Loading

Bale Palereman Jenazah Raja-Raja Mataram di Imogiri

Status : Bangunan Cagar Budaya

Deskripsi Singkat

Bale Palereman (Transit) Jenazah Raja-Raja Mataram di Imogiri merupakan bangunan yang digunakan sebagai tempat transit bagi kendaraan jenazah Raja-Raja Mataram, Kasunanan Surakarta, dan Kasultanan Yogyakarta. Bale berdinding plesteran semi terbuka dan menghadap ke arah barat daya. Bale palereman memiliki dua pintu yang terbuka pada dinding barat daya dan timur laut. Pintu barat daya menghadap ke jalan, sedangkan pintu timur laut menghadap ke arah tangga masuk untuk menaiki Permakaman Imogiri. Kedua pintu memiliki ukuran lebar 4,87 m.

Bale palereman memiliki atap bertipe kampung. Bale ditopang oleh delapan buah tiang dari kayu. Tiang kayu berukuran 12 cm x 12 cm, serta tinggi 603 cm. Pada sudut barat bangunan, telah dibangun ruang penyimpanan barang dengan dinding plesteran. Di sebelah barat bale juga telah dibangun kamar mandi. Ukuran ruang penyimpanan 230 cm x 300 cm. Pintu ruang penyimpanan menghadap ke arah tenggara, berukuran 202 cm x 99 cm.

Pada bagian dalam dinding bale, terdapat fitur berupa tempat duduk dari plesteran semen yang lebarnya 40 cm, serta tingginya 40 cm. Lantai bangunan sebagian diplester dengan semen, sedangkan bagian tengahnya diaspal dan menyatu dengan jalan. Bagian yang diplaster semen terletak di sisi barat laut dan sisi tenggara bale, masing-masing dengan lebar 170 cm dengan peninggian 3,7 cm. Bagian tengah bale yang tidak disemen telah ditutup dengan aspal yang menyatu dengan jalan.

Status : Bangunan Cagar Budaya
Periodesasi : Tradisional Jawa
Tahun : 1632
Bagian dari : Makam Raja di Imogiri
Kawasan : Kawasan Cagar Budaya Imogiri
Alamat : Dukuh Pajimatan, Girirejo, Imogiri, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Koordinat:
7.9228180555556° S, 110.39312472222° E

SK Gubernur : Keputusan Gubernur DIY Nomor 316/KEP/2020
SK Walikota/Bupati : SK Bupati Bantul 521 Tahun 2019


