Loading

Gereja Santo Antonius

Status : Bangunan Cagar Budaya

Deskripsi Singkat

Gereja St. Antonius merupakan bangunan keagamaan yang paling menonjol keberadaannya di kawasan Kota Baru.  Bangunan ini dibangun kemudian setalah gedung Kolese St. Ignatius dan gedung Seminari berdiri. Gereja Katolik Santo Antonius Kotabaru menghadap timur dengan bentuk memanjang dan di bagian depan terdapat sebuah menara. Saat ini telah mengalami perluasan ruangan di sebelah utara untuk menampung perkembangan jumlah dan aktivitas umat. Atap bangunan ini berbentuk limasan, demikian pula kanopinya. Bangunan gereja ini terdiri dari empat bagian atap. Atap yang paling tinggi merupakan atap menara lonceng di bagian tengah depan. Bagian yang lebih rendah dari atap menara adalah atap bangunan utama bagian tengah, yang menaungi ruang tengah. Ruang altar yang berada di sebelah barat dinaungi oleh atap yang lebih rendah, sedangkan atap yang paling rendah adalah atap yang menaungi tepi kanan dan kiri ruang ibadah. Plafonnya berupa tembok berbentuk sungkup yang sangat tinggi. Tiang terbuat dari semen cor sebanyak 16 buah .

Status : Bangunan Cagar Budaya
Periodesasi : Kolonial (Belanda/Cina)
Bagian dari : Lokasi Kota Baru Barat
Kawasan : Kawasan Cagar Budaya Kota Baru
Alamat : Jalan I Dewa Nyoman Oka Nomor 18 , Kotabaru, Gondokusuman, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Koordinat:
7.788438° S, 110.371063° E

SK Menteri : PM.07/PW.007/MKP/2010
SK Gubernur : SK Gubernur DIY No. 237/Kep/2017


Lokasi Gereja Santo Antonius di Peta

Dimensi Benda : Panjang
Lebar
Tinggi
Tebal
Diameter
Berat
Ciri Fisik Benda
Ciri Fisik Benda
Fungsi Benda
Jenis Struktur : Kolonial
Dimensi Struktur
Jenis Bangunan : Kolonial
Fungsi Bangunan : Religi/Keagamaan
Komponen Pelengkap :
Gambaran Umum Bentuk Bangunan
Fungsi Situs : Religi/Keagamaan
Fungsi : Religi/Keagamaan
Peristiwa Sejarah : Bangunan Gereja St. Antonius semula bernama Nieuwe Wijk Katholieke Kerk merupakan satu-satunya tempat peribadahan umat Katolik bangunan penduduk Kota Baru kala itu. Pada bagian kaki bangunan sebelah selatan terdapat plakat prasasti yang tertulis “ARCH.EN.INGRS.BUREAU HULSWIT EN FERMONT-CUYPERS” yang merupakan biro arsitek dan pembangun gedung-gedung di Hindia Belanda yaitu N.V. Architecten- Ingenieursbureau Hulswit en Fermont te Weltevreden en Ed. Cuypers te Amsterdam.  Baik bangunan  Gereja St. Antonius maupun  Gedung Seminari merupakan dua bangunan di seluruh kawasan Kota Baru yang memiliki informasi arsiteknya. Bangunan ini sempat menjadi gudang amunisi dan penjara interniran penduduk Eropa-Belanda pada masa Pemerintahan Militer Jepang di Kota Yogyakarta. Salah satu bangunan yang masih masuk dalam Gereja Santo Antonius yakni Seminari Tinggi dijadikan sebagai kantor tentara Jepang. Beberapa bangunan lainnya dijadikan sebagai gudang untuk menyimpan peluru serta amunisi lainnya. Setelah Jepang mengalami kekalahan dalam Perang Dunia tahun 1945 Gereja ini berfungsi kembali sebagai gereja seperti semula. 
Konteks : -
Riwayat Penemuan : -
Riwayat Pengelolaan : -
Riwayat Pelestarian : -
Riwayat Pemugaran : -
Riwayat Rehabilitasi : -
Riwayat Perlindungan : -
Pemilik
Nama Pemilik Terakhir : Perkumpulan Aloysius
Pengelolaan
Nama Pengelola : Perkumpulan Aloysius
Persepsi Masyarakat : -
Catatan Khusus : -