Rumah Tradisional di Mangir Lor ini dibangun menghadap ke selatan. Rumah tradisional ini dibangun lebih tinggi 60 cm dari tanah sekitarnya, terdapat tangga berjumlah dua buah yang berada di sisi selatan dan timur rumah. Tangga rumah tradisional terbuat dari bata yang diplester semen.
Rumah Tradisional Mangir Lor menggunakan konstruksi atap model raguman, yaitu rangkaian plafon bambu utuh (empyak) yang dirangkai terlebih dulu sebelum dipasang dengan ijuk yang disebut raguman sebagai pengikat. Konstruksi atap raguman di beberapa bagian mengalami kerusakan dan diganti dengan kayu. Kerusakanterjadi ketika gempa tahun 2006.
Rumah induk dan rumah bagian belakang menggunakan atap limasan cere gancet dengan dinding bata yang diplester semen. Rumah bermodel limasan cere gancet memiliki emper yang bergandengan dengan rumah. Bagian-bagian rumah tradisional yang dapat dikenali antara
lain pendapa dan pawon.
Pendapa
Bangunan pendapa menggunakan model joglo jompongan dengan ciri atap bersusun dua dan memiliki bubungan atap yang cukup tinggi. Pertemuan atap brunjung dan penanggap tidak dibatasi oleh listplank.
Pendapa didukung oleh empat sakaguru yang polos tanpa ukiran. Emper pendapa berada di sebelah selatan. Lantai pendapa berupa plesteran semen.
Pendapa memiliki tiga pintu di sisi selatan dan utara masing-masing tiga buah bermodel kupu tarung. Jendela pendapa berada di sisi barat. Sakaguru berdiri di atas umpak batu andesit polos. Dua batang kili (kayu panjang di bawah pengeret atau pamidhangan, menancap miring pada saka dengan purusnya) dan sunduk (kayu yang berada di bawah blandar atau pamidhangan, berkedudukan miring serta masuk ke dalam saka) dihubungkan dengan teknik sambung purus.
Blandar pamidhangan terdiri atas dua batang blandar pamidhangan panyelak dan dua batang blandar pamidhangan pamanjang. Santen bermotif hias ukiran dan disungging, berada di antara sunduk dan blandar pamidhangan. Blandar lar-laran di bagian pamanjang dan panyelak masing-masing terdiri dari tiga batang bersusun tumpangsari membentuk piramida terbalik.
Pengunci dengan bentuk nanasan berada di keempat sudut blandar lar-laran, digunakan untuk mengunci dua blandar lar-laran paling atas dengan dudur brunjung. Di bagian tengah pamidhangan terdapat dhadha paesi berhias ukiran dan disungging. Blandar singup di tengah uleng tersusun dari lima batang balok. Langit-langit pamidhangan ditutup dengan papan kayu berhias ukiran. Usuk dipasang model ri gereh. Atap tradisional ditutup dengan genteng dan bubungan vlaam.
Pawon
Pawon atau dapur rumah tradisional roboh karena gempa tahun 2006. Bagian atap yang roboh tidak didirikan lagi dan dibiarkan terbuka. Atap pawon hanya dipasang di bagian tepi saja. Dinding pawon bagian belakang yang roboh dibangun lagi dan dimundurkan sejauh 3 meter dari dinding aslinya.