Loading

Masuk Jogjacagar


Deskripsi Singkat

Bangunan

Bangunan Stasiun Kalimenur berdenah segi empat dengan ukuran 1.640 x 540 cm, dengan bentuk atap pelana bergenting flaam. Langit-langit berupa anyaman bambu yang sebagian telah hilang. Denah bangunan dibagi menjadi dua ruang, Ruang sisi barat berukuran 1.017 x 500 cm. Lantai pada ruangan ini sudah hancur. Sisa-sisa ubin masih dapat ditemukan pada bagian bawah dinding-dinding. Pada dinding timur ruang ini terdapat jendela kayu untuk loket. Jendela tersebut berukuran 170 x 70 cm. Ruang sisi timur berukuran 526 x 330 cm.

Secara rinci bagian-bagian dinding bangunan dapat diuraikan sebagai berikut:

·     Dinding Utara

Dinding utara terbagi menjadi empat bagian. Masing-masing bagian dibatasi oleh pilar berukuran 43 x 43 cm. Pada masing pilar terdapat konsol kayu penyangga atap.

Bagian dinding paling barat berupa tembok dengan lebar 330 cm. Pada ketinggian 255 cm dari permukaan tanah terdapat lis memanjang berukuran 330 x 9 cm. Di atas lis terdapat ventilasi berjejer berjumlah 9 buah. Masing masing ventilasi berukuran 50 x 10 cm.

Sebelah timur bagian dinding barat terdapat bukaan lebar 357 cm setinggi dinding.

Sebelah timur bukaan terdapat dinding tembok 330 cm. Pada ketinggian 255 cm dari permukaan tanah terdapat lis memanjang berukuran 330 x 9 cm. Di atas lis terdapat ventilasi berjejer berjumlah 9 buah. Masing masing ventilasi berukuran 50 x 10 cm.

Bagian dinding paling timur berukuran lebar 330 cm. Pada dinding tersebut terdapat pintu kayu berukuran 216 x 107 cm. Di atas pintu terdapat tulisan “Kalimenur + 35 m”.

·     Dinding Selatan

Dinding selatan terbagi menjadi empat bagian. Masing-masing bagian dibatasi oleh pilar berukuran 43 x 43 cm. Bagian dinding paling barat berupa tembok dengan lebar 330 cm. Pada ketinggian 255 cm dari permukaan tanah terdapat lis memanjang berukuran 330 x 9 cm. Di atas lis terdapat ventilasi berjejer berjumlah 9 buah. Masing masing ventilasi berukuran 50 x 10 cm.

Sebelah timur bagian dinding barat terdapat bukaan lebar 357 cm setinggi dinding.

Sebelah timur bukaan terdapat dinding tembok 330 cm. Pada ketinggian 255 cm dari permukaan tanah terdapat lis memanjang berukuran 330 x 9 cm. Di atas lis terdapat ventilasi berjajar berjumlah 9 buah. Masing masing ventilasi berukuran 50 x 10 cm.

Bagian dinding paling timur berukuran lebar 330 cm. Pada dinding tersebut terdapat jendela kayu bagian atas melengkung, berukuran 265 x 145 cm, dengan dua daun jendela krepyak (masing-masing 247 x 63 cm).

·     Dinding Barat

Dinding barat memiliki lebar 526 m, dengan pilar berukuran 43 x 43 cm pada ujung utara dan selatannya. Pada dinding bagian atas terdapat tulisan “Kalimenur +35 m”.

·     Dinding Timur

Dinding timur memiliki lebar 526 m, dengan pilar berukuran 43 x 43 cm pada ujung utara dan selatannya. Pada dinding bagian atas terdapat tulisan “Kalimenur +35 m”. Pada sisi utara terdapat sisa struktur dari bata setebal 15 cm, berukuran 210 x 210, dengan tinggi 160 cm.


Informasi Cagar Budaya

Lokasi Bangunan : Belum Ada Kel. Sukoreno Kec. Sentolo Kab. Kulon Progo Prov. Daerah Istimewa Yogyakarta
Koordinat -7.865694205354742 ; 110.20668902349186
SK Lainnya : 568/A/2018 2018-12-19

Lokasi Bangunan Stasiun Kalimenur


Koordinat Penemuan : ;
Dimensi Benda : Panjang
Lebar
Tinggi
Tebal
Diameter
Berat
Ciri Fisik Benda
Ciri Fisik Benda
Fungsi Benda
Dimensi Struktur
Komponen Pelengkap :
Gambaran Umum Bentuk Bangunan
Deskripsi Jendela : Pada dinding selatan bagian timur terdapat jendela kayu bagian atas melengkung berukuran 265 x 145 cm dengan dua daun jendela krepyak (masing-masing 247 x 63 cm)
Deskripsi Pintu : Pada dinding utara bagian timur terdapat pintu kayu berukuran 216 x 107 cm
Deskripsi Atap : bentuk atap pelana berbentung flaam
Deskripsi Lantai : Kantai pada ruangan ini sudah hancur, sisa-sisa ubin masih dapat ditemukan pada bagian bawah dinding-dinding.
Deskripsi Ventilasi : Di atas lis dinding barat dan timur terdapat ventilasi berjejer berjumlah 9 buah. Masing masing ventilasi berukuran 50 x 10 cm
Deskripsi Plafon : langit-langit berupa anyaman bambu yang sebagian telah hilang
Peristiwa Sejarah : Untuk membuka daerah-daerah Priyangan Timur dan menghubungkannya dengan Jawa Tengah dan Jawa Timur, serta untuk mengangkut hasil perkebunan yang tersebar di seluruh daerah tersebut ke pelabuhan, pemerintah Belanda menghendaki dibangunnya jalan rel lanjutan dari Cicalengka ke Cilacap dan dari Surakarta ke Surabaya dengan lintas cabang dari Kertososno ke Kediri dan Blitar. Nederlandsch Indisch Spoorweg Maatschappij (NISM) diberikan kesempatan untuk memperluas jaringan relnya dari Surakarta ke Madiun, dari Yogyakarta ke Cilacap, dan dari Yogyakarta ke Magelang. Lintas Jakarta-Bogor-Bandung-Cicalengka, Cicalengka-Cilacap, Yogyakarta-Cilacap, Surakarta-Surabaya terlaksana dibangun NISM, sedangkan lintas Yogyakarta-Magelang dibangun pemerintah (Staatsspoorwegen/SS). Lintas Yogyakarta-Cilacap dibuka untuk umum pada tahun 1887 (Subarkah, 1992: 10-11). Stasiun Kalimenur merupakan salah satu stasiun yang dibangun dari pengembangan jalur kereta api tersebut.
Nilai Sejarah : Bangunan ini memiliki nilai penting bagi perkembangan sejarah perkeretaapian di Jawa dan merupakan bagin dari perkembangan arsitektur di wilayah Kulon Progo.
Nama Pemilik Terakhir : PT KAI
Riwayat Pengelolaan
Nama Pengelola : PT KAI