintu berupa panil kayu pada bagian bawah dan krepyak di atasnya. Di atas daun pintu terdapat ventilasi panil kaca. Pada dinding utara bangunan terdapat empat jendela, masing-masing berukuran 110 x 190 cm, dengan daun jendela krepyak kupu tarung. Pada dinding selatan juga terdapat empat jendela, masing-masing berukuran 110 x 190 cm, dengan daun pintu krepyak kupu tarung.

Pada sisi barat gandhok terdapat pintu butulan berukuran 90 x 257 cm, dengan satu daun pintu berupa panil kayu pada sisi bawah dan krepyak di atasnya. Di atas daun pintu terdapat ventilasi panil kaca.

Pada sebelah barat bangunan gandhok terdapat bangunan yang menempel pada bangunan gandhok berdenah segi empat berukuran 375 x 950 cm, beratap pelana, dengan gentng flaam. Terdapat dua pintu menghadap selatan, masing-masing berukuran 90 x 257 cm, dengan satu daun pintu berupa panil kayu pada sisi bawah dan krepyak di atasnya. Di atas daun pintu terdapat ventilasi panil kaca. Pada dinding barat terdapat dua jendela berukuran 120 x 144 cm, dengan dua daun jendela bermodel kupu tarung. Masing-masing daun jendela berupa krepyak. Di atas daun jendela terdapat ventilasi panil kaca. Di antara dua jendela tersebut terdapat dua ventilasi panil kaca, masing-masing ventilasi berukuran 120 x 144 cm.

4.     Prasasti

Prasasti terletak di depan bangunan utama pesanggrahan, diberi atap berbentuk limasan. Prasasti terbuat dari batu andesit dengan ukuran panjang 84 cm, lebar 33 cm, dan tinggi 62 cm. Pada bagian depan prasasti terdapat tulisan beraksara Jawa. Tulisan tersebut sudah aus, sehingga tidak bisa dibaca.


Informasi Cagar Budaya

Lokasi Bangunan : Glagah Belum Ada Kel. Glagah Kec. Temon Kab. Kulon Progo Prov. Daerah Istimewa Yogyakarta
Koordinat -7.907562921575077 ; 110.08407230929079
SK Lainnya : 420/A/2019 2019-12-12

Lokasi Pesanggrahan Pakualaman Glagah


Koordinat Penemuan : ;
Dimensi Benda : Panjang
Lebar
Tinggi
Tebal
Diameter
Berat
Ciri Fisik Benda
Ciri Fisik Benda
Fungsi Benda
Jenis Struktur : Tradisional
Dimensi Struktur
Jenis Bangunan : Tradisional
Komponen Pelengkap :
Gambaran Umum Bentuk Bangunan
Peristiwa Sejarah : Berdasarkan informasi merujuk pada Pengageng Urusan Kapanitran Kadipaten Puro Pakualaman, KRT Projo Anggono, keberadaan Pesanggrahan Glagah di Temon ini dibangun pada masa Paku Alam V dalam upayanya membangun pertanian di daerah Adikarto. Pembangunan sektor pertanian dilakukan dengan pembuatan drainase pada wilayah yang berupa rawa di tepi pantai. Pesanggrahan tersebut dibangun dalam bentuk joglo sebagai tempat beristirahat, juga digunakan oleh kerabat Puro Pakualaman ketika berkunjung ke Adikarto untuk berwisata di pantai atau berburu kijang. Pada masa Paku Alam VI dan VII dilakukan perubahan pada bangunan pesanggrahan. Bangunan joglo diberi sentuhan gaya Eropa. Fungsi bangunan juga bertambah, salah satunya sebagai tempat penyelenggaraan upacara adat. Setelah mengalami beberapa perubahan, tahun 1953 dibangun bangunan baru yang kemudian direnovasi lagi tahun 1957 dengan hasil seperti yang tampak saat ini. Upacara adat yang dilakukan adalah labuhan yang masih berlangsung hingga sekarang. Dalam prosesi upacara tersebut, peserta berkumpul di pesanggrahan kemudian berjalan bersama menuju Pantai Glagah. Pesanggrahan tersebut pada masa revolusi fisik pernah digunakan sebagai markas gerilyawan Peta/Pembela Tanah Air.
Nama Pemilik Terakhir : Puro Pakualaman
Riwayat Pengelolaan
Nama Pengelola : PT Jogja Magasa Iron