Lokasi Bale Palereman Jenazah Raja-Raja Mataram di Imogiri di Peta

Dimensi Benda : Panjang
Lebar
Tinggi
Tebal
Diameter
Berat
Ciri Fisik Benda
Ciri Fisik Benda
Fungsi Benda
Jenis Struktur : Tradisional
Dimensi Struktur
Jenis Bangunan : Tradisional
Fungsi Bangunan : Religi/Keagamaan
Komponen Pelengkap :
  1. Pintu,Asli
  2. Ventilasi,Ditambahkan
  3. Jendela,Hilang
  4. Kolom/Tiang,Asli
  5. Lantai,Ditambahkan
  6. Plafon,Ditambahkan
  7. Atap,Diganti
Gambaran Umum Bentuk Bangunan
Tata Letak Dalam Ruang Kawasan : Bale Palereman (Transit) Jenazah Raja-Raja Mataram di Imogiri dibangun oleh Susuhunan Pakubuwono X menjadi landmark dari area Makma Raja di Imogiri khususnya bagian dataran (kaki bukit) karena menjadi pintuk masuk pertama sebelum menuju anak tangga naik ke atas makam. Saat ini di sekitar bangunan sudah berdiri pemukiman penduduk dimana desain rumahnya kebanyakan sudah modern. Kemudian, dengan berkembangnya Lokasi Makam Raja di Imogiri sebagai destinasi wisata religi membuat berbagai fasilitas penunjang seperti tempat parkir kendaraan, rumah makan, sarana ibadah, dan toilet umum turut dibangun disekitar lokasi.
Deskripsi Fasad : Fasad bangunan Bale Palereman Jenazah Raja – Raja di Imogiri menghadap arah barat daya. Atap bangunan dibuat dengan menggunakan model kampung dengan variasi jenis srotong. Variasi atap kampung model ini dicirikan dengan adanya atap kampung utama/pokok yaitu konstruksi atap yang membentuk segitiga (tutup keyong) kemudian ditambahkan atap pananggap pada kedua sisinya. Sehingga dapat melingkupi area yang lebih luas. Pada bagian bawah atap terdapat tutup keyong yang dibuat dari bahan kayu yang di cat berwarna kebiruan. Pada bagian ini pula terdapat lambang dari Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat dengan tulisan P.B: X. Lambang ini diletakkan dalam sebuah bingkai kayu berwarna cokelat. Konstruksi atap ini kemudian ditopang oleh struktur tiang kayu dan juga kolom beton. Tampak dari fasad bangunan ini yaitu dua tiang kayu dan dua kolom yang masing – masing menopang konstruksi atap. Dua tiang kayu digunakan untuk menopang konstruksi atap model kampung yang utama. Kemudian, dari kedua tiang kayu tersebut pada bagian yang sejajar dengan ketinggian kolom terdapat sunduk panyelak yang dipasangkan pada blandar rawa. Smentara itu, atap pananggap pada kedua sisi ditopang ditopang oleh struktur kolom. Fasad bangunan bale juga menunjukkan bangunan yang bersifat terbuka. Pintu masuk bangunan merupakan celah yang terbentuk diantara dua tiang penyangga atap kampung utama. Adapun fasad bagian dinding bangunan ini pada sisi barat laut merupakan dinding tertutup dengan dua panil jendela kaca. Dinding ini merupakan bagian dari ruang penyimpanan. Pada sisi tenggara dindingnya berupa setengah terbuka. Di depan dinding bagian ini pula diletakkan dua buah umpak batu andesit.
Deskripsi Konsol : Tidak memiliki konsol Bale palereman memiliki dua model pintu. Pintu model pertama adalah pintu yang terbuka pada dinding barat daya dan timur laut. Pintu barat daya menghadap ke jalan, sedangkan pintu timur laut menghadap ke arah tangga masuk untuk menaiki Permakaman Imogiri. Kedua pintu memiliki ukuran lebar 4,87 m. Pintu kedua merupakan pintu pada ruang penyimpanan. Pintu ruang penyimpanan menghadap ke arah tenggara, berukuran 202 cm x 99 cm. Pintu ini dibuat dari material kayu dan menerapkan sistem bukaan pintu koboi
Deskripsi Jendela : Jendela pada bangunan ini dipasang pada dinding ruang penyimpanan sebelah barat daya. Jendela yang terdapat pada bangunan menerapkan model kaca mati dengan kaca yang berjenis kaca bertekstur/buram. Jendela ini dipasang pada dua bidang panil dari kusen kayu.
