Yoni Sembungan ditemukan di puncak bukit yang dinamakan Bukit Pule. Oleh karena itu lokasi tersebut dinamakan Situs Bukit Pule. Situs Bukit Pule terletak di puncak Bukit Pule. Situs Bukit Pule di sebelah utara, timur, dan selatan berbatasan dengan lereng terasering yang ditumbuhi oleh berbagai jenis pohon dan semak, sedangkan di sebelah barat berbatasan dengan tegalan dan permukiman penduduk.
Situs Bukit Pule diduga mengandung struktur atau bangunan candi. Salah satu indikasinya adalah yoni. Yoni dibuat dari batu andesit dengan ukuran yang besar. Yoni tidak dibuat dari batu monolit, tetapi tersusun dari dua bagian batu. Bagian pertama adalah batu berbentuk persegi dengan cerat di salah satu sisi batu. Pada permukaan yoni terdapat sebuah lubang berbentuk segi empat di bagian tengah, dengan ukuran 31 cm x 31 cm. Lubang di bagian tengah yoni dihubungkan dengan cerat melalui sebuah saluran air sempit. Cerat berukuran panjang 45 cm dan lebar 38 cm. Batu kedua berbentuk persegi dengan hiasan profil. Batu kedua ini diperkirakan merupakan alas dari batu pertama yang bercerat.
Lokasi Penemuan | : | Puncak bukit yang dinamakan Bukit Pule |
Bahan Utama | : | Batu Andesit |
Keterawatan | : | / |
Dimensi Benda | : |
Panjang 132 Lebar 132 Tinggi - Tebal 38 Diameter - Berat - |
Peristiwa Sejarah | : | Yoni adalah landasan lingga yang melambangkan alat kemaluan wanita. Lubang di tengah yoni adalah tempat untuk meletakkan lingga. Yoni biasanya dihubungkan dengan keberadaan candi agama Hindu karena yoni merupakan lambang Dewi Parvati, cakti (istri) Dewa Siwa. Dengan keberadaan yoni serta banyaknya temuan batu-batu yang membentuk struktur tertentu merupakan indikasi kuat Situs Bukit Pule merupakan bangunan suci (candi) peninggalan dari kebudayaan Agama Hindu. Agama Hindu di wilayah DIY berkembang pada Masa Mataram Kuno abad VIII hingga X. |
Nilai Sejarah | : | Yoni menjadi bukti berkembangnya Agama Hindu di Jawa, khususnya di wilayah Kabupaten Bantul |
Nilai Ilmu Pengetahuan | : | Yoni memberikan informasi tentang teknologi pengolahan batu andesit pada masa silam yang dipergunakan untuk kepentingan religius.Yoni memberikan informasi tentang pemilihan jenis batu yang digunakan untuk sarana pemujaan/bangunan suci pada abad VIII-X.Yoni bermanfaat untuk dijadikan objek penelitian arkeologi, sejarah, dan seni hias.Yoni merupakan objek konservasi cagar budaya. |
Nilai Agama | : | Yoni diidentifikasi sebagai sarana untuk kegiatan ibadah dalam Agama Hindu, terutama pemujaan terhadap Dewa Siwa. |
Nilai Budaya | : | Sebagai bukti masuknya pengaruh kebudayaan India di Pulau Jawa pada umumnya dan wilayah Kabupaten Bantul pada khususnya. |
Nama Pemilik Terakhir | : | Ibu Kanjeng (tinggal di sebelah timur Kraton Yogyakarta) |
Nama Pengelola | : | - |
Catatan Khusus | : | Dahulu, kondisi lingkungan situs merupakan sebuah puncak bukit yang tertutup oleh beragam jenis tanaman dan semak. Namun, saat ini lingkungan Situs Bukit Pule adalah tanah terbuka, mulai ada bangunan baru di sekitarnya, ada aktivitas pembuatan bata, dan tampak adanya pondasi baru di dekat yoni. Kondisi tersebut menyebabkan yoni dan situsnya terancam punah atau hilang/rusak karena perkembangan permukiman baru. |