Makam Ki Dalang Panjang Mas berada di dalam kompleks makam Antakapura atau makam Ratu Malang. Kompleks makam terletak di puncak sebuah bukit yaitu bukit Gunung Kelir. Pada kompleks makam terdapat 28 buah nisan, terkelompok dalam 3 lokasi, yaitu 19 nisan ada di halaman depan, 8 nisan berada di halaman inti (tengah), dan 1 nisan ada di halaman belakang. Salah satu nisan di halaman inti adalah nisan Ratu Mas Malang, permaisuri Amangkurat I. Satu nisan yang ada di halaman belakang atau halaman sisi utara adalah nisan Ki Dalang Panjang Mas. Nisan-nisan yang lainnya kemungkinan besar merupakan kuburan para pengrawit atau penabuh gamelan dan pesinden, yang semuanya anggota rombongan Ki Dalang Panjang Mas yang ikut terbunuh.
Posisi makam Ki Dalang Panjang Mas berada di sudut barat laut dari kompleks makam. Makam Ki Dalang Panjang Mas terpisah dengan kelompok makam lainnya dan berupa tumpukan batu putih yang diplester, tetapi plesterannya telah mengelupas. Makam tersebut berada di bawah pohon Bulu.Dimensi Benda | : |
Panjang Lebar Tinggi Tebal Diameter Berat |
Materi Spesifik (Bahan presentase terbesar) | : | - |
Pola | : | - |
Panjang | : | 2 m |
Lebar | : | 0.7 m |
Tebal | : | - |
Tinggi | : | 0.6 m |
Diameter | : | - |
Tokoh | : | Ki Dalem atau Ki Panjang Mas |
Peristiwa Sejarah | : | Di dalam Babad Tanah Jawi diceritakan bahwa suatu ketika Sunan Amangkurat I memerintahkan untuk mencarikan wanita sebagai selir. Disebutkan bahwa di wilayah Mataram ada seorang dalang Wayang Gedog bernama Ki Wayah, memiliki putri yang sangat cantik yang berprofesi sebagai pesinden, tetapi ia sudah diperistri oleh Ki Dalem atau Ki Panjang Mas yang juga seorang dalang. Walaupun telah bersuami, raja tetap menginginkan istri Ki Panjang Mas untuk menjadi selirnya. Raja sangat menyayangi Nyi Dalem bahkan mengangkatnya sebagai Ratu Wetan atau yang kemudian dikenal dengan Ratu Mas Malang. Tak lama setelah menikahi Ratu Mas Malang, raja memerintahkan untuk membunuh Ki Panjang Mas. Berdasarkan cerita rakyat setempat, Amangkurat I tertarik dengan kecantikan istri Ki Panjang Mas yang menjadi sinden. Raja memerintahkan agar istri Ki Panjang Mas dibawa secara paksa ke keraton. Saat Ki Panjang Mas sedang mendalang, lampu atau blencong dimatikan oleh pengikut Amangkurat I, lalu istri Ki Panjang Mas yang sedang nyinden diculik. Pada saat itu juga Ki Panjang Mas berserta seluruh niyaga atau penabuh gamelannya dibunuh. |
Nilai Sejarah | : | Makam Ki Dalang Panjang Mas memberikan informasi yang berkaitan dengan Keraton Mataram Islam masa pemerintahan Sunan Amangkurat I yang berkedudukan di Plered.Menggambarkan tentang kehidupan sosial politik pada masa Mataram Islam (Keraton Mataram Plered). |
Nilai Ilmu Pengetahuan | : | Merupakan bukti arkeologis dan arsitektur makam dalam tata ruang kota Islam kuno kaitannya dengan Keraton Mataram Islam.Makam Ki Dalang Panjang Mas termasuk tipologi makam Islam pada masa Mataram Islam |
Nilai Ekonomi | : | Makam Ki Dalang Panjang Mas saat ini dimanfaatkan masyarakat untuk wisata religi dan ritual. |
Nama Pemilik Terakhir | : | Keraton Yogyakarta |
Nama Pengelola | : | Balai Pelestarian Cagar Budaya DIY |
Catatan Khusus | : | Makam Ki Dalang Panjang Mas dibangun di atas bukit yang dilandasi oleh kepercayaan dari zaman pra Islam bahwa tempat yang tinggi dianggap sakral atau keramat. Makam Ki Dalang Panjang Mas berada dalam satu area dengan makam Ratu Malang, akan tetapi posisinya lebih rendah karena statusnya sebagai abdi dalem. Pola susunan makam mengikuti struktur bukit, halamannya dibuat berteras, semakin tinggi halamannya dianggap makin sakral, sehingga makam tokoh utama terletak di halaman paling tinggi. |