Di dalam agama Hindu dikenal adanya dewa-dewa yang diwujudkan dalam bentuk arca. Agama Hindu mengenal Dewa Trimurti sebagai satu kesatuan tiga dewa tertinggi (major deities) di atas dewa-dewa lainnya. Dewa Trimurti terdiri atas Dewa Brahma sebagai pencipta, Dewa Wisnu sebagai pemelihara, dan Dewa Siwa sebagai pembinasa atau perusak. Dari ketiga dewa itu Wisnu dan Siwa yang sering dipuja, mengingat dewa pencipta dengan sendirinya terdesak oleh kepentingan manusia yang lebih memperhatikan berlangsungnya apa yang sudah tercipta. Segala sesuatu yang akan binasa karena waktu, lebih mendapat perhatian. Di antara pemeluk agama Hindu ada yang memuja Wisnu (golongan Waisnawa) dan Siwa (golongan Saiwa). Siwa dipandang sebagai dewa tertinggi yang disebut Mahadewa atau Mahe?wara.
Dewa-dewa dalam mitologi Hindu di India dikenal masing-masing mempunyai kendaraan yang berbeda, antara satu dengan yang lain. Brahma sebagai pencipta mempunyai kendaraan berupa Angsa, Wisnu sebagai pemelihara berkedaraan Garuda, dan Siwa mempunyai kendaraan Nandi, atau sapi jantan. Nandi merupakan sapi jantan kepercayaan dari Dewa Siwa dan merupakan simbol dari dharma. Nandi juga dikenal sebagai pelindung dari semua binantang berkaki empat (Jan Knappert, An Encyclopedia Indian Mythologi, 1991).
Di dalam candi-candi beragama Hindu Arca Nandi biasanya ditempatkan di dalam candi perwara yang berada di depan candi utama. Contoh nyata tampak pada beberapa candi yang memuja Dewa Siwa seperti Candi Prambanan, Candi Sambisari, Candi Kedulan, dan Candi Ijo. Mengingat Siwa banyak dipuja baik diwujudan dalam bentuk arca maupun Lingga, maka Arca Nandi sebagai kendaraan Dewa Siwa banyak ditemukan di beberapa tempat.
Keterawatan | : | Utuh dan Terawat,Tidak Utuh / |
Dimensi Benda | : |
Panjang 70 cm Lebar 34 cm Tinggi 34 cm Tebal - Diameter - Berat - |
Warna | : | abu-abu (ada bercak cokelat) |
Cara Pembuatan | : | teknik pahat |
Warna | : | abu-abu (ada bercak cokelat) |
Cara Pembuatan | : | teknik pahat |
Tokoh | : | - |
Peristiwa Sejarah | : | Tidak diketahui secara pasti keberadaan Arca Nandi ini kaitannya dengan bangunan candi, namun harus diakui bahwa pada masa Hindu di Jawa banyak ditemukan reruntuhan candi yang tersebar di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta. Kabupaten Sleman merupakan wilayah dengah temuan candi paling banyak dan tersebar merata dari batas timur sampai ke batas barat. Berdasarkan Rapporten van de Commissie in Nederlandsch-Indie voor Oudheikundig Onderzoek op Java en Madura (ROC) 1909, maupun Rapporten van de Oudheikundigen Dienst in Nederlandsch-Indie (ROD) 1915, di Kabupaten Sleman sekarang, dahulu dibagi dalam beberapa distrik, seperti Jumeneng, Kejambon, Godean, Berbah, dan Prambanan, dicatat banyak temuan berupa benda, bangunan, dan struktur cagar budaya dari kebudayaan Hindu di Indonesia. |
Konteks | : | - |
Nilai Sejarah | : | Memperlihatkan bukti-bukti peradaban sejarah di Indonesia, pengenalan agama dan kebudayaan India. |
Nilai Ilmu Pengetahuan | : | Teknik pahat yang memperlihatkan kemajuan kehidupan masyarakat waktu itu. |
Nilai Agama | : | Arca Nandi yang ditemuan di Ngentak Mejing menjadi bukti persebaran kebudayaan Hindu di Kabupaten Sleman. |
Nilai Budaya | : | Meneguhkan bahwa Bangsa Indonesia memiliki kecerdasan dan peradaban yang sudah cukup lama. |
Nama Pemilik Terakhir | : | Balai Pelestarian Cagar Budaya Daerah Istimewa Yogyakarta (sekarang Ba |
Nama Pengelola | : | Balai Pelestarian Cagar Budaya Daerah Istimewa Yogyakarta (sekarang Ba |
Catatan Khusus | : | Kondisi arca telah pecah pada bagian muka dan gada, kerusakan ini sudah terjadi sejak ditemukan. Untuk gada sudah dilakukan penyambungan. Secara keseluruhan arca dalam kondisi baik dan terawat. |