Bangunan Bekas Kantor Sinder Tebu Madugondo menghadap ke barat, bangunan ini bergaya campuran Jawa dan Kolonial. Unsur-unsur arsitektur Jawa dapat dilihat pada bentuk atap limasan. Unsur-unsur arsitektur Kolonial dapat dilihat pada sistem sirkulasi udara yang berbentuk jeruji kayu, lubang angin di bagian atap depan yang biasa disebut dengan istilah kuncungan.
Bangunan ini terdiri dari dua kamar dan aula, memiliki denah berbentuk persegi panjang berukuran 18,6 m x 8,4 m. Bangunan utama terdiri dari bagian yang berdinding kayu, serta bagian yang berdinding tembok. Bangunan memiliki enam tiang yang terbuat dari kayu, berukuran 13 cm x 13 cm. Tiang berdiri di atas umpak yang terbuat dari plesteran semen berukuran 18 cm x 18 cm yang tingginya 14 cm. Tiang penanggap terbuat dari kayu, berjumlah delapan buah, masing-masing berukuran 10 cm x 10 cm. Tiang penanggap kini menyatu dengan dinding kayu.
Teras berukuran 2 m x 8, 4 m. Lantai teras ditinggikan 18 cm. Di teras terdapat tiang besi berjumlah empat buah masing-masing berdiameter 5 cm, tinggi 215 cm. Pada bagian teras terdapat bekas tangga berukuran panjang 360 cm. Saat ini tangga telah tertutup oleh plesteran semen hasil peninggian teras.
Pada bagian timur bangunan utama terdapat dua ruang yang dimanfaatkan sebagai gudang, masing-masing berukuran 3 m x 2,9 m. Kedua ruang tersebut memiliki pintu yang saling berhadapan. Ambang pintu di antara dua ruang berbentuk melengkung. Ambang pintu berukuran 208 cm x 104 cm, sedangkan daun pintunya berukuran 94 cm x 202 cm.
Bagian belakang bangunan bekas kantor sinder dulu merupakan bangunan semi permanen tanpa dinding yang dimanfaatkan sebagai garasi. Pada saat ini bangunan tersebut telah disatukan dengan bangunan utama dan diberi dinding. Pada dinding tersebut diberi pintu dan jendela masing-masing berjumlah satu buah. Ambang pintu berukuran 208 cm x 102 cm, sedangkan jendela berukuran 101 cm x 96. Daun jendela berukuran 104 cm x 46 cm.