Pada kompleks Polsek Wates terdapat lima buah bangunan rumah dinas yang berada di pinggir jalan umum, yaitu berada di tepi utara pekarangan. Kelima bangunan tersebut menghadap kearah barat laut. Empat di antaranya memiliki gaya arsitektur yang mirip. Dua bangunan berada di sebelah timur dan tiga bangunan rumah di sebelah barat, dipisahkan oleh kantor Polsek Wates.
Deskripsi ini berkaitan dengan rumah dinas urutan kedua dari timur, yang diberi kode ‘II’. Bangunan ini berarsitektur Kolonial dengan ciri-ciri khas yang menonjol berupa bangunan yang tinggi, jendela dan pintu tinggi, langit–langit tinggi, serta atap berbentuk limas. Dinding adalah tembok bata dengan spesi bligon, berlepa.
Bangunan rumah dinas ini terdiri dari bangunan induk dan ruang belakang yang dihubungkan dengan doorloop. Rumah induk terdiri atas 2 (dua) ruang yang berada di sisi kiri (timur) dan kanan (barat) bangunan.Dimensi Benda | : |
Panjang Lebar Tinggi Tebal Diameter Berat |
Jenis Struktur | : | Kolonial |
Jenis Bangunan | : | Kolonial |
Fungsi Bangunan | : | Perkantoran |
Komponen Pelengkap | : |
|
Tata Letak Dalam Ruang Kawasan | : | Bangunan induk: bangunan induk terdiri atas empat ruangan yang masing – masing berfungsi sebagai gudang, ruang tamu, ruang kapolsek, dan toilet khusus kapolsek. Bangunan sepen terdiri atas empat ruangan. Saat ini tiga ruangan sepen digunakan sebagai kantor bagi kepala seksi umum (Sium) Polsek Wates dan satu digunakan sebagai toilet. |
Deskripsi Fasad | : | Fasad bangunan Rumah Dinas II Kepolisian Sektor Wates menghadap ke arah barat laut dan ditunjukkan oleh bangunan induknya. Secara keruangan bangunan induk pada rumah dinas ini terbagi menjadi dua yaitu ruang barat dan timur. Di ruang sebelah timur tampak terdapat sepasang jendela kupu tarung model krepyak. Jendela tersebut dipasang pada struktur vertikal berupa dinding bata yang berspesi bligon dan berplester kemudian dicat dengan warna krem kecokelatan. Atap pada bangunan induk juga menggunakan model limas berpenutup genteng jatiwangi. Di bagian timur bangunan ini kemudian ditambahkan sebuah toilet baru. Sementara itu, fasad ruang sebelah barat ditunjukkan melalui keberadaan teras yang dindingnya menyatu dengan bangunan induk. Teras bangunan ini memiliki tinggi yang lebih rendah dengan bangunan utama. Atap yang dipakai menggunakan model limas dan penutupnya berupa genteng jatiwangi. Di bawah struktur atap terdapat struktur tritisan yang ditopang oleh konsol berbahan kayu. Struktur vertikal teras ditopang oleh dinding bata yang berspesi bligon dan berplester kemudian dicat dengan warna krem kecokelatan. Pada mulanya dinding pada bagian teras ini memiliki bentuk yang serupa dengan Rumah Dinas I. Namun, saat ini lubang – lubang yang berfungsi sebagai pintu (1 buah) dipasangi sepasang pintu kayu berbentuk kupu tarung dan lubang yang selayaknya jendela (4 buah) dipasangi dengan kaca sehingga menjadikan ruang teras menjadi tertutup. |
Deskripsi Konsol | : | Konsol bangunan terdapat pada bagian tritisan teras bagian depan dan berjumlah 4 buah yang terbuat dari kayu. |
Deskripsi Jendela | : | Jendela pada bangunan ini terdiri atas: Jendela model kaca mati. Jendela ini berjumah dua buah dan dipasang pada bagian teras tepatnya di dinding sisi utara.Jendela model kombinasi antara kaca mati dan awning berbahan kaca. Jendela model ini berjumlah dua buah masing – masing diletakkan pada sisi utara dan selatan teras.Jendela kupu tarung model krepyak dan berbahan kayu. Jumlah jendela model ini sebanyak tiga pasang.Jendela kombinasi antara kaca mati (bagian dalam) dan daun pintu tunggal berbahan kayu. Jendela model ini berjumlah 1 buah. |
Deskripsi Pintu | : | Pintu pada bangunan terbagi menjadi dua jenis yaitu: Pintu model kupu tarung berbahan kayu. Jumlah pintu model ini ada sebanyak 3 pasang. Pintu dengan model daun pintu tanggal berbahan kayu sebanyak 5 buah. |
Deskripsi Atap | : | Atap bangunan menggunakan konstruksi model limas dan penutup berupa genteng jatiwangi. |
Deskripsi Lantai | : | Keramik berwarna putih berukuran 30 x 30 cm. |
Deskripsi Kolom/Tiang | : | Bangunan memiliki tiang kayu berjumlah 7 buah. Tiang ini dipakai untuk menopang atap doorloop.2 tiang berbahan cor semen, digunakan untuk menopang struktur bangunan teras tambahan yang berada di sebelah timur doorloop. |
