Tata Letak Dalam Ruang Kawasan |
: |
Bale Palereman (Transit) Jenazah Raja-Raja Mataram di Imogiri dibangun oleh Susuhunan Pakubuwono X menjadi landmark dari area Makma Raja di Imogiri khususnya bagian dataran (kaki bukit) karena menjadi pintuk masuk pertama sebelum menuju anak tangga naik ke atas makam. Saat ini di sekitar bangunan sudah berdiri pemukiman penduduk dimana desain rumahnya kebanyakan sudah modern. Kemudian, dengan berkembangnya Lokasi Makam Raja di Imogiri sebagai destinasi wisata religi membuat berbagai fasilitas penunjang seperti tempat parkir kendaraan, rumah makan, sarana ibadah, dan toilet umum turut dibangun disekitar lokasi. |
Deskripsi Fasad |
: |
Fasad bangunan Bale Palereman Jenazah Raja – Raja di Imogiri menghadap arah barat daya. Atap bangunan dibuat dengan menggunakan model kampung dengan variasi jenis srotong. Variasi atap kampung model ini dicirikan dengan adanya atap kampung utama/pokok yaitu konstruksi atap yang membentuk segitiga (tutup keyong) kemudian ditambahkan atap pananggap pada kedua sisinya. Sehingga dapat melingkupi area yang lebih luas. Pada bagian bawah atap terdapat tutup keyong yang dibuat dari bahan kayu yang di cat berwarna kebiruan. Pada bagian ini pula terdapat lambang dari Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat dengan tulisan P.B: X. Lambang ini diletakkan dalam sebuah bingkai kayu berwarna cokelat. Konstruksi atap ini kemudian ditopang oleh struktur tiang kayu dan juga kolom beton. Tampak dari fasad bangunan ini yaitu dua tiang kayu dan dua kolom yang masing – masing menopang konstruksi atap. Dua tiang kayu digunakan untuk menopang konstruksi atap model kampung yang utama. Kemudian, dari kedua tiang kayu tersebut pada bagian yang sejajar dengan ketinggian kolom terdapat sunduk panyelak yang dipasangkan pada blandar rawa. Smentara itu, atap pananggap pada kedua sisi ditopang ditopang oleh struktur kolom. Fasad bangunan bale juga menunjukkan bangunan yang bersifat terbuka. Pintu masuk bangunan merupakan celah yang terbentuk diantara dua tiang penyangga atap kampung utama. Adapun fasad bagian dinding bangunan ini pada sisi barat laut merupakan dinding tertutup dengan dua panil jendela kaca. Dinding ini merupakan bagian dari ruang penyimpanan. Pada sisi tenggara dindingnya berupa setengah terbuka. Di depan dinding bagian ini pula diletakkan dua buah umpak batu andesit. |
Deskripsi Konsol |
: |
Tidak memiliki konsol
Bale palereman memiliki dua model pintu. Pintu model pertama adalah pintu yang terbuka pada dinding barat daya dan timur laut. Pintu barat daya menghadap ke jalan, sedangkan pintu timur laut menghadap ke arah tangga masuk untuk menaiki Permakaman Imogiri. Kedua pintu memiliki ukuran lebar 4,87 m. Pintu kedua merupakan pintu pada ruang penyimpanan. Pintu ruang penyimpanan menghadap ke arah tenggara, berukuran 202 cm x 99 cm. Pintu ini dibuat dari material kayu dan menerapkan sistem bukaan pintu koboi |
Deskripsi Jendela |
: |
Jendela pada bangunan ini dipasang pada dinding ruang penyimpanan sebelah barat daya. Jendela yang terdapat pada bangunan menerapkan model kaca mati dengan kaca yang berjenis kaca bertekstur/buram. Jendela ini dipasang pada dua bidang panil dari kusen kayu.
|
Deskripsi Pintu |
: |
Bale palereman memiliki dua model pintu. Pintu model pertama adalah pintu yang terbuka pada dinding barat daya dan timur laut. Pintu barat daya menghadap ke jalan, sedangkan pintu timur laut menghadap ke arah tangga masuk untuk menaiki Permakaman Imogiri. Kedua pintu memiliki ukuran lebar 4,87 m. Pintu kedua merupakan pintu pada ruang penyimpanan. Pintu ruang penyimpanan menghadap ke arah tenggara, berukuran 202 cm x 99 cm. Pintu ini dibuat dari material kayu dan menerapkan sistem bukaan pintu koboi |
Deskripsi Atap |
: |
Bale palereman memiliki atap bertipe kampung. Dengan rangka penyusun konstruksinya berbahan kayu dan penutupnya berupa genteng tanah liat. |
Deskripsi Lantai |
: |
Lantai bangunan sebagian diplester dengan semen, sedangkan bagian tengahnya diaspal dan menyatu dengan jalan. Bagian yang diplaster semen terletak di sisi barat laut dan sisi tenggara bale, masing-masing dengan lebar 170 cm dengan peninggian 3,7 cm. Bagian tengah bale yang tidak disemen telah ditutup dengan aspal yang menyatu dengan jalan. |
Deskripsi Kolom/Tiang |
: |
Tiang pada bangunan ini terbuat dari bahan kayu yang terdiri atas delapan buah. Tiang kayu pada bangunan ini berukuran 12 cm x 12 cm, serta tinggi 603 cm. |
Deskripsi Ventilasi |
: |
Ventilasi pada bangunan ini diiletakkan pada dinding dari ruang penyimpanan. Ventilasi yang digunakan berjenis loster yang dibuat dari bahan beton sebanyak 5 buah. Ventilasi ini dipasang diatas pintu ruang penyimpanan yang berada di dinding sisi tenggaranya. |
Deskripsi Plafon |
: |
Bangunan tidak memiliki plafon |
Jenis Ragam Hias |
: |
Ragam hias yang terdapat pada bangunan ini berupa dua buah gambar lambang dari Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat. Pada bagian bawah simbol keraton terdapat tanda P.B: X yang menandakan inisial dari Pakubuwana X. Gambar ini diletakkan pada bagian tutup keyong atap, masing – masing di sisi sebelah timur laut dan barat daya. |
Desain |
: |
Tradisional jawa |
Interior |
: |
Terdapat tempat duduk dari plesteran semen dan ruang penyimpanan barang |