Loading

Deskripsi Singkat

Bangunan Kantor Kepolisisan Sektor Wates ini memiliki beberapa ruang yang dipergunakan untuk ruang kantor Kapolsek, ruang tunggu, ruang staf dan ruang tahanan. Bangunan memanjang dari timur kebarat menghadap kebarat laut. Bangunan sudah banyak mengalami perubahan pada bagian atap jendela dan lantai dan terdapat pula penambahan ruangan dan kuncungan.

Status : Bangunan Cagar Budaya
Periodesasi : Kolonial (Belanda/Cina)
Bagian dari : Situs Pusat Pemerintahan Kota Wates Lama
Kawasan : Kawasan Kota Wates Lama
Alamat : Jl. Bhayangkara, Terbah Belum Ada, Wates, Wates, Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Koordinat:
7.8568261345778° S, 110.15995314855° E

SK Walikota/Bupati : SK Bupati No 438/A/2017 tanggal 29 Desember 2017


Lokasi Kantor Polsek Wates di Peta

Dimensi Benda : Panjang
Lebar
Tinggi
Tebal
Diameter
Berat
Ciri Fisik Benda
Ciri Fisik Benda
Fungsi Benda
Jenis Struktur : Kolonial
Dimensi Struktur
Jenis Bangunan : Kolonial
Fungsi Bangunan : Perkantoran
Komponen Pelengkap :
  1. Pintu,Asli
  2. Ventilasi,Asli
  3. Jendela,Ditambahkan
  4. Kolom/Tiang,Asli
  5. Lantai,Diganti
  6. Plafon,Diganti
  7. Atap,Diganti
Gambaran Umum Bentuk Bangunan
Tata Letak Dalam Ruang Kawasan : Bangunan memiliki susunan ruang sebagai berikut: ruang Intelkam dan pelayanan masyarakat, ruang kepala unit Intelkam, ruang laktasi dan ramah anak, ruang wakapolsek, ruang provos, ruang istirahat, smoking area, lobi, ruan binmas, gudang, ruang kanit samapta, ruang samapta, toilet.
Deskripsi Fasad : Fasad bangunan kantor Kepolisian Sektor Wates menghadap ke arah barat laut. Tampak fasad bangunan ditunjukkan pada rumah dinas ini terdiri atas teras pada bagian depan yang menyatu dengan bangunan induk. Teras bangunan ini memiliki tinggi yang lebih rendah dengan bangunan utama. Atap yang dipakai berupa dak semen yang ditopang dengan dua tiang beton di bagian depan. Di atas atap terdapat logo Kepolisian Republik Indonesia. Fasad bangunan induk ditunjukkan dengan denah bangunan yang memanjang dari timur hingga barat. Bila dicermati dengan seksama tampak fasad bangunan terbagi menjadi tiga bagian yaitu sayap timur yang menjadi ruang Samapta dan kepala unitnya, gudang (dulunya merupakan penjara), dan ruang unit pembinaan masyarakat (binmas). Di bagian tengah terdapat teras dan juga lobi. Pada sayap barat terdapat ruang pelayanan Sentra pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT), ruang istirahat, Provos, dan ruang laktasi dan ramah anak. Tepat di bagian ruang pelayanan SPKT terdapat tambahan lapisan dinding berupa palet kayu. Secara keseluruhan bangunan induk Polsek Wates menggunakan atap model kampung dengan penutup genteng pres tanah liat. Struktur atap ini ditopang oleh dinding dan juga kolom bangunan yang dicat berbeda sehingga tampak menjadi dua bagian. Bagian atas dicat dengan warna krem. Sementara bagian bawah ditambahi tempelan batu alam dan dicat dengan warna hitam serta putih. Tampak kolom pada fasad bangunan berjumlah 11 buah. Pada struktur dinding ini pula terdapat jendela dengan model awning dan kaca mati. Total jendela yang tampak pada fasad bangunan berjumlah 24 buah.
Deskripsi Konsol : Konsol berbahan kayu berjumlah 6 buah.
Deskripsi Jendela : Jendela pada bangunan kantor terdiri atas beberapa model, yaitu: Jendela kaca mati sebanyak 16 buah.Jendela model awning dengan panil kaca sebanyak 15 buah.Jendela dengan model kaca nako sebanyak 2 buah.Jendela kombinasi antara kupu tarung berbahan kayu di bagian luar, teralis besi, dan koboi berbahan kayu sebanyak 3 buah.
Deskripsi Pintu : Pintu bangunan kantor terdiri atas beberapa model yaitu; Pintu model daun pintu tunggal berbahan kayu sebanyak 4 buah.Pintu kupu tarung berbahan kayu sebanyak 2 pasang.Pintu kupu tarung dengan isian panil berupa kayu dan kaca sebanyak 3 pasang.Pintu kaca geser sebanyak 2 buah.Pintu model kombinasi antara kupu tarung berbahan kayu di bagian luar dan koboi di bagian dalam sebanyak 1 pasang.
Deskripsi Atap : Atap bangunan berbentuk kampung, ditutup dengan genteng pres dari tanah liat model plentong.
Deskripsi Lantai : Lantai keramik berwarna putih ukuran 30 x 30 cm.Lantai tegel abu – abu ukuran 20 x 20 cm.
