Loading

Rumah Dinas Stasiun Sedayu

Status : Bangunan Cagar Budaya

Deskripsi Singkat

Bangunan Rumah Dinas Stasiun Sedayu menghadap ke arah barat dan atap menggunakan model limasan; Rumah dinas memiliki dua bangunan yang terpisah dan dihubungkan dengan doorloop di sisi timur.

Bangunan bagian utara menghadap ke arah barat, arsitektur bergaya Indis. Ciri khas dapat dilihat pada atap bangunan, dinding bangunan dilapisi batu kerikil tempel, dan doorloop. Denah berbentuk empat persegi panjang dengan ukuran 10,1 m x 13,8 m. Denah bangunan doorloop berbentuk persegi panjang dengan ukuran 13,1 m x 2,3 m. Atap bangunan doorloop model kampung. Tegel berwarna abu-abu dengan ukuran 20 cm x 20 cm. Pada atap bangunan terdapat dua buah lubang angin-angin/ lubang asap (smokestack). Lantai bangunan rumah dilapisi tegel warna abu-abu berukuran 20 cm x 20 cm. Dinding bangunan dari bata berplester, tingginya 3,9 m. Permukaan dinding luar ditempel kerikil dari permukaan tanah hingga setinggi 83 cm.

Status : Bangunan Cagar Budaya
Periodesasi : Kolonial (Belanda/Cina)
Nama Lainnya : Belum Ada
Alamat : Dusun Gubug, Argosari, Sedayu, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Koordinat:
7.8029106085686° S, 110.25974862248° E

SK Walikota/Bupati : SK Bupati Bantul no 601


Lokasi Rumah Dinas Stasiun Sedayu di Peta

Dimensi Benda : Panjang
Lebar
Tinggi
Tebal
Diameter
Berat
Ciri Fisik Benda
Ciri Fisik Benda
Fungsi Benda
Jenis Struktur : Kolonial
Dimensi Struktur
Jenis Bangunan : Kolonial
Fungsi Bangunan : Stasiun
Komponen Pelengkap :
Gambaran Umum Bentuk Bangunan
Fungsi Situs : Stasiun
Fungsi : Stasiun
Peristiwa Sejarah : Stasiun Sedayu diperkirakan didirikan pada tahun 1887 dalam kaitannya dengan diresmikannya Stasiun Tugu Yogyakarta pada tanggal 2 Mei 1887. Peresmian Stasiun Tugu diikuti oleh pembukaan jalur lintas Lempuyangan- Yogyakarta sejauh dua kilometer milik NIS (lebar track 1435 mm) dan lintas Maos-Kroya-Yogyakarta sejauh 155 kilometer milik SS (lebar track 1067 mm). Pengerjaan jalur dimulai dari Yogyakarta di sebelah timur menuju Maos di sebelah barat. Perusahaan kereta api SS (Staatspoorwegen) merupakan perusahaan kereta api milik pemerintah Hindia Belanda. Berkaitan dengan hal itu, maka Mess atau Rumah Dinas Stasiun Sedayu kemungkinan besar juga didirikan pada tahun tersebut.Stasiun Sedayu dihancurkan oleh para pejuang pada masa Agresi Militer Belanda II agar tidak dipergunakan oleh militer Belanda. Setelah masa kemerdekaan Stasiun Sedayu dibangun kembali dengan arsitektur yang berbeda. Pada tahun 1990-an stasiun ini dinonaktifkan. Sekalipun demikian, stasiun ini tidak sepenuhnya dimatikan. Selama tahun 1990-an stasiun ini digunakan sebagai tempat operator perlintasan kereta api yang pada saat itu masih menggunakan palang perlintasan yang dioperasikan secara mekanik. Setelah dibangun perlintasan kereta api yang lebih modern, stasiun ini sepenuhnya tidak difungsikan.Stasiun Sedayu dirobohkan ketika pembangunan jalur rel ganda Kutoarjo-Purwosari dilaksanakan. Pembangunan jalur rel ganda tersebut memanfaatkan tanah tempat Stasiun Sedayu berdiri. Sekarang tanah lokasi tempat berdirinya bangunan Stasiun Sedayu sebagian besar telah menjadi bagian dari jalur rel ganda sebelah utara.
Nilai Sejarah : Menunjukkanbukti perkembangan sejarah transportasi masa Kolonial di Bantul.Rumah Dinas Stasiun Sedayu merupakan bagian dari sarana pendukung transportasi untuk rumah tinggal pegawai kereta api ketika Stasiun Sedayu masih beroperasi.
Nilai Ilmu Pengetahuan : Merupakan bukti arkeologis arsitektur gaya campuran Jawa dan Eropa.Ciri gaya arsitektur campuran Jawa dan Eropa padabangunan Rumah Dinas Stasiun Sedayu:Struktur bangunan bagian bawah dihias dengan ornamen kerikil tempel pada dinding luar bangunan dan ornamen lis plesteran di atasnya.Pintu dan jendela menggunakan model kupu tarung dan ventilasi berbentuk lingkaran.Lantai menggunakan tegel abu-abu, dan posisi plafon dibuat tinggi.Terdapat doorloop.Terdapat lubang angin-angin/ lubang asap di bagian atap (smokestack).Ciri arsitektur Jawa dapat dilihat dari bentuk atap limasan menggunakan genteng dan plesteran menggunakan bligon. Konstruksi atap terbuat dari bahan kayu dengan menggunakan sistem kuda- kuda, nok, gording, usuk, dan reng. Sistem sambungan pada komponen konstruksi ataptersebut menggunakan paku, mur, dan baut.
Pemilik
Nama Pemilik Terakhir : Status tanah milik Keraton Yogyakarta (sultan ground)
Pengelolaan
Nama Pengelola : PT Kereta Api Indonesia DAOP 6
Catatan Khusus : Rumah Dinas Stasiun Sedayu merupakan peninggalan Masa Kolonial sebagai bagian dari sejarah transportasi di wilayah Kabupaten Bantul. Namun, sekitar tahun 1990-an terdapat pembangunan rel modern jalur ganda yang menyebabkan Stasiun Sedayu dibongkar. Pembangunan ini juga menyebabkan bangunan rumah dinas tidak dimanfaatkan lagi sehingga menjadi terbengkalai.