Pada saat ini lingkungan tempat Pesanggrahan Sonopakis berada telah penuh dan padat dengan permukiman penduduk. Akibatnya banyak bangunan pesanggrahan sudah tidak dapat ditemukan keberadaannya. Bagian dari situs yang hilang disebabkan pemanfaatan bangunan dan bagian-bagian pesanggrahan oleh penduduk. Pemanfaatannya dilakukan dengan pemotongan/ pengeprasan pagar keliling untuk memudahkan lalu lintas jalan dusun. Selain itu beberapa bata Pesanggrahan Sonopakis juga diambil penduduk untuk membangun rumah, pagar halaman, dan lain-lain.Situs Pesanggrahan Sonopakis yang masih tampak yaitu tembok pagar keliling luar dan pagar keliling dalam.
Dimensi Benda | : |
Panjang Lebar Tinggi Tebal Diameter Berat |
Fungsi Bangunan | : | Situs Klasik |
Tema | : | Religi/Keagamaan |
Fungsi Situs | : | Situs Klasik |
Jumlah WBCB | : | 4 |
Fungsi | : | Situs Klasik |
Tokoh | : | Sultan Hamengku Buwana II |
Peristiwa Sejarah | : | Pesanggrahan Sonopakis dibangun pada masa pemerintahan Sultan Hamengku Buwana II. Di dalam Serat Rerenggan Kraton disebutkan bahwa terdapat beberapa pesanggrahan yang dibangun pada masa Sultan Hamengku Buwana II. Pesanggrahan-pesanggrahan itu diantaranya, ialah Pesanggrahan Rejowinangun, Pesanggrahan Ngarjokusumo atau Rejakusuma, Pesanggrahan Purworejo, Pesanggrahan Pengawatrejo, Pesanggrahan Tanjungtirto, Pesanggrahan Sonosewu, Pesanggrahan Sonopakis, Pesanggrahan Ambarketawang, Pesanggrahan Toya Tumpang, Pesanggrahan Kanigoro, Pesanggrahan Krapyak, dan Pesanggrahan Madyo Ketawang. |
Nilai Sejarah | : | Merupakan salah satu peninggalan pada masa pemerintahan Sri Sultan Hamengku Buwono II (tahun 1792 - 1828) |
Nilai Ilmu Pengetahuan | : | Pesanggrahan Sonopakis dapat menjadi rujukan untuk mengetahui teknologi rancang bangun |
Nilai Pendidikan | : | Sebagai pembelajaran masyarakat umum dan peserta didik tentang perkembangan sejarah Yogyakarta. Pada akhirnya hal itu dapat memberikan inspirasi bagi pendidikan karakter bangsa |
Nama Pemilik Terakhir | : | - |
Nama Pengelola | : | - |