Merupakan Pasar Pemerintah dibawah wewenang Dinas perindustrian Kabupaten Gunungkidul. Lokasi Pasar Klampok yang saat ini berada di wilayah Kapanewon Purwosari, saat ini dimasukkan ke dalam wewenang kemantren Pasar Playen, Saptosari, Panggang.
Pasar Klampok memiliki arah hadap ke utara. Pasar tersebut berada di tepi Jalan Pantai Selatan Jawa atau Jalur Lintas Selatan (disingkat JLS). Posisi Pasar Klampok berada di sisi selatan talud JLS dengan beda elevasi permukaan tanah dan jalan adalah setinggi 6 meter. Permukaan tanah Pasar Klampok lebih rendah dari JLS. Karena beda tinggi tersebut, maka sebuah tangga dari beton dibuat di sebelah utara pasar sebagai akses menuju pasar dari JLS.
Jalur Lintas Selatan yang melintas di wilayah Padukuhan Klampok dibangun pada tahun 2008. Jalan baru ini dibangun sebagai   penghubung antar daerah di wilayah selatan Pulau Jawa. Sebelum Jalur Lintas Selatan dibangun, Pasar Klampok merupakan pasar pemerintah yang berada di wilayah yang terpencil. Namun sejak Jalur Lintas Selatan didirikan Pasar Klampok berkembang lebih maju dengan mengalami beberapa kali revitalisasi.
Pasar Klampok memiliki Luas 1.559  m². Sebagai pasar pemerintah yang berada paling barat di wilayah Gunungkidul, Pasar Klampok selalu ramai dikunjungi oleh pedagang dan pembeli dari daerah Panggang, Purwosari, Imogiri (Bantul) dan Kretek (Bantul). Sejak pertama kali didirikan Pasar Klampok hanya buka di setiap hari pasaran legi.
Berdasarkan catatan Dinas Perindustrian tahun 2017, Pasar Klampok memiliki jumlah Pedagang sebanyak 69 orang. Tetapi jika dilihat dari jumlah bangunan yang berada di tempat tersebut, jumlah 69 pedagang terlalu kecil. Saat ini di Pasar Klampok terdapat 10 Los Bangunan yang biasa digunakan oleh para pedagang berjualan. Dari ke sepuluh Los tersebut, dua diantaranya merupakan Los Pasar yang terbuat dari besi baja. Dua los besi tersebut merupakan Los Pasar asli yang didirikan sejak masa penjajahan Belanda.
Los besi Pasar Klampok saat ini diberi nomor atau kode B1 dan B2. Los B1 dan B2 digunakan untuk tempat berjualan pakaian, kelontong, dan sembako. Los B1 dan B2 berada dalam posisi berjajar depan belakang dengan orientasi membujur ke timur – barat. Letak Los B1 berada di utara B2. Posisi utara Los B1 berjarak 10 meter dari talud JLS.
Seluruh Los Pasar Klampok berdenah persegi panjang. Masing masing los pasar dibuat batur yaitu permukaan tanah yang ditinggikan. Batur los B1 memiliki ketinggian 84 cm sementara batur los B2 memiliki ketinggian76 cm. Batur tersebut digunakan untuk pedagang meletakkan komoditas dagangan pasar yang dijual. Dengan adanya batur yang ditinggikan maka pembeli berada di posisi yang terpisah dengan pedagang.
Los besi B1 dan B2 di cat dengan warna hijau. Masing masing los besi memiliki tiang penyangga sebanyak empat buah dengan jarak antar tiang adalah 402 cm. Tiang penyangga atap Los B1 dan B2 Pasar Klampok berbetuk terbuka, tanpa perkuatan umpak beton. Dengan demikian struktur rangkaian besi penyangga atap bisa terlihat hingga di bagian dasar atau kaki yang didirikan di atas batur. Seluruh permukaan lorong pasar sebagian ditutup dengan kon blok, sebagian semen plasteran. Seluruh permukaan batur los besi ditutup dengan plasteran semen yang diaci.
Los B1 dan B2 mengalami perbaikan, diantaranya ditandai dengan pengecatan, dan pengantian genteng keripik menjadi genteng press dengan merk sokka. Karena adanya penggantian genteng menyebabkan penambahan usuk dan penggantian reng dengan bahan kayu. Untuk mengkaitkan usuk kayu dengan nok dan blandar pada bagian nok di buat dudukan besi untuk mengikat ujung usuk dengan nok. Pada bagian atap ditutup dengan wuwung seng bermahkota garuda Pancasila berangka tahun 2016.
Los B1 dan B2 merupakan bangunan terbuka dengan struktur besi yang terdiri dari tiang penyangga dan kuda-kuda sebagai penyangga atap. Struktur tersebut menyatu dengan tiang besi rangkap berjajar 4 baris (lihat lampiran gambar). Struktur tiang dan kuda-kuda tersebut merupakan satu kesatuan. Struktur semacam ini dalam Ilmu arsitektur disebut dengan struktur modular. Struktur ini merupakan pabrikan yang masing-masing komponen memiliki bentuk ukuran yang sama sehingga bisa dibongkar pasang dengan sistem mur baut dan pelat baja sebagai panel pengikat (pengunci). Sistem ikatan dari masing-masing komponen tersebut menggunakan mur baut dan pelat baja. Material kerangka struktur bangunan semua menggunakan material besi profil “Câ€, siku “Lâ€, dan “H†atau “Iâ€. Seluruh permukaan konstruksi baja ditutup dengan cat warna hijau.