Loading

Satu Set Peralatan Minum 02.93, 02.94, 02.95, & 02.96 Koleksi Museum

Status : Benda Cagar Budaya

Deskripsi Singkat

Satu set peralatan minum Ibu Harjosuwito merupakan peralatan minum yang pernah digunakan oleh Jenderal Soedirman pada peristiwa perjalanan kembali Jenderal Soedirman beserta pasukannya dari Ngawi menuju Yogyakarta, saat menjalankan perang gerilya tahun 1949. Pada tanggal 8 Juli 1949, Jenderal Soedirman beserta pasukannya singgah di rumah Bajuri yang berdekatan dengan rumah Harjosuwito. Pada waktu itu, satu set perlengkapan minum Harjosuwito digunakan (dipinjam) untuk menjamu Jenderal Soedirman. Satu set perlengkapan minum tersebut kemudian disimpan keluarga Harjosuwito dan diwariskan kepada Imam Supardi (cucu sekaligus anak angkat dari Harjosuwito).
Pada tanggal 19 Januari 1998 dengan berita acara nomer 433/F4.113/J3/1998, Imam Supardi menyerahkan benda bersejarah tersebut kepada museum benteng dengan kompensasi ganti rugi. Koleksi yang diserahkan tersebut memiliki uraian sebagai berikut :
1. Teko kayu No. Inv. 02.93
Bahan teko dari kayu. Warna coklat tua. Merk RRC. Tutup Teko sudah retak dan dilapisi alumunium.
2. Cangkir dan tutup No. Inv 02.94
Bahan cangkir dan tutup dari porselin, berwarna putih dengan hiasan bunga berwarna ungu. Merk Diosco. Kondisi masih utuh.
3. Cangkir dan tutup No. Inv 02.95
Bahan cangkir dan tutup dari porselin, berwarna putih dengan hiasan bunga. Hiasan bunga pada cangkir berwarna merah muda, sementara hiasan bunga pada tutup berwarna ungu muda. Merk Diosco. Kondisi masih utuh.
4. Nampan dulang No. Inv 02.96
Bahan kayu, warna hitam, bagian bawah rompal sedikit (cuwil), bentuknya mirip cobek gerabah.


Ukuran : 
1. Teko kayu No. Inv. 02.93
Tinggi : 8 Cm
Diameter : 14 Cm
2. Cangkir dan tutup No. Inv 02.94
Tinggi : 5 Cm
Diameter Cangkir : 7 Cm
Diameter Tutup : 8,5 Cm
3. Cangkir dan tutup No. Inv 02.95
Tinggi : 5 Cm
Diameter Cangkir : 7 Cm
Diameter Tutup : 8 Cm
4. Nampan dulang No. Inv 02.96
Tinggi : 6,5 Cm
Diameter Atas : 23 Cm
Diameter bawah : 14 Cm

Kondisi Saat Ini : Terawat, aman, dan digunakan sebagai barang koleksi Museum Benteng dengan No. Inv. 02.88

Status : Benda Cagar Budaya
Nama Lainnya : 02.93, 02.94, 02.95, dan 02.96
Alamat : Jl. Margo Mulyo No. 6 , Ngupasan, Gondomanan, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta.

SK Walikota/Bupati : R0062/TACBGK/06/2019


Keterawatan : /
Dimensi Benda : Panjang -
Lebar -
Tinggi -
Tebal -
Diameter -
Berat -
Ciri Fisik Benda
Ciri Fisik Benda
Fungsi Benda
Dimensi Struktur
Gambaran Umum Bentuk Bangunan
Peristiwa Sejarah : Menghadapi agresi militer Belanda yang ke-2, Jenderal Sudirman dalam keadaan menderita sakit TBC memilih berperang gerilya bersama TNI menempuh perjalanan yang jauh dan medan yang sulit. Sejarah mencatat, setelah mengeluarkan Perintah Kilat No. 1/PB/D/48, pada tanggal 19 Desember 1948, Jenderal Sudirman dan TNI memulai perjalanan perang gerilya dari Yogya menuju Kediri. Perjalanan bergerilya selama tujuh bulan dengan menempuh jarak 1.010 km di wilayah Yogyakarta, Jawa Tengah, dan Jawa Timur saat ini. ( Pribadi, Agus Gunaedi. 2009 : 100)Dalam peristiwa kembali dari Jawa Timur menuju Yogyakarta, pasukan Jenderal Soedirman menempuh perjalanan melalui jalur Wonogiri dan Gunungkidul. Tepatnya tanggal 8 Juli 1949 Jenderal Soedirman dan pasukannya tiba di Dusun Kerja, Kecamatan Ponjong. Menurut seorang saksi sejarah setempat yang bernama Mbah Maliki (96 tahun) – beliau ikut memikul tandu, rombongan pasukan Jenderal Soedirman datang dari arah timur dan berhenti di lapangan Ponjong sekitar jam 15.00. Selanjutnya pasukan tersebut beristirahat di rumah Bapak Bajuri. Pada saat singgah di rumah Pak Bajuri, Jenderal Soedirman mendapatkan jamuan minum dengan menggunakan peralatan minum yang dipinjam dari keluarga Harjosuwito.Peristiwa bersejarah tersebut berlangsung singkat, karena selanjutnya Jenderal Soedirman dan rombongan pasukannya melanjutkan perjalanan menuju Yogyakarta. Pada tanggal 10 Juli 1949, melalui jalur Genjahan – Karangmojo – Gading – Piyungan – Prambanan, Jenderal Soedirman tiba di Yogyakarta.
Nilai Sejarah : Sebagai bukti sejarah peristiwa gerilya Jendral Soedirman melakukan perjalanan gerilya kembali dari Ngawi menuju ke Yogyakarta. Pada saat rombongan Jenderal Soedirman singgah di Dusun Kerjo, beliau mendapatkan jamuan minum dengan perengkat alat minum milik Ibu Harjosuwito.
Nilai Ilmu Pengetahuan : Seperengkat alat minum yang pernah digunakan oleh Jenderal Soedirman menjadi artefak yang menunjukkan adanya peristiwa sejarah perjuangan bangsa mempertahankan kemerdekaan pada masa agresi Belanda ke 2 tahun 1949.
Nilai Pendidikan : Sebagai obyek pembelajaran bagi generasi muda tentang keteladanan dan semangat juang Jenderal Soedirman dalam mempertahankan kemerdekaan pada masa agresi Belanda ke 2 walaupun dalam kondisi tidak sehat.
Pemilik
Nama Pemilik Terakhir : Pemerintah
Pengelolaan
Nama Pengelola : Museum Benteng Vredeburg