Loading

Deskripsi Singkat

Candi Sambisari berada 6,5 m di bawah permukaan tanah. Pola pembagian halaman candi secara keseluruhan mirip dengan candi Prambanan, namun dalam bentuk yang lebih sederhana. Candi Sambisari merupakan kelompok percandian yang terdiri dari sebuah candi induk dan tiga buah candi perwara di depannya. Candi induk menghadap ke arah Barat dengan ukuran 13,65 m x 13,65 m dan tinggi keseluruhan 7,5 m. Di dalam bilik candi utama terdapat lingga-yoni dengan cerat yoni menghadap ke arah utara.

Pada sisi luar dinding tubuh candi terdapat relung-relung yang ditempati oleh Dewi Durga (Utara), Ganesa (Timur), dan Agastya (Selatan) yang di atasnya terdapat hiasan kepala kala, sedangkan pada kanan kiri pintu masuk ke bilik candi terdapat dua relung untuk dewa-dewa penjaga pintu, yaitu Mahakala dan Nandiswara. Dari keberadaannya yang berada 6,5 m di bawah permukaan tanah, maka candi Sambisari merupakan salah satu candi yang pernah terkubur aliran lahar gunung Merapi.

Status : Bangunan Cagar Budaya
Periodesasi : Klasik
Alamat : Dusun Sambisari, Purwomartani, Kalasan, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Koordinat:
7.7625122554515° S, 110.44703739735° E

SK Walikota/Bupati : SK Bupati Sleman No 14.7/Kep.KDH/A/2017


Lokasi Candi Sambisari di Peta

Dimensi Benda : Panjang
Lebar
Tinggi
Tebal
Diameter
Berat
Ciri Fisik Benda
Ciri Fisik Benda
Fungsi Benda
Dimensi Struktur
Komponen Pelengkap :
Gambaran Umum Bentuk Bangunan
Konteks : Sejarah pendirian Candi Sambisari belum dapat diketahui secara pasti karena tidak adanya bukti yang konkret. Untuk menentukan tahun pendiriannya harus ditinjau dari beberapa segi. Dari segi arsitektur, R. Soekmono menggolongkan candi Sambisari ke dalam abad ke 8 M. Berdasarkan batu isian yang digunakan berupa batu padas, pendirian Candi Sambisari diperkirakan semasa dengan Candi Prambanan, Plaosan, dan Sojiwan, yaitu sekitar abad ke 9 -10 M. Berdasarkan kedua tafsiran tersebut, Soediman berpendapat bahwa candi Sambisari didirikan pada abad 9 M (± 812 - 838 M). Pendapat tersebut didukung adanya temuan lempengan emas bertulis (prasasti), karena berdasarkan tafsiran paleografis, Boechari berpendapat bahwa tulisan itu berasal dari sekitar abad ke 9 M. Prasasti tersebut berhuruf Jawa Kuna, berbunyi Om siwa sthana (dibaca kembali oleh Rita MS), yang artinya Hormat, pembuatan tempat (rumah) bagi Dewa Siwa.                                                                                  
Pemilik
Nama Pemilik Terakhir : Balai Pelestarian Cagar Budaya D.I. Yogyakarta
Alamat Pemilik : Jl. Raya Solo - Yogyakarta No.15, Bogem, Kalasan, Sleman, DIY.
Nomer Kontak : (0274) 496019, 49641
Pengelolaan
Nama Pengelola : Balai Pelestarian Cagar Budaya D.I. Yogyakarta
Alamat Pengelola : Jl. Raya Solo - Yogyakarta No.15, Bogem, Kalasan, Sleman, DIY.
Nomer Kontak : (0274) 496019, 49641