Bangunan Kolonial 1800 M 1900 M
Museum Batik Joglo Cipto Wening terletak di Desa Ketandan Tengah Kecamatan Imogiri Kabupaten Bantul Yogyakarta. Rumah ini dibangun pada masa kolonial yang berfungsi sebagai tempat tinggal. Setelah tidak dihuni selama kurang lebih 30 tahun, bangunan bergaya joglo tradisional jawa bekas rumah tinggal ini diresmikan sebagai museum batik dengan tujuan untuk melestarikan batik-batik kuno asal Bantul, Yogyakarta, Solo dan sekitarnya. Komponen bangunan masih asli dengan penggantian pada lantai guna mendukung pameran museum.
Rumah ini memiliki gaya arsitektur tradisional Jawa berupa joglo. Di bagian
pendapa terdapat empat saka guru yang menopang strutur tumpangsari dan atap joglo. Di bagian pendapa digunakan sebagai ruang pamer
batik. Lantai sudah diganti dengan keramik. Usuk yang digunakan adalah model ri gereh,
yaitu usuk disusun sejajar satu sama lain dan tidak mengerucut ke satu titik.
Kondisi bangunan masih sangat bagus karena difungsikan sebagai museum.
Pemilik/pengelola bangunan ini menerima penghargaan Pelestari Warisan Budaya / Cagar Budaya dari Pemerintah Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta pada tahun 2004.
Referensi :
Lokasi Bangunan | : |
jl Makam raja imogiri
, RT 08
Kel. Selopamioro
Kec. Imogiri
Kab. Bantul
Prov. Daerah Istimewa Yogyakarta
Koordinat -7.921972073 ; 110.3843975 |
Koordinat Penemuan | : | ; |
Dimensi Benda | : |
Panjang Lebar Tinggi Tebal Diameter Berat |
Jenis Struktur | : | Tradisional |
Jenis Bangunan | : | Tradisional |
Fungsi Bangunan | : | Rumah/Permukiman |
Komponen Pelengkap | : |
|
Deskripsi Fasad | : | Rumah ini memiliki gaya arsitektur tradisional Jawa berupa joglo menghadap selatan, tetapi pintu sekarang dihadapkan ke timur. Terdapat kuncungan dengan ditopang kolom bata, berjumlah 6 buah kolom. Terdapat pintu kayu dengan jenis kuputarung pada kanan kiri pintu terdapat jendela dengan teralis kayu. |
Deskripsi Jendela | : | Jendela kuputarung bukaan kedalam dengan teralis kayu. |
Deskripsi Pintu | : | Pintu panil kayu dengan jenis kuputarung |
Deskripsi Atap | : | Atap joglo dan limasan |
Deskripsi Lantai | : | Lantai berua ubin plester pada bagian pendopo berupa keramik |
Deskripsi Kolom/Tiang | : | Pada bagian depan kolom terbuat dari susunan bata, Di bagian pendapa terdapat empat saka guru yang menopang struktur tumpangsari dan atap joglo. |
Jenis Ragam Hias | : | Usuk yang digunakan adalah model ri gereh |
Desain | : | Arsitektur vernacular, yang didesain sebagai adaptasi manusia terhadap lingkungan/alam |
Fungsi Situs | : | Rumah/Permukiman |
Fungsi | : | Rumah/Permukiman |
Riwayat Penemuan | : | Dibuka sebagai museum pd 18 Maret 2004 oleh GKR Hemas, Suliyantoro Sulaiman (ketua Sekarjagad) dan pemilik. |
Nilai Ilmu Pengetahuan | : | Menjadi museum batk, sebagai sumber ilmu. |
Nama Pemilik Terakhir | : | Bondan Gunawan (Almh) |
Alamat Pemilik | : | Jakarta |
Nama Pengelola | : | Pemda Bantul (Disperindagkop) |
Persepsi Masyarakat | : | Masyarakat menganggap bangunan ini sebagai Museum batik |
Denah | : | Bentuk bangunan tradisional jawa mengambarkan teknologi pembangunan rumah pada masa lalu |
Catatan Khusus | : | Museum ini sudah tidak beroperasi secara permanen |