Deskripsi Pintu : Bale palereman memiliki dua model pintu. Pintu model pertama adalah pintu yang terbuka pada dinding barat daya dan timur laut. Pintu barat daya menghadap ke jalan, sedangkan pintu timur laut menghadap ke arah tangga masuk untuk menaiki Permakaman Imogiri. Kedua pintu memiliki ukuran lebar 4,87 m. Pintu kedua merupakan pintu pada ruang penyimpanan. Pintu ruang penyimpanan menghadap ke arah tenggara, berukuran 202 cm x 99 cm. Pintu ini dibuat dari material kayu dan menerapkan sistem bukaan pintu koboi
Deskripsi Atap : Bale palereman memiliki atap bertipe kampung. Dengan rangka penyusun konstruksinya berbahan kayu dan penutupnya berupa genteng tanah liat.
Deskripsi Lantai : Lantai bangunan sebagian diplester dengan semen, sedangkan bagian tengahnya diaspal dan menyatu dengan jalan. Bagian yang diplaster semen terletak di sisi barat laut dan sisi tenggara bale, masing-masing dengan lebar 170 cm dengan peninggian 3,7 cm. Bagian tengah bale yang tidak disemen telah ditutup dengan aspal yang menyatu dengan jalan.
Deskripsi Kolom/Tiang : Tiang pada bangunan ini terbuat dari bahan kayu yang terdiri atas delapan buah. Tiang kayu pada bangunan ini berukuran 12 cm x 12 cm, serta tinggi 603 cm.
Deskripsi Ventilasi : Ventilasi pada bangunan ini diiletakkan pada dinding dari ruang penyimpanan. Ventilasi yang digunakan berjenis loster yang dibuat dari bahan beton sebanyak 5 buah. Ventilasi ini dipasang diatas pintu ruang penyimpanan yang berada di dinding sisi tenggaranya.
Deskripsi Plafon : Bangunan tidak memiliki plafon
Jenis Ragam Hias : Ragam hias yang terdapat pada bangunan ini berupa dua buah gambar lambang dari Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat. Pada bagian bawah simbol keraton terdapat tanda P.B: X yang menandakan inisial dari Pakubuwana X. Gambar ini diletakkan pada bagian tutup keyong atap, masing – masing di sisi sebelah timur laut dan barat daya.
Desain : Tradisional jawa
Interior : Terdapat tempat duduk dari plesteran semen dan ruang penyimpanan barang
Fungsi Situs : Religi/Keagamaan
Fungsi : Religi/Keagamaan
Tokoh : Susuhunan Pakubuwono X
Peristiwa Sejarah : Bale Palereman (Transit) Jenazah Raja-Raja Mataram di Imogiri dibangun oleh Susuhunan Pakubuwono X. Hingga saat ini Bale Palereman (Transit) Jenazah Raja-Raja Mataram di Imogiri masih digunakan sebagai tempat parkir peziarah Makam Pajimatan Imogiri.
Konteks : Bangunan ini memiliki kaitan yang erat terhadap Makam Imogiri sebagai gerbang diturunkannya jenazah raja dari kereta pembawa jenazah, untuk kemudian di sholatkan pada masjid Pajimatan. Bangunan ini dibanguan pada masa PB X yang pada saat itu memliki kegemaran dalam membangun banyak monument baik di Surakarta maupun tempat-tempat tinggalan kerajaan Mataram Islam (Kotagede dan Imogiri).
Riwayat Pengelolaan : Dikelola secara kolaboratif antara: Keraton Kasultanan Yogyakarta Keraton Kasunanan Surakarta Balai Pelestarian Cagar Budaya DIY (sekarang Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah X)Dinas Kebudayaan Kabupaten Bantul Dinas Kebudayaan DIY.
Pemilik
Nama Pemilik Terakhir : Kasunanan Surakarta dan Kasultanan Yogyakarta
Alamat Pemilik : Kota Surakarta dan Kota Yogyakarta
Pengelolaan
Nama Pengelola : Kasunanan Surakarta dan Kasultanan Yogyakarta
Persepsi Masyarakat : Masyarakat yang datang ke Makam Pajimatan Imogiri untuk berziarah masih menghormati dan menganggap sakral seluruh komponen makam termasuk Bale Palereman ini. Menurutnya, masyarakat sudah tau bangunan ini memiliki nilai sejarah tapi kebanyakan baru tahu jika bangunan ini berstatus cagar budaya setelah ada papan informasi yang dipasang di depan bale.
Catatan Khusus : Bale Palereman (Transit) Jenazah Raja-Raja Mataram di Imogiri merupakan bangunan yang mencerminkan kreativitas dalam memodifikasi bangunan tradisional Jawa untuk memenuhi kebutuhan ruang dalam prosesi pemakaman Raja-Raja Mataram, Kasunanan Surakarta, dan Kasultanan Yogyakarta.