Candi Gebang berdenah bujur sangkar dengan ukuran 5,25 x 5,25 m dan tinggi 7,75 m. Pada bagian kaki candi tidak terdapat relief. Salah satu keistime¬waan Candi Gebang adalah tidak ditemukannya tangga masuk, kemungkinan tangga masuk terbuat dari kayu atau bahan lain yang mudah rusak, sehing¬ga sampai sekarang tidak ditemukan kembali. Keistimewaan lainnya adalah titik pusat candi yang bertepatan dengan titik pusat halaman candi.
Bangunan Candi Gebang menghadap ke arah timur. Di dalam bangunan candi terdapat Yoni, di kanan-kiri pintu masuk terdapat relung dengan arca Nandiswara,sedangkan relung yang berisi Mahakala arcanya sudah tidak ada. Relung di sisi utara untuk Arca Durga dan selatan untuk arca Agastya dalam kea¬daan kosong. Di sebelah barat terdapat relung dengan arca Ganesa yang duduk di atas sebuah Yoni dengan cerat menghadap ke utara. Atas dasar temuan Ganesa diatas Yoni inilah arah hadap candi dapat ditentukan menghadap ke Timur. Arca Ganesa duduk di atas Yoni merupakan hal yang langka di Indonesia. Ganesa disebut juga Vighneçvarayang bertugas menghilangkan segala rintangan dan arcanya sering ditemukan di dekat sungai seperti halnya di Candi Gebang.
Pada bagian puncak atap candi terdapat lingga yang ditempatkan di atas bantalan seroja. Bagian atas lingga tersebut berbentuk silinder. Pada puncak atap bagian dalam terdapat ruangan kecil berbentuk rongga. Pada atap bagian luar terdapat relief berbentuk kepala manusia seperti berada di sebuah jendala.
Dimensi Benda | : |
Panjang Lebar Tinggi Tebal Diameter Berat |
Komponen Pelengkap | : |
|
Peristiwa Sejarah | : | Candi Gebang ditemukan pada bulan Nopember 1936 oleh penduduk setempat, pada awalnya yang ditemukan arca Ganesha. Dari hasil penggalian menemukan reruntuhan bangunan yang terdiri dari atap candi, sebagian kecil tubuh, dan sebagian kaki yang masih utuh. Selanjutnya dari temuan yang ada dilakukan penyusunan percobaan, meskipun bagian tubuh banguan banyak digunakan batu pengganti. Pemugaran candi Gebang dilaksanakan pada tahun 1937 sampai dengan tahun 1939, yang dipimpin oleh Prof DR Ir. V.R van Romondt.Sejarah berdirinya candi Gebang belum diketahui secara pasti. Hal tersebut disebabkan adanya keterbatasan validitas data-datanya, akan tetapi dapat dipastikan bahwa Candi Gebang bersifat Hindu. Hal ini dapat diketahui dengan adanya arca Ganesha. Disamping itu, berdasarkan atas bentuk kaki candi yang mempunyai proporsi tinggi menunjukkan bahwa Candi Gebang berasal dari periode yang tua ( 730 – 800 M) |
Nama Pemilik Terakhir | : | Balai Pelestarian Cagar Budaya D.I. Yogyakarta |
Alamat Pemilik | : | Jl. Raya Solo - Yogyakarta No.15, Bogem, Kalasan, Sleman, DIY. |
Nomer Kontak | : | (0274) 496019, 49641 |
Nama Pengelola | : | Balai Pelestarian Cagar Budaya D.I. Yogyakarta |
Alamat Pengelola | : | Jl. Raya Solo - Yogyakarta No.15, Bogem, Kalasan, Sleman, DIY. |
Nomer Kontak | : | (0274) 496019, 49641 |