RS. Mata
dr. Yap telah berdiri sejak masa kolonial yaitu pada tahun 1923 yang
diprakarsai oleh dr. Yap Hong Tjoen. Sejak awal berdiri bangunan ini sudah
dipergunakan sebagai rumah sakit mata. Sebelum bernama RS. Mata dr. Yap,
rumah sakit ini bernama Prinses Juliana Gasthuis voor Ooglijders.
Rumah Sakit Mata Dr. Yap merupakan rumah sakit khusus mata pertama di Yogyakarta yang telah berkontribusi kepada masyarakat sejak masa kolonial. Sebagai sebuah rumah sakit mata, bangunan ini telah memberikan banyak manfaat terhadap ilmu pengetahuan baik dari ilmu arkeologi, ilmu sejarah, tata ruang dan ilmu arsitektur. Dalam ilmu sejarah bangunan ini beserta kemampuan Dr. Yap sebagai dokter mata telah menorehkan sejarah panjang dalam mengatasi penyakit mata di Yogyakarta. Dari segi ilmu arkeologi dan arsitektur bangunan ini merupakan representasi dari masa kolonial yang memiliki gaya arsitektur yang menunjukan ciri khusus bangunan indis. Selain itu bangunan ini juga dapat dikaji melalui ilmu tata ruang dan ilmu kedokteran. Tata ruang bangunan yang berbentuk kompleks ini dapat dikaji lebih lanjut melalui kajian spasial baik yang bersifat mikro dan makro yang disesuaikan dengan kondisi lingkungan pada saat pembangunan maupun masa kini. Dari segi ilmu kedokteran keberadaan bangunan ini dapat dikaji beserta benda-benda yang terdapat di Museum Dr.Yap, perkembangan keilmuan mata serta teknologi yang digunakan oleh rumah sakit ini dapat dikaji lebih lanjut di masa mendatang. Kompleks rumah sakit ini merupakan bagian dari sejarah pertumbuhan pemukiman belanda dengan segala fasilitasnya. Sebagai sebuah rumah sakit yang masih berfungsi hingga saat ini, RS Dr. Yap juga menjadi wadah bagi dokter-dokter yang sedang menempuh pendidikan dan mencari pengalaman dalam mengatasi penyakit mata.
Gedung I berada disebelah utara dari Gedung H. Kondisi bangunan terawat dengan baik masih sedikit mengalami penggantian. Penggantian sendiri hanya bersifat penggantian komponen yang telah rusak diganti dengan komponen yang baru serta penambahan komponen seperti penambahan pintu dan jendela kaca pada setiap ruangan. Sekarang gedung ini dibagi menjadi 3 ruangan, yaitu Ruang Krisna, Yudhistira, dan Sadewa. Ruang Krisna dan Yudhistira direnovasi seperti bangunan lama. Kanopi depan Ruang Krisna masih yang lama. Pintu dan jendela baru berbahan kaca. Beberapa kusen jendela masih asli. Pada Ruang Sadewa bangunan masih asli, tapi beberapa streamin pada ventilasi diganti baru.
Referensi:
Wibowo, Susilaningtyas Catur. 2000. Perubahan Penataan dan Fungsi Ruang Rumah Sakit Mata Dr. Yap Yogyakarta (1923-1999). Yogyakarta. Fakultas Ilmu Budaya UGM.
Pemilik bangunan ini telah menerima Penghargaan Pelestari Warisan Budaya/Cagar Budaya dari Pemerintah Daerah DIY pada tahun 1999.
Dimensi Benda | : |
Panjang Lebar Tinggi Tebal Diameter Berat |
Jenis Struktur | : | Kolonial |
Jenis Bangunan | : | Kolonial |
Fungsi Bangunan | : | Rumah/Permukiman |
Komponen Pelengkap | : |
|
Fungsi Situs | : | Rumah/Permukiman |
Fungsi | : | Rumah/Permukiman |
Nilai Sejarah | : | Kompleks rumah sakit ini merupakan bagian dari sejarah pertumbuhan pemukiman belanda dengan segala fasilitasnya. |
Nilai Ilmu Pengetahuan | : | Rumah Sakit Mata Dr. Yap merupakan rumah sakit khusus mata pertama di Yogyakarta yang telah berkontribusi kepada masyarakat sejak masa kolonial. Sebagai sebuah rumah sakit mata, bangunan ini telah memberikan banyak manfaat terhadap ilmu pengetahuan baik dari ilmu arkeologi, ilmu sejarah, tata ruang dan ilmu arsitektur. Dalam ilmu sejarah bangunan ini beserta kemampuan Dr. Yap sebagai dokter mata telah menorehkan sejarah panjang dalam mengatasi penyakit mata di Yogyakarta. Dari segi ilmu arkeologi dan arsitektur bangunan ini merupakan representasi dari masa kolonial yang memiliki gaya arsitektur yang menunjukan ciri khusus bangunan indis. Selain itu bangunan ini juga dapat dikaji melalui ilmu tata ruang dan ilmu kedokteran. Tata ruang bangunan yang berbentuk kompleks ini dapat dikaji lebih lanjut melalui kajian spasial baik yang bersifat mikro dan makro yang disesuaikan dengan kondisi lingkungan pada saat pembangunan maupun masa kini. Dari segi ilmu kedokteran keberadaan bangunan ini dapat dikaji beserta benda-benda yang terdapat di Museum Dr.Yap, perkembangan keilmuan mata serta teknologi yang digunakan oleh rumah sakit ini dapat dikaji lebih lanjut di masa mendatang. |
Nilai Pendidikan | : | Sebagai sebuah rumah sakit yang masih berfungsi hingga saat ini, RS Dr. Yap juga menjadi wadah bagi dokter-dokter yang sedang menempuh pendidikan dan mencari pengalaman dalam mengatasi penyakit mata. |
Nilai Budaya | : | Eksistensi rumah sakit ini jelas memperkaya khasanah budaya khusus di DIY. |
Nama Pemilik Terakhir | : | Yayasan Dr. Yap Prawirohusodo |
Alamat Pemilik | : | Cik Di Tiro No. 5 |
Nama Pengelola | : | Yayasan Dr. Yap Prawirohusodo |
Alamat Pengelola | : | Cik Di Tiro No. 5 |
Catatan Khusus | : | Bangunan RS Mata YAP dibagi menjadi Gedung A, Gedung C (Lasik Center), Gedung E, Gedung H, Gedung I (Ruang perawatan pasien), Gedung J, dan Gedung K. Gedung A Pintu,AsliVentilasi,AsliJendela,AsliKolom/Tiang,AsliLantai,DigantiPlafon,AsliAtap,Diganti Gedung C (Lasik Center) Pintu,AsliVentilasi,AsliJendela,AsliKolom/Tiang,AsliLantai,AsliPlafon,AsliAtap,AsliGedung EPintu,DigantiVentilasi,DigantiJendela,DigantiKolom/Tiang,AsliLantai,DigantiPlafon,AsliAtap,AsliGedung HPintu,AsliVentilasi,AsliJendela,AsliKolom/Tiang,AsliLantai,AsliPlafon,AsliAtap,AsliGedung I (Ruang perawatan pasien) Pintu,DigantiVentilasi,DigantiJendela,DigantiKolom/Tiang,DigantiLantai,DigantiPlafon,DigantiAtap,DigantiGedung JPintu,AsliVentilasi,AsliJendela,AsliKolom/Tiang,AsliLantai,AsliPlafon,AsliAtap,AsliGedung KPintu,DigantiVentilasi,AsliJendela,AsliKolom/Tiang,AsliLantai,AsliPlafon,AsliAtap,Asli |