Dam Makam Bulan dibangun pada tahun 1924 bersamaan dengan dibangunnya Dam Kamijoro. Dam Makam Bulan dibangun untuk meneruskan aliran air dari Dam Kamijoro yang menyudet aliran Sungai Progo ke arah timur. Dam difungsikan untuk mengairi area persawahan di wilayah Bantul sisi barat-selatan dan tengah. Dam Makam Bulan memiliki sistem pintu-pintu air yang menjadi penerus dan pembagi air dari Dam Kamijoro. Air yang diambil dari Sungai Progo melalui Dam Kamijoro dialirkan melalui saluran (gorong-gorong) di dalam tanah. Jarak antara Dam Makam Bulan dan Dam Kamijoro sekitar 600 meter. Air kemudian diteruskan ke wilayah Kecamatan Pajangan, Kecamatan Pandak, Kecamatan Bambanglipuro, Kecamatan Sanden, Kecamatan Kretek, dan dibuang kembali ke Sungai Progo.
Dam berada di sebelah barat-bawah kompleks Makam Bulan. Kedalaman dam enam meter dari permukaan tanah. Dam Makam Bulan memiliki pintu air sebanyak dua buah yang mengarah ke selatan (Sungai Progo) dan dua buah yang lain yang mengarah ke wilayah Pajangan dan Sanden. Panjang pintu-pintu air tersebut 6 m dan lebarnya 1,5 m. Meskipun awalnya dibangun untuk keperluan pengelolaan pabrik gula, masyarakat umum yang tinggal di kawasan tersebut juga memperoleh manfaat dari dam untuk pengairan sawah.
Dimensi Benda | : |
Panjang Lebar Tinggi Tebal Diameter Berat |
Bahan Utama | : | Batu |
Jenis Struktur | : | Talud |
Materi Spesifik (Bahan presentase terbesar) | : | - |
Bentuk | : | Memusat |
Pola | : | - |
Panjang | : | 6m |
Lebar | : | 1,5m |
Tebal | : | - |
Tinggi | : | - |
Diameter | : | - |
Jenis Bangunan | : | Talud |
Tokoh | : | Joseph Schmutzer dan Julius Schmutzer. |
Peristiwa Sejarah | : | Dam Makam Bulan merupakan pintu air sistem irigasi yang dibangun pada tahun 1924 oleh Joseph Schmutzer dan Julius Schmutzer. Dam ini dibangun untuk kepentingan pengelolaan pabrik gula Gondanglipura yang dikelola oleh Joseph dan Julius Schmutzer pada tahun 1912 (Pabrik gula Gondanglipura didirikan tahun 1862 oleh pasangan dari Belanda bernama Stefanus Barends dan Elise Fransisca Wilhelmina Kathaus). Dam dinamakan Makam Bulan sebab keletakannya berdekatan dengan kompleks makam yang bernama Makam Bulan. |
Nilai Sejarah | : | Dam Makam Bulan merupakan bagian dari sarana dan prasarana yang dibangun pada tahun 1924 oleh Joseph Schmutzer dan Julius Schmutzer untuk mendukung sistem irigasi perkebunan tebu yang menjadi bahan baku utama pabrik gula Gondanglipura.Dam Makam Bulan merupakan bagian dari prasarana yang dibangun pada salah satu sisi aliran Sungai Progo. |
Nilai Ilmu Pengetahuan | : | Merupakan bukti arkeologis arsitektur gaya Eropa. Dam Makam Bulan dapat menjadisumber pembelajaran untuk mengetahui ilmu sejarah, konstruksi bangunan, arsitektur bangunan air, dan sistem pengendalian serta pemanfaatan air sungai secara maksimal. Di samping itu, Dam Makam Bulan dapat menjadi bahan pembelajaran masyarakat umum dan siswa tentang perkembangan seni bangunan air di Indonesia serta perkembangan kelembagaan atau institusi pengairan dalam mengembangkan daya air di Indonesia |
Nilai Ekonomi | : | Dam Makan Bulan berfungsi sebagai sarana irigasi untuk meningkatkan kesejahteraan sosial dan ekonomi masyarakat sekitar sejak dahulu hingga saat ini |
Nama Pemilik Terakhir | : | - |
Nama Pengelola | : | Dinas Pengairan Kabupaten Bantul |
Catatan Khusus | : | Struktur Dam Makam Bulan merupakan peninggalan masa Kolonial yang berfungsi sebagai sistem irigasi untuk kepentingan pengelolaan pabrik gula Gondanglipura dan irigasi sawah milik masyarakat di wilayah Kecamatan Pajangan, Kecamatan Pandak, Kecamatan Bambanglipuro, Kecamatan Sanden, dan Kecamatan Kretek |