Lempeng Emas Peripih Candi Kimpulan (BG 1906 a), merupakan sebuah peripih yang berasal dari Bangunan Candi Kimpulan. Sejak tahun 2017, Bangunan Candi Kimpulan telah ditetapkan menjadi Bangunan Cagar Budaya tingkat Kabupaten berdasarkan Keputusan Bupati Sleman Nomor 14.7/Kep.KDH/A/2017 tentang Status Cagar Budaya Kabupaten Sleman dengan nomor naskah 430/1738. Temuan Lempeng Emas Peripih Candi Kimpulan (BG 1906 a) ditemukan masih in-situ ketika BPCB Daerah Istimewa Yogyakarta melakukan ekskavasi penyelamatan di area pembangunan Perpustakaan Universitas Islam Indonesia (UII). Temuan peripih ini berbentuk lingkaran dengan diameter 3.2 cm, tebal 0.08 cm, berat 8.59 gr serta memiliki tingkat kemurnian emas 18 karat. Lempeng Emas Peripih Candi Kimpulan (BG 1906 a), dibuat dengan menggunakan teknik tempa dan gores. Pada bagian tengahnya, terdapat goresan yang berbentuk Padma (Bunga Teratai). Peripih yang berbentuk Padma biasanya dijadikan media terpenting dalam upacara ?il?ny?sa atau upacara peletakan batu pondasi. Berdasarkan Kitab ?ilparatna, disebutkan bahwa peripih berbentuk Padma diletakkan bersama-sama dengan peripih berbentuk kura-kura dan yoganala (tabung berbentung corong yang terbuat dari tembaga) dimana benda ritual itu merupakan lambang dari kosmos (bhumi) tempat berdirinya suatu bangunan suci.
Tahun Perolehan | : | 19 Desember 2009 sampai 30 Januari 2010 |
Nama Penemu | : | BPCB Daerah Istimewa Yogyakarta |
Lokasi Penemuan | : | Bangunan Candi Kimpulan |
Bahan Utama | : | Logam |
Bahan Pendamping | : | lempeng emas |
Keterawatan | : | Utuh dan Terawat,Utuh / |
Dimensi Benda | : |
Panjang - Lebar - Tinggi - Tebal 0.08 cm Diameter 3.2 cm Berat 8.59 gr |
Warna | : | emas |
Cara Pembuatan | : | teknik tempa dan gores |
Ragam Hias | : | Pada bagian tengahnya, terdapat goresan yang berbentuk Padma (Bunga Teratai). |
Warna | : | emas |
Cara Pembuatan | : | teknik tempa dan gores |
Ragam Hias | : | Pada bagian tengahnya, terdapat goresan yang berbentuk Padma (Bunga Teratai). |
Bahan Pendamping | : | lempeng emas |
Ragam Hias | : | Pada bagian tengahnya, terdapat goresan yang berbentuk Padma (Bunga Teratai). |
Peristiwa Sejarah | : | Lempeng Emas Peripih Candi Kimpulan (BG 1906 a) ditemukan masih in-situ ketika BPCB Daerah Istimewa Yogyakarta melakukan ekskavasi penyelamatan di area pembangunan Perpustakaan Universitas Islam Indonesia (UII) pada 19 Desember 2009 sampai 30 Januari 2010. Peripih ini ditemukan pada bagian bawah Sumuran Candi Induk Kimpulan (di bawah Lingga). Sejak 29 Mei 2011, Lempeng Emas Peripih Candi Kimpulan (BG 1906 a) telah terdaftar menjadi koleksi BPCB Daerah Istimewa Yogyakarta. |
Riwayat Penemuan | : | Temuan Lempeng Emas Peripih Candi Kimpulan (BG 1906 a) ditemukan masih in-situ ketika BPCB Daerah Istimewa Yogyakarta melakukan ekskavasi penyelamatan di area pembangunan Perpustakaan Universitas Islam Indonesia (UII). |
Riwayat Pengelolaan | : | Saat ini disimpan oleh BPK Wilayah X. |
Nilai Sejarah | : | Lempeng Emas Peripih Candi Kimpulan (BG 1906 a), merupakan bukti sejarah mengenai kejadian yang berkaitan dengan pendirian Bangunan Candi Kimpulan yang diperkirakan dibangun pada abad IX-X M yang bisa dimanfaatkan sebagai sumber pengetahuan, pendidikan dari berbagai ilmu serta mempunyai arti penting dalam bidang agama Hindu, dan nilai penting kebudayaan tentang perkembangan budaya Hindu pada masa Mataram Kuno. |
Nilai Agama | : | Lempeng Emas Peripih Candi Kimpulan (BG 1906 a) mememiliki bentuk goresan Padma (Bunga Teratai) yang berkembang pada periode Hindu. |
Nilai Budaya | : | Lempeng Emas Peripih Candi Kimpulan (BG 1906 a) menunjukkan identitas komunitas Hindu dan kemajuan peradaban bangsa. |
Nama Pemilik Terakhir | : | Balai Pelestarian Cagar Budaya Daerah Istimewa Yogyakarta (sekarang Ba |
Nama Pengelola | : | Balai Pelestarian Cagar Budaya Daerah Istimewa Yogyakarta (sekarang Ba |
Catatan Khusus | : | No. Inventaris BG 1906a |