Deskripsi Ventilasi | : | Ventilasi pada bangunan ini menggunakan beberapa model yaitu: Ventilasi boven dipasang secara integral dengan kusen dari pintu dan jendela bangunan rumah induk. Jumlah ventilasi model ini sebanyak delapan buah.Ventilasi boven dengan penambahan berupa jaring kawat dan ditutup plastik. Ventilasi model ini terdapat sebanyak 7 buah dan dipasang pada ruang sepen yangs aat ini menjadi ruang Kasium.Ventilasi boven dengan penambahan berupa jaring kawat. Ventlasi ini berjumlah 1 buah dan berada di bangunan induk.Ventilasi model celah dinding sebanyak 13 buah. |
Deskripsi Plafon | : | Plafon bangunan menggunakan bahan eternit. |
Jenis Ragam Hias | : | Ragam hias pada bangunan berupa taman yang baru dibuat. taman ini dibangun menempel pada dinding bangunan induk sisi selatan. Tepatnya di bagian barat pintu. Taman dibuat dengan bahan utama semen dan dibentuk menyerupai batu – batuan. Taman ini dilengkapi dengan kolam ikan dan berbagai jenis tanaman hias. |
Desain | : | Bangunan ini berarsitektur Kolonial dengan ciri-ciri khas yang menonjol berupa bangunan yang tinggi, jendela dan pintu tinggi, langit–langit tinggi, s |
Interior | : | Bangunan induk menjadi ruang dinas Kapolsek Wates dan sepen digunakan untuk ruang Kasium Polsek Wates |
Fungsi Situs | : | Perkantoran |
Fungsi | : | Perkantoran |
Peristiwa Sejarah | : | Menurut peta Topografische Dienst (peta dari dinas topografi) tahun 1935 Bangunan Polsek Wates Kulon Progo dulunya merupakan bangunan Kazerne Veldpolitie. Pemerintah Kolonial Hindia Belanda pernah membentuk satu unit pasukan para militer yang disebut sebagai Veldpolitie atau polisi lapangan. Kazerne Veldpolitie artinya barak/tangsi polisi lapangan. Pada masa kolonial, Veldpolitie merupakan sebuah unsure dalam kepolisian yang bertugas untuk menjaga keamanan dan ketertiban serta meredam segala konflik dengan tetap menjunjung tinggi hokum sipil. Veldpolitie merupakan kekuatan andalan dari pemerintah colonial waktu itu. Hal ini terjadi terutama karena pemerintah colonial memiliki kebijakan untuk mengurangi kehadiran militer.Veldpolitie ini merupakan cikal bakal dari Brigade Mobil (Brimob) di Indonesia. Berdasarkan peta Topografische pada waktu itu bangunan hanya berupa bangunan induk, bangunan rumah dinas dan bangunan tangsi. |
Konteks | : | Bangunan Rumah Dinas II Kepolisian Sektor Wates memiliki asosiasi dengan sejarah berdirinya kota Wates. Bangunan ini pada mulanya merupakan bagian dari kantor polisi lapangan atau dalam bahasa belandanya disebut veldpolitie. Keberadaan bangunan veldpolitie ini dapat diketahui melalui peta Topografischen dienst in 1935. Selain bangunan veldpolitie, juga terdapat bangunan lain yang dibangun di area pusat kota Wates masa kolonial, diantaranya yaitu: · Schakelschool: Sekolah untuk persamaan · Controleurskantoor: kantor Controleur · Ambachtsschool: sekolah kriya · Gevangenis: penjara · Hospital: rumah sakit · Holland inlandse school: sekolah Belanda · Zoutpakhuis: gudang garam · Gouv pandhuis: rumah dinas pemerintahan · Hulppostkantoor: kantor pos pembantu · Station Wates: stasiun Wates · R. Kath Stand School: sekolah Katolik. |
Riwayat Pemugaran | : | Rumah Dinas II ini telah mengalami beberapa perubahan. Pada bagian atap terjadi penggantian genting menjadi genting tipe jatiwangi (genting gerabah datar). Teras diberi daun pintu dan jendela kaca sehingga menjadi ruang tertutup. Kamar mandi ditambahkan pada sisi timur bangunan, melekat pada ruang timur. Pada bagian belakang, yaitu antara bangunan induk dan bangunan tambahan (sepen) diperluas kearah timur dengan member atap kampung, dengan dinding tembok bata di sisi timur, serta lantai keramik. |
Riwayat Pemanfaatan | : | Bagian sepen atau bangunan tambahan di belakang, memiliki empat ruang yang telah mengalami perubahan fungsi, sebagian menjadi ruang kantor. Dahulu, sebagian di antara ruang pada bangunan tersebut merupakan kamar mandi dan dapur, dengan indikasi adanya beberapa lubang angin pada bagian dinding belakang. |
Nama Pemilik Terakhir | : | Kepolisisan Republik Indonesia |
Alamat Pemilik | : | Jl. Trunojoyo No.3, RT.5/RW.2, Selong, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan |
Nama Pengelola | : | Kepolisisan Sektor Wates |
Alamat Pengelola | : | Jl. Bhayangkara No.12, Terbah, Wates, Kec. Wates, Kabupaten Kulon Prog |
Nomer Kontak | : | (0274) 774418 |