| Dimensi Benda | : |
Panjang Lebar Tinggi Tebal Diameter Berat |
| Bahan Utama | : | Batu Bata |
| Jenis Struktur | : | Talud |
| Bentuk | : | Memanjang |
| Lebar | : | 20 - 30 m |
| Tinggi | : | kedalaman 4 m |
| Jenis Bangunan | : | Talud |
| Tokoh | : | Panembahan Senopati |
| Konteks | : | Jagang dibangun sebagai strategi pertahanan Cepuri Keraton Kotagede. Diperkirakan pembangunannya dilakukan setelah cepuri selesai dibangun yakni 1516 Jw (1594 M). Informasi tahun pembangunan cepuri tersebut terdapat dalam Babad Momana dan Babad Tanah Jawi. Di dalam Babad Tanah Jawi disebutkan bahwa jagang serta cepuri yang dibangun oleh Danang Sutawijaya/Senopati (anak Sultan Pajang) merupakan indikasi potensi pemberontakan yang hendak dilancarkan kepada Sultan Pajang. Keterangan tersebut terdapat pada kutipan Babad Tanah Jawi berikut ini: “Kacariyos Kangjeng Sultan Pajang miyos sinewaka ... Para Bupati sami matur: "Putra Dalem Senapati ing Alaga, saestu mirong badhe mengsah ... sampun damel benteng sarta lelaren wiyar". (Olthof, 1941 di dalam Adrisijanti: 2000) Artinya: ... Diceritakan Kangjeng Sultan Pajang sedang duduk di atas singgasana (di hadapan para bupati). Para Bupati melaporkan: "Ananda Senapati ing Alaga, benar-benar akan melakukan pemberontakan ... (Senapati Ing Alaga), telah membangun benteng yang dikelilingi oleh parit (jagang) yang cukup lebar" (Olthof, 1941 di dalam Adrisijanti: 2000). |
| Nilai Sejarah | : | Jagang Cepuri Keraton Kotagede memberikan informasi bukti jejak keberadaan Keraton Mataram Islam di Bantul.Jagang Cepuri Keraton Kotagede menunjukkan strategi pertahanan dan keamanan yang dibangun oleh Panembahan Senopati. |
| Nilai Ilmu Pengetahuan | : | Jagang Cepuri Keraton Kotagede bermanfaat untuk dijadikan objek penelitian arkeologi, antropologi, geologi, geografi, ilmu tanah, dan sejarah. |
| Nilai Pendidikan | : | Jagang Cepuri Keraton Kotagede merupakan sarana pembelajaran masyarakat umum dan peserta didik tentang sistem pertahanan dan keamanan keraton. |
| Nilai Budaya | : | Jagang Cepuri Keraton Kotagede menunjukkan konsepsi mengenai pembagian ruang tempat tinggal bagi rakyat di luar cepuri (jaba beteng) dan kerabat raja (jeron beteng).Jagang Cepuri Keraton Kotagede dapat menguatkan kepribadian bangsa dan masyarakat Bantul. |
| Nama Pemilik Terakhir | : | Kesultanan Yogyakarta (Sultan Ground) |
| Nama Pengelola | : | Kesultanan Yogyakarta (Sultan Ground) |
| Catatan Khusus | : | Koordinat pada NR: 49- X: 433855 Y: 9134067Luas sampel Jagang: 5236 m2 |