Loading

Deskripsi Singkat

Arca digambarkan duduk di atas padmasana berbentuk bundar dalam sikap sattvaparyankasana. Posisi tangan kanan di depan dada membawa visvavajra (vajra bermata empat), tangan kiri memegang khatvanga (tongkat) yang dilandasi mangkuk tengkorak (kapala). Kain yang dikenakan dihiasi motif menyerupai batik sidomukti. Memakai perhiasan lengkap mulai dari karnapuspa (anting-anting), keyura (kelat bahu), hara (kalung), kankana (gelang), katisutra (sabuk), urudama (hiasan gantung), dan mahkota berbentuk kiritamakuta. Dalam pantheon agama Budha, Vajrakarma adalah Boddhisattva amal kebajikan. Dalam mandala, Vajrakarma juga merupakan salah satu dari empat Boddhisatva yang mengelilingi Dhyani Buddha Amoghasiddhi, tepatnya di arah selatan.

Status : Benda Cagar Budaya
Periodesasi : Klasik
Nama Lainnya : BG 136
Alamat : Jalan Yogya-Solo km 15, Bogem Belum Ada, Selomartani, Kalasan, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Koordinat:
7.757216° S, 110.482116° E

SK Walikota/Bupati : KepBup Bantul Nomor 416 Tahun 2017


Lokasi Arca Vajrakarma di Peta

Tahun Perolehan : 1976
Nama Penemu : SPSP (sekarang BPCB) DIY
Lokasi Penemuan : Gua Surocolo
Bahan Utama : Perunggu
Keterawatan : Utuh dan Terawat,Utuh /
Dimensi Benda : Panjang -
Lebar 3,5 cm
Tinggi 5,6 cm
Tebal 2,8 cm
Diameter -
Berat 57 gr
Ciri Fisik Benda
Ragam Hias : Arca digambarkan duduk di atas padmasana berbentuk bundar dalam sikap sattvaparyankasana. Posisi tangan kanan di depan dada membawa visvavajra (vajra bermata empat), tangan kiri memegang khatvanga (tongkat) yang dilandasi mangkuk tengkorak (kapala). Kain yang dikenakan dihiasi motif menyerupai batik sidomukti. Memakai perhiasan lengkap mulai dari karnapuspa (anting-anting), keyura (kelat bahu), hara (kalung), kankana (gelang), katisutra (sabuk), urudama (hiasan gantung), dan mahkota berbentuk kiritamakuta.
Ciri Fisik Benda
Ragam Hias : Arca digambarkan duduk di atas padmasana berbentuk bundar dalam sikap sattvaparyankasana. Posisi tangan kanan di depan dada membawa visvavajra (vajra bermata empat), tangan kiri memegang khatvanga (tongkat) yang dilandasi mangkuk tengkorak (kapala). Kain yang dikenakan dihiasi motif menyerupai batik sidomukti. Memakai perhiasan lengkap mulai dari karnapuspa (anting-anting), keyura (kelat bahu), hara (kalung), kankana (gelang), katisutra (sabuk), urudama (hiasan gantung), dan mahkota berbentuk kiritamakuta.
Fungsi Benda
Ragam Hias : Arca digambarkan duduk di atas padmasana berbentuk bundar dalam sikap sattvaparyankasana. Posisi tangan kanan di depan dada membawa visvavajra (vajra bermata empat), tangan kiri memegang khatvanga (tongkat) yang dilandasi mangkuk tengkorak (kapala). Kain yang dikenakan dihiasi motif menyerupai batik sidomukti. Memakai perhiasan lengkap mulai dari karnapuspa (anting-anting), keyura (kelat bahu), hara (kalung), kankana (gelang), katisutra (sabuk), urudama (hiasan gantung), dan mahkota berbentuk kiritamakuta.
Dimensi Struktur
Gambaran Umum Bentuk Bangunan
Tokoh : Vajrakarma adalah Boddhisattva amal kebajikan
Peristiwa Sejarah : Arca Vajrakarma ditemukan dalam kegiatan ekskavasi yang dilaksanakan oleh SPSP (sekarang BPCB) DIY di Gua Surocolo, Dusun Poyahan, Desa Seloharjo, Kecamatan Pundong, Kabupaten Bantul pada tanggal 4 September 1976. Saat ini arca tersebut disimpan di kantor BPCB DIY yang berlokasi di Kalasan dengan nomor inventaris BG 136.
Konteks : Dalam pantheon agama Budha, Vajrakarma adalah Boddhisattva amal kebajikan. Dalam mandala, Vajrakarma juga merupakan salah satu dari empat Boddhisatva yang mengelilingi Dhyani Buddha Amoghasiddhi, tepatnya di arah selatan.
Nilai Sejarah : Arca Vajrakarma menjadi bukti berkembangnya agama Budha di Jawa.Selain agama Hindu, di Jawa juga berkembang agama Budha pada abad VIII-X
Nilai Ilmu Pengetahuan : Arca Vajrakarma memberikan informasi tentang teknologi pengolahan logam pada masa silam yang dipergunakan untuk kepentingan religius.Memberikan informasi tentang komposisi campuran logam pada arca perunggu abad VIII-X
Nilai Agama : Arca Vajrakarma diidentifikasi sebagai sarana untuk kegiatan pemujaan dalam agama Budha
Nilai Budaya : Sebagai bukti masuknya pengaruh kebudayaan India di Indonesia pada umumnya dan Pulau Jawa pada khususnya
Pemilik
Nama Pemilik Terakhir : Pemerintah RI (BPCB DIY)
Pengelolaan
Nama Pengelola : BPCB Yogyakarta