Situs Goa Jepang terdiri dari 18 goa yang tersebar di Kecamatan Pundong, Kabupaten Bantul (Goa 2-17) dan Kecamatan Purwosari, Kabupaten Gunungkidul (Goa 1 & 18). Keberadaan Goa ini tak lain adalah sebuah tempat pengintaian yang dibuat oleh Jepang pada masa penjajahannya yang berlangsung antara tahun 1942-1945.
Situs Goa Jepang menempati lahan seluas kurang lebih 12 hektar dengan ketinggian antara 400-500 mdpl. Dahulu goa tersebut digunakan untuk menghalau tantara sekutu yang akan menyerang melalui Samudra Hindia pada masa Perang Dunia II. Seluruh goa terbuat dari beton bertulang dengan ditambahkan struktur dari tumpukan batu kapur sebagai penguatnya dengan tinggi ruangan goa rata-rata 2 meter. Dari total 18 goa terdapat satu goa yang memiliki fungsi sebagai dapur yaitu Goa 16 yang di dalamnya terdapat tungku yang digunakan untuk memasak.
Goa 8 dibangun pada sisi tenggara sebuah bukit dengan ketinggian 348 mdpl. Goa ini memiliki bentuk denah leter “U†dengan panjang 9,9 meter, lebar 7,8 meter, dan tinggi 2 meter. Goa ini berada di bawah permukaan tanah dengan arah hadap menghadap timurlaut. Goa 5 dilengkapi dengan pintu yang terletak pada ujung goa dan menjorok ke depan. Pada bagian ata terdapat sebuah lubang udara yang berfungsi sebagai sirkulasi udara. Kondisi goa pada saat ini masih dalam keadaan baik dengan dinding bagian luar dan dalam dilepa dengan semen.
Referensi:
Dimensi Benda | : |
Panjang Lebar Tinggi Tebal Diameter Berat |
Riwayat Penemuan | : | Goa ini dibangun Jepang sebagai lokasi pengintaian pada masa pendudukan Jepang yang berlangsung dari tahun 1942-1950 |
Nilai Sejarah | : | Keberadaan gua ini membuktikan bahwa wilayah Pundong dahulunya dianggap penting bagi Jepang, sehingga untuk mempertahankan wilayah tersebut, dibangunlah bunker pada masa pendudukan Jepang |
Nilai Ilmu Pengetahuan | : | Gua ini menunjukkan tipe/model struktur pertahanan berbentuk bunker berbahan cor beton campuran semen dan kerikil, serta tatanan batu karang. Gua-gua tersebut ditempatkan di perbukitan yang dekat dengan pantai sehingga menjadi satu kesatuan strategi pertahanan yang saling terkait. Selain itu Gua Jepang Nomor 8 menjadi bahan penelitian bagi ilmu arkeologi, geologi, antropologi, sejarah, arsitektur, teknik sipil, serta militer |
Nilai Pendidikan | : | |
Nilai Ekonomi | : |
Nama Pemilik Terakhir | : | Sultan Ground |
Nama Pengelola | : | Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah X |
Alamat Pengelola | : | Jalan Yogya – Solo Km. 15, Tamanmartani, Kalasan, Sleman |
Catatan Khusus | : | Ruangan goa ini memiliki tinggi kurang lebih 2 meter dengan 2 pintu yang menghadap ke arah utara. Pada bagian atasnya terdapat susunan batu coral dan batu putih. |