Bangunan lama Kantor Kecamatan Kalibawang merupakan bangunan berdinding tembok beratap limas yang membujur utara-selatan. Penutup atap adalah genting vlam. Bangunan tersebut telah terpotong pada bagian depan karena ruang depan atau pendapa telah dibongkar. Tutup keong digunakan untuk menutup bagian atas yang terpotong. Penutup atap adalah genteng vlam.
Bagian belakang masih terlihat utuh, berupa bangunan dengan ruang memanjang di tengah dan empat kamar, yaitu dua pada masing-masing sisi. Bangunan menggunakan struktur kayu berukuran 15 cm x 15 cm. Ketinggian dinding ± 4 meter, sementara tinggi bangunan keseluruhan dari lantai sampai balok nok kuda-kuda kayu ± 8,5 meter. Pelingkup bangunan menggunakan material batu bata yang diplester dengan campuran bligon. Finishing dinding menggunakan cat.
Setiap ruang samping terdapat satu hingga tiga pintu, menghubungkan dengan ruang tengah dan/atau dengan ruang di sampingnya. Daun pintu bertipe kupu tarung ganda, meski sebagian telah kehilangan salah satu pasangan daun pintu. Daun pintu luar menggunakam rangka dan panil kayu atau papan kayu tanpa rangka, sementara daun pintu dalam menggunakan panil kaca. Pada bagian atas pintu terdapat ventilasi yang diberi teralis kayu bersilangan.
Masing-masing ruang memiliki satu hingga dua jendela yang terletak pada dinding sisi luar. Seperti pada pintu, daun jendela juga bertipe kupu tarung ganda, yang sebagian juga telah hilang salah satu pasang. Daun jendela luar menggunakam rangka dan panil kayu atau papan kayu tanpa rangka, sementara daun jendela dalam menggunakan panil kaca. Pada setiap jendela dan pintu, kayu kusen sisi kiri dan kanan memnajang dari lantai hingga ke bagian atas dinding (balok ring), serupa dengan tiang-tiang yang ada.
Pada bagian belakang bangunan dihubungkan dengan selasar ke bagian sepen. Bangunan yang disebut sepen, merupakan bagian penunjang. Bangunan ini membujur utara-selatan, beratap pelana dengan penutup genting vlam. Rangka bangunan terbuat dari kayu, sementara dinding pelingkup terbuat dari susunan bata berplaster.
Sepen terdiri atas empat ruang yang ditata berderet utara-selatan. Pintu dan jendela berada di sisi barat. Fungsi dari sepen antara lain adalah sebagai dapur seperti yang terlihat dari ruang kedua dari selatan. Pada bagian ini, atap dibuka sebagian untuk ventilasi atau mengeluarkan asap dari tungku.
Selain sepen, di sisi timur laut terdapat bangunan bekas tempat kereta, yang merupakan bangunan tembok beratap pelana. Bangunan ini menghadap ke arah selatan. Pintu berdaun ganda (kupu tarung), terbuat dari kayu.
| Dimensi Benda | : |
Panjang Lebar Tinggi Tebal Diameter Berat |
| Fungsi Bangunan | : | Perkantoran |
| Komponen Pelengkap | : |
|
| Deskripsi Jendela | : | Masing-masing ruang memiliki satu hingga dua jendela yang terletak pada dinding sisi luar. Seperti pada pintu, daun jendela juga bertipe kupu tarung ganda, yang sebagian juga telah hilang salah satu pasang. Daun jendela luar menggunakam rangka dan panil kayu atau papan kayu tanpa rangka, sementara daun jendela dalam menggunakan panil kaca. Pada setiap jendela dan pintu, kayu kusen sisi kiri dan kanan memnajang dari lantai hingga ke bagian atas dinding (balok ring), serupa dengan tiang-tiang yang ada. |
| Deskripsi Pintu | : | Daun pintu bertipe kupu tarung ganda, meski sebagian telah kehilangan salah satu pasangan daun pintu. Daun pintu luar menggunakam rangka dan panil kayu atau papan kayu tanpa rangka, sementara daun pintu dalam menggunakan panil kaca. Pada bagian atas pintu terdapat ventilasi yang diberi teralis kayu bersilangan. Pada setiap jendela dan pintu, kayu kusen sisi kiri dan kanan memnajang dari lantai hingga ke bagian atas dinding (balok ring), serupa dengan tiang-tiang yang ada. |
| Deskripsi Atap | : | Penutup atap adalah genting vlam. |
| Deskripsi Ventilasi | : | Pada bagian atas pintu terdapat ventilasi yang diberi teralis kayu bersilangan. |
| Fungsi Situs | : | Perkantoran |
| Fungsi | : | Perkantoran |
| Peristiwa Sejarah | : | Bangunan ini didirikan sekitar tahun 1855. Sejak didirikan, bangunan ini selalu berfungsi sebagai kantor. Pada awalnya, bangunan tersebut berfungsi sebagai kantor Kabupaten Kalibawang. Kabupaten tersebut merupakan salah satu dari empat kabupaten di Kulonprogo yang termasuk wilayah Kasultanan selain Kabupaten Pengasih (1831), Kabupaten Sentolo (1831), dan Kabupaten Nanggulan (1851). Pembentukan kabupaten-kabupaten tersebut terjadi setelah Perang Diponegoro tahun 1825 – 1830. Sejak 16 Februari 1927 kabupaten tersebut dibagi menjadi dua kawedanan dengan delapan kapanewon (asisten wedana). Salah satunya adalah Kapanewon Kalibawang yang berada di wilayah Kawedanan Nanggulan. Setelah menjadi kepanewon, bangunan bekas Kabupaten Kalibawang tersebut beralih fungsi menjadi kantor Panewu Kalibawang. |
| Nilai Sejarah | : | menjadi saksi atas perubahan sistem pemerintahan di Kulonprogo |
| Nilai Ilmu Pengetahuan | : | Memberikan gambaran tentang perkembangan Kawasan Kulon Progo pada masa kolonial. Memberikan pengetahuan teknis arsitektur tentang perpaduan antara struktur kayu dan tembok |
| Nilai Pendidikan | : | Dapat memberikan pembelajaran tentang konservasi bangunan masa kolonial.Bangunan ini dapat dipergunakan sebagai sarana pendidikan tentang arsitektur masa kolonial. |
| Nilai Budaya | : | Dapat memberikan inspirasi tentang gaya bangunan dan unsur budaya lain yang dapat dikembangkan. Dapat memberikan identitas di kawasan pada umumnya sebagai kawasan penting yang telah berkembang sejak lama. |
| Nama Pemilik Terakhir | : | Pemerintah Kabupaten Kulon Progo |
| Nama Pengelola | : | Pemerintah Kabupaten Kulon Progo |