Deskripsi Kolom/Tiang : Bangunan kantor memiliki tiang dan kolom yang berjumlah: Tiang kayu sebanyak 15 buah.Kolom bangunan sebanyak 22 buah.
Deskripsi Ventilasi : Ventilasi bangunan kantor terdiri atas beberapa model yaitu: Ventilasi boven dengan isian kayu yang terintegrasi dengan jendela sebanyak 24 buah.Ventilasi boven yang terintegrasi dengan pintu dan dipasangi teralis besi sebanyak 5 buah.Ventilasi boven dengan jeruji besi sebanyak 2 buah.
Deskripsi Plafon : Plafon menggunakan bahan eternit
Jenis Ragam Hias : Ragam hias pada bangunan merupakan unsur penambahan baru, beberapa ragam hias yang terdapat pada bangunan ini antara lain: Berbagai poster gerakan kampanya kepolisian yang dipasang pada jendela sisi utara bangunan.Hiasan dinding berupa pahatan bergambar Nyi Ageng Serang.Berbagai poster bergambar hewan, tumbuhan, kendaraan dan sebagainya di ruangan ramah anak
Desain : Bangunan ini berarsitektur kolonial dengan ciri khas yang menonjol berupa bangunan tembok dengan atap berbentuk limas dan lubang angin (rooster) yang
Interior : Bangunan memiliki susunan ruang sebagai berikut: ruang Intelkam dan pelayanan masyarakat, ruang kepala unit Intelkam, ruang laktasi dan ramah anak, ru
Fungsi Situs : Perkantoran
Fungsi : Perkantoran
Peristiwa Sejarah : Menurut peta Topografische Dienst (peta dari dinas topografi) tahun 1935 Bangunan Polsek Wates Kulonprogo dulunya merupakan bangunan Kazerne Veldpolitie. Pemerintah Kolonial Hindia Belanda pernah membentuk satu unit pasukan para militer yang disebut sebagai Veldpolitie atau polisi lapangan. Kazerne Veldpolitie artinya barak/tangsi polisi lapangan. Pada masa kolonial, Veldpolitie merupakan sebuah unsur dalam kepolisian yang bertugas untuk menjaga keamanan dan ketertiban serta meredam segala konflik dengan tetap menjunjung tinggi hukum sipil. Veldpolitie merupakan kekuatan andalan dari pemerintah kolonial waktu itu. Hal ini terjadi terutama karena pemerintah kolonial memiliki kebijakan untuk mengurangi kehadiran militer. Veldpolitie ini merupakan cikal bakal dari Brigade Mobil (Brimob) di Indonesia. Berdasarkan peta Topgrafische pada waktu itu bangunan hanya berupa bangunan induk, bangunan rumah dinas dan bangunan tangsi.
Konteks : Bangunan kantor Kepolisian Sektor Wates memiliki asosiasi dengan sejarah berdirinya kota Wates. Bangunan ini pada mulanya merupakan bagian dari kantor polisi lapangan atau dalam bahasa belandanya disebut veldpolitie. Keberadaan bangunan veldpolitie ini dapat diketahui melalui peta Topografischen dienst in 1935. Selain bangunan veldpolitie, juga terdapat bangunan lain yang dibangun di area pusat kota Wates masa kolonial, diantaranya yaitu: ·       Schakelschool: Sekolah untuk persamaan ·       Controleurskantoor: kantor Controleur ·       Ambachtsschool: sekolah kriya ·       Gevangenis: penjara ·       Hospital: rumah sakit ·       Holland inlandse school: sekolah Belanda ·       Zoutpakhuis: gudang garam ·       Gouv pandhuis: rumah dinas pemerintahan ·       Hulppostkantoor: kantor pos pembantu ·       Station Wates: stasiun Wates·        R. Kath Stand School: sekolah Katolik.
Pemilik
Nama Pemilik Terakhir : Kepolisisan Republik Indonesia
Alamat Pemilik : Jl. Trunojoyo No.3, RT.5/RW.2, Selong, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan
Nomer Kontak : (021) 7218000
Pengelolaan
Nama Pengelola : Kepolisisan Sektor Wates
Alamat Pengelola : Jl. Bhayangkara No.12, Terbah, Wates, Kec. Wates, Kabupaten Kulon Prog
Nomer Kontak : (0274) 774418
Persepsi Masyarakat : Menurut penuturan Bapak Wardi sebelum ditetapkan sebagai cagar budaya masyarakat maupun polisi yang bertugas di Polsek Wates telah mengetahui jika bangunan tersebut merupakan bangunan bersejarah peninggalan belanda. Masyarakat dan polisi dulunya menyebut bangunan Polsek Wates sebagai tangsi. Terkait dengan status bangunan – bangunan di Polsek Wates, BapakWardi sangat mendukung status tersebut. sebagai saran, sebaiknya untuk kedepannya dinas terkait bisa melakukan peninjauan secara berkala terhadap bangunan – bangunan cagar budaya yang ada agar tau kondisinya secara langsung dan dapat mengambil tindakan/kebijakan yang diperlukan jika bangunan tersebut mengalami kerusakan.