Loading

Candi Gereja Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran

Status : Bangunan Cagar Budaya

Deskripsi Singkat

Candi Gereja Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran menghadap ke selatan. Candi gereja berada dalam kompleks Gereja Hati Kudus Yesus. Candi gereja berukuran 5,14 m x 9, 82 m. Candi gereja memiliki tangga di sisi timur dan barat dengan undakan berjumlah empat buah. Lebar masing-masing tangga 140 cm, serta tingginya 74 cm. Pipi tangga berukuran 30 cm. Tinggi undakan antara 12 cm - 15 cm, serta lebar pijakan undakan 40 cm. Candi gereja dikelilingi semacam parit berukuran 70 cm dengan tinggi parit 10 cm.

Pada bagian kaki candi gereja terdapat tangga yang menghubungkan dengan bilik candi. Lebar tangga 135 cm. Pipi tangga berukuran 30 cm. Lebar pijakan tangga 35 cm. Bilik candi berukuran 78 cm x 144 cm. Bilik ditutup dengan daun pintu berdaun dua yang terbuat dari kayu dan dihiasi ukiran. Ukuran daun pintu 44 cm x 151 cm.

Di dalam bilik candi terdapat patung Hati Kudus yang juga dinamakan Kristus Raja yang berukuran tinggi 124 cm, lebar 68 cm, serta panjang 70 cm. Patung ditempatkan di atas dudukan berukuran 50 cm x 78 cm x 28 cm. Dudukan patung tebalnya 28 cm, serta dilapisi marmer setebal 4 cm. Di dinding belakang patung terdapat tulisan beraksara Jawa, yang terbaca: ‘Sampeyan Dalem Maha Prabu Yesus Kristus, Pangeraning para bangsa’.

Status : Bangunan Cagar Budaya
Periodesasi : Kolonial (Belanda/Cina)
Alamat : Jalan Ganjuran Dukuh Ganjuran, Sumbermulyo, Bambanglipuro, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Koordinat:
7.9263576678381° S, 110.31959662306° E

SK Gubernur : SK Gubernur DIY 2000
SK Walikota/Bupati : SK Bupati Bantul 528


Lokasi Candi Gereja Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran di Peta

Dimensi Benda : Panjang
Lebar
Tinggi
Tebal
Diameter
Berat
Ciri Fisik Benda
Ciri Fisik Benda
Fungsi Benda
Jenis Struktur : Tradisional
Dimensi Struktur
Jenis Bangunan : Tradisional
Fungsi Bangunan : Religi/Keagamaan
Komponen Pelengkap :
Gambaran Umum Bentuk Bangunan
Fungsi Situs : Religi/Keagamaan
Fungsi : Religi/Keagamaan
Tokoh : Ir. Julius Schmutzer
Peristiwa Sejarah : Candi Gereja Hati Kudus Tuhan Yesus dibangun pada tahun 1927 oleh Ir. Julius Schmutzer yang saat itu menjabat sebagai manajer Pabrik Gula Gondanglipuro. Candi gereja didirikan sebagai rasa syukur atas berkat Yesus serta untuk mengenang penyertaan dan belas kasih Hati Kudus Tuhan Yesus. Keluarga Schmutzer adalah keluarga Katolik kedua yang tinggal di Ganjuran. Keluarga Katolik pertama adalah Stefanus Barends dan Fransiska W. Karhuis. Stefanus Barends meninggal pada tahun 1876. Sedangkan pada tahun 1880 Fransiska Karhuis menikah lagi dengan pria bernama Gottfried Schmutzer dan berputra 4 orang anak. Putra kedua dan ketiga dari keluarga tersebutlah yang kemudian mengembangkan pabrik gula Gondanglipuro. Kedua putra keluarga Schmutzer tersebut bernama Prof. Dr. Ir. Joseph Ignaz Julius Maria Shmutzer (1882-1946) dan Ir. Julius Robert Anton Maria Schmutzer (1884-1954). Mereka pun mengembangkan ekonomi untuk kesejahteraan bersama, yakni antara buruh dan pimpinan pabrik. Mereka membangun sarana irigasi dari Kamijoro (Pajangan) hingga Sanden untuk meningkatkan produksi pertanian. Pada tahun 1919-1930 mereka juga mendirikan sekolah dasar dan sekolah lanjutan sebanyak 12 buah. Sekolah tersebut tersebar di pelosok dusun dalam radius kurang lebih 10 kilometer pada sekitar Ganjuran. Mereka juga mendirikan sekolah khusus untuk kaum perempuan (1926 dan 1930). Poliklinik mereka dirikan pula pada tahun 1921. Tahun 1930 poliklinik ini meningkat menjadi rumah sakit dengan nama Rumah Sakit Elisabeth. Keluarga Schmutzer punya perhatian yang besar pada budaya lokal (Jawa). Gamelan telah lama digunakan sebagai pengiring kebaktian di tempat ini dan dalam berbagai upacara/ acara. Candi Hati Kudus Tuhan Yesus didirikan oleh keluarga Schmutzer sebagai tanda syukur atas kesuksesan dan rahmat Illahi yang tercurah bagi keluarga. Peletakan batu pertama dilakukan tanggal 26 Desember 1927 oleh Mgr. van Velsen SJ (Uskup Batavia) bertepatan dengan peringatan 60 tahun sejak didirikannya pabrik gula. Setelah peletakan batu pertama, dilakukan pula pemberkatan patung Hati Kudus kecil yang akan ditanam di dalam candi. Patung Hati Kudus Tuhan Yesus juga merupakan Kristus Raja, dipasang di dalam bilik candi. Kristus Raja digambarkan dalam busana kebesaran raja Jawa. Tangan kanan patung menunjuk pada Hati Kudus-Nya yang terbuka dan siap diserahkan kepada siapa saja yang memohon. Pada dasar candi ditanam pula patung yang sama namun berukuran lebih kecil sebagai lambang keabadian. Penanaman patung tersebut dimaksudkan supaya patung Kristus Raja di dasar candi tetap utuh apabila bangunan candi runtuh. Mgr. van Velsen SJ meminta agar candi dijadikan monumen Gereja Katolik secara nasional. Pada tanggal 11 Februari 1930 Uskup Mgr. van Velsen, SJ datang lagi untuk memberkati dan meresmikan candi. Peresmian dihadiri oleh para imam, seluruh pemimpin relijius, serta umat Katolik dari berbagai daerah di Jawa. Peresmian ini bertepatan dengan tanggal penampakan Ibu Maria di Lourdes. Dalam peresmian dilakukan puji syukur karena telah terbebas dari krisis moneter yang melanda dunia, serta sebagai penyerahan bumi Nusantara kepada Hati Kudus Tuhan Yesus. Penyatuan gaya lokal dan tradisi Gereja Katolik menjadi tanda bahwa gereja menghargai budaya masing-masing bangsa. Gereja merangkul semua bangsa. Pada tahun 1948 Pabrik Gula Gondanglipuro dibakar oleh pejuang kemerdekaan sebagai pelaksanaan dari politik bumi hangus. Meskipun begitu candi dan gereja selamat dari peristiwa tersebut. Pada saat terjadi gempa tahun 2006, candi tidak mengalami kerusakan tetapi gereja mengalami kerusakan berat.
Nilai Sejarah : Candi Gereja Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran dibangun oleh Ir. Julius Schmutzer yang menjabat sebagai manajer Pabrik Gula Gondanglipuro Ganjuran yang berperan penting dalam sejarah ekonomi Ganjuran pada awal abad ke-20.menunjukkan bukti penyebaran agama Kristen Katolik di Ganjuran.
Nilai Ilmu Pengetahuan : Menggunakan model arsitektur Hindu Jawa.Pembangunan candi gereja menampakkan kemahiran untuk membangun bangunan candi sebagai tempat beribadah umat Kristiani.Memberikan informasi mengenai pemilihan material yang digunakan sebagai bahan utama pembangunan candi.Merupakan objek konservasi candi kuno.Bermanfaat untuk dijadikan objek penelitian arkeologi, sejarah, antropologi, arsitektur, dan teknik sipil.
Nilai Agama : Candi Gereja Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran digunakan sebagai tempat ibadah umat Kristiani di Ganjuran.Menunjukkan penyebaran agama Kristiani di Ganjuran.Pembangunan candi gereja merupakan salah satu bukti bentuk adaptasi kebudayaan lokal dalam pembangunan tempat ibadah Kristen Katolik yang mendukung proses penyebaran agama Kristiani.
Nilai Pendidikan : Candi Gereja Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran dapat memberikan inspirasi bagi pendidikan lokal serta sebagai landasan bagi penguatan karakter bangsa.
Nilai Budaya : Menunjukkan adaptasi unsur Hindu Jawa dalam pembangunan tempat ibadah umat Kristiani yang berbentuk candi.
Pemilik
Nama Pemilik Terakhir : Pengurus Gereja Papa Miskin (PGPM)
Pengelolaan
Nama Pengelola : Pengurus Gereja Papa Miskin (PGPM)
Catatan Khusus : Candi Gereja Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran merupakan bentuk adaptasi unsur kebudayaan Hindu Jawa sebagai tempat beribadah umat Kristiani di Ganjuran yang masih digunakan hingga saat ini.Menerima Penghargaan Pelestari dan Penggiat Warisan Budaya/Cagar Budaya tahun 2000