Candi Kimpulan terletak di dalam Kampus Terpadu UII Yogyakarta Jl. Kaliurang Km 14,5. Penemuan candi ini terjadi secara tidak sengaja ketika para pekerja Proyek Pembangunan Gedung Perpustakaan membuat lubang untuk pondasi kolom gedung pada tanggal 11 Desember 2009 yang kemudian diinformasikan ke BP3 Yogyakarta dan ditindaklanjuti dengan survey pada tanggal 12 Desember 2009. Struktur candi tersebut ditemukan pada kedalaman 270 cm. Selanjutnya dilakukan kegiatan penggalian penyelamatan selama 3 tahap dari tanggal 21 Desember 209 s.d 30 Januari 2010.
Candi Kimpulan terletak di Dusun Kimpulan, Desa Umbulmartani, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Sleman. Secara geografis Candi Kimpulan berabada pada ketinggian 522 mdpl dan berada di lereng kaki Gunung Merapi. Dilihat dari endapan yang mengubur candi tersebut diperkirakan candi tersebut terkubur oleh endapan dari material Gunung Merapi.
Kompleks Candi Kimpulan pertama kali ditemukan pada 11 Desember 2009 pada saat
menggali pondasi untuk keperluan pembangunan bangunan perpustakaan UII yang
kemudian ditindaklanjuti oleh BP3 DIY (sekarang BPCB DIY) dengan melakukakan
ekskavasi penyelamatan. Dalam kegiatan ekskavasi tersebut ditemukan tiga
struktur yang terdiri dari dua struktur pondasi candi dan satu struktur pagar
yang terbentuk dari boulder batu. Struktur pagar tersebut memiliki pola yang
mengelilingi struktur candi.
Pada struktur pondasi candi utama memiliki umpak batu berjumlah 12 buah. Jika
dilihat dari keberadaan tangga masuk candi, candi utama memiliki arah hadap
menghadap kearah timur. Keberadaan umpak tersebut mengindikasikan bahwa
bangunan atas induk (atap dan dinding candi) dahulunya terbuat dari kayu atau
bahan organik lainnya yang bersifat semi permanen. Pada struktur candi utama
ditemukan lingga-yoni, Arca Ganesha, peripih, dan kepala Kala. Peripih yang
ditemukan di Candi Kimpulan berada di bawah lingga. Peripih tersebut
berisi lempengan emas dan perak, gelang
perunggu, dab batu mulia. Lempengan emas dan perak tersebut berisi
mantra-mantra yang dituliskan dengan aksara Jawa Kuno dan bebahasa Sansekerta.
Candi perwara yang berada di Kompleks Candi Kimpulan memiliki arah hadap ke
arah barat berhadapan dengan candi utama dengan denah berbentuk persegi panjang
dengan ukuran 4,11 m X 6,36 m. Di candi perwara ini ditemukan Arca Nandi, lingga-yoni,
dan peripih. Peripih ditemukan berada di dalam yoni di bawah lingga. Isi dari
peripih tersebut berupa tiga fragmen perunggu dan serpihan emas.
Selain candi induk dan perwara juga ditemukan pagar keliling yang mengelilingi
struk candi dengan ukuran 22,40 m X 22,40 m dan tinggi sekitar 0,5 m. pagar
tersebut terbuat dari bolder-bolder batu andesit yang disusun sehingga
membentuk pagar keliling. Fungsi dari pagar tersebut diperkiran sebagai
pembatas halaman candi. Selain itu di disekitar pagar tersebut juga ditemukan
arca Ganesha unfinish dan lingga pathok yang diletakkan disetiap penjuru mata
angin.
Kompleks Candi Kimpulan memiliki gaya arsitektur langgam Jawa Tengah (klasik
tua) hal ini terlihat dari gaya pengarcaannya yang naturalis serta kepala Kala
yang ditemukan tidak memiliki rahang bawah yang merupakan ciri khas seni pada
klasik tua. Selain itu juga dari segi kajian paleografis tulisan dan gaya
Bahasa yang terdapat pada pripih yang ditemukan di Candi Kimpulan berasal dari
sekitar abad 9 Masehi.
Pemilik/pengelola bangunan ini menerima penghargaan Pelestari Warisan Budaya / Cagar Budaya dari Pemerintah Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta pada tahun 2019.
Referensi:
Dimensi Benda | : |
Panjang Lebar Tinggi Tebal Diameter Berat |
Fungsi Bangunan | : | Religi/Keagamaan |
Komponen Pelengkap | : |
|
Fungsi Situs | : | Religi/Keagamaan |
Fungsi | : | Religi/Keagamaan |
Konteks | : | Latar belakang bangunan adalah agama Hindu yang didasarkan pada temuan Lingga-Yoni, arca Ganesha, dan arca Nandi. Kemungkinan bangunan ini berfungsi sebagai tempat pemujaan Ganesha sebagai Vighnesvara yaitu penghilang rintangan yang didukung oleh masyarakat dengan jumlah yang relatif sedikit pada sebuah wilayah yang tidak begitu luas. Di lantai atas perwara ditemukan Lingga-Yoni, arca Nandi dan sumuran (?) diperkirakan sebagai penyederhanaan konsep trimurti di satu perwara sehingga tidak perlu membuat 3 buah candi perwara. |
Nama Pemilik Terakhir | : | Balai Pelestarian Cagar Budaya D.I. Yogyakarta |
Alamat Pemilik | : | Jl. Raya Solo - Yogyakarta No.15, Bogem, Kalasan, Sleman, DIY. |
Nomer Kontak | : | (0274) 496019, 49641 |
Nama Pengelola | : | Balai Pelestarian Cagar Budaya D.I. Yogyakarta |
Alamat Pengelola | : | Jl. Raya Solo - Yogyakarta No.15, Bogem, Kalasan, Sleman, DIY. |
Nomer Kontak | : | (0274) 496019, 49641 |
Catatan Khusus | : | Terdapat tiga struktur terdiri dari dua struktur pondasi candi dan satu struktur pagar yang terbentuk dari boulder